51 | Take Her Home

146 12 0
                                    

Hi! Fernando is back!!

Gimana kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan baik semua ya, baik mental, fisik, studi, sampe finansial.

First of all, aku mau menyampaikan kalau selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian yang menjalankan. Semoga bisa lancar sampai akhir.

Ada satu hal kecil yang pengen aku sampaikan buat kalian. Di Ramadhan tahun lalu, aku juga masih di proses nulis The Lost Puzzle (iya, ngaret bgt tamatnya). Di sana aku pernah kasih Author Note saat awal bulan Ramadhan juga (part 24). Jadi, untuk sekarang aku mau tegaskan lagi.

Cerita yang aku tulis ini punya latar Western, di mana budayanya cukup berbeda dengan kita. Mungkin untuk mengurangi hal yang tidak-tidak, apalagi membatalkan puasa, kalian boleh banget untuk skip dulu baca The Lost Puzzle. Solusi lain mungkin bisa baca setelah berbuka (aku updatenya sering malam, bahkan dini hari).

Setiap part yang mengandung adegan dewasa memang selalu dikasih WARNING. Tapi aku juga ga ingin karena cerita ini ibadah kalian jadi terganggu. Jadi ada baiknya untuk ambil jalan yang aman, tergantung pribadi masing-masing. The Lost Puzzle akan tetap update karena aku pengen selesai pake banget, udah setahun lebih. Pengen nulis yang banyak manis-manis atau komedi gitu.

Udah sih, itu aja. Mohon perhatian dan kerjasamanya ya! Terima kasih.

Happy Reading!!

Does it ever drive you crazy. Just how fast the night changes?

One Direction - Night Changes

++++

Bolzano, Alto Adige, Italy.

"Turun!"

Fernando memekik, "Apa?"

"Turun."

"Gudangnya masih di depan sana," protesnya.

"Lalu? Sebuah tindakan bodoh jika kita berdua menerobos secara bersamaan. Jadi kau harus turun," ujar Eldert mengulang perintahnya. "Aku akan memancing penjaganya agar menjauh, sedangkan kau masuk ke dalam sana."

Fernando berdecak, tetapi tetap mengikuti perintah Eldert, dengan turun dari mobil lelaki itu. "Hei Westenberg! Jangan gila! Kau mu mati?"

"Aku bahkan sudah pernah hampir mati."

"Sekarang kau berniat mengulanginya?"

"Aku akan mati atau tidak, bukan urusanmu, Peterson. Justru lebih baik aku yang mati karena ditangkap oleh mereka, dibandingkan dirimu yang tertangkap. Jika aku mati, kau masih punya kesempatan untuk menyelamatkan, dan membahagiakan Gracelyn di masa depan. Namun, jika kau yang mati, aku tidak yakin bisa menggantikanmu untuk membuatnya bahagia. Mengerti?"

Penuturan Eldert seketika membuat Fernando mematung. Ia tak sanggup berkomentar atas jalan pikiran lelaki itu. Meskipun terselip banyak keraguan di dalam hatinya, Fernando tetap menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia setuju akan ide Eldert.

"Bawa ini untuk jaga-jaga." Eldert menyerahkan sebuah pistol serta tas ransel kepada Fernando. "Kuharap pistolnya tidak digunakan secara asal," imbuhnya.

"Don't die," pesan Fernando sebelum Eldert melajukan mobilnya.

Eldert terkekeh. "Aku bukan pria yang mudah menyerah, Peterson. Kau tak perlu cemas padaku, tetapi terima kasih," balasnya diikuti senyuman tipis.

Setelah Eldert pergi, Fernando segera berjalan ke tepi agar kehadirannya tak terlalu mencolok. Ketika bangunan gudangnya mulai terlihat, Fernando menunduk dan bersembunyi di balik semak-semak. Eldert masih di sana, berbincang dengan dua orang pria. Tiba-tiba saja terdengar suara tembakan, lalu disusul oleh suara mesin mobil yang menandakan bahwa Eldert tengah mencoba kabur.

The Lost Puzzle (COMPLETED)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ