Bad Party : Who

829 112 39
                                    

"Cheol." Myungho menahan tunangannya saat Seungcheol hendak masuk dan melabrak Seokmin.
"Jangan kesana!"

"Kenapa? Aku akan kasih dia pelajaran." sahut Seungcheol menepis tangan Myungho tapi gadis itu segera menahannya lagi.

Myungho menggeleng sambil memeluk lengan Seungcheol untuk menahannya, dengan sorot mata khawatir Myungho tak membiarkan Seungcheol melangkah barang sedikitpun.

"Kamu tahu gimana tabiat Seokmin. Jangan sekarang ya."

"Justru karena aku tahu, Myungho. Aku akan beri dia sedikit pengertian, dia tak bisa memanfaatkan kondisi ini untuk kepentingan pribadinya. Atau jangan-jangan malah dia yang nyusun semua ini untuk bunuh Ayah dan Aku." sahut pria itu.

"Seokmin bukan pelakunya." ujar Myungho membuat alis Seungcheol naik.

"Dari mana kau tahu dia bukan pelakunya?!"

"Kalau Seokmin adalah pelakunya, dia tidak mungkin membawa Jeonghan kemari. Apalagi dengan keadaan Jeonghan yang sedang hamil. Ditambah lagi Paman Namjoon juga tidak akan membiarkan ini, kau tahu bahwa Seokmin dan Paman Namjoon berada di kubu yang sama." tutur Myungho, berdasarkan pada apa yang dia analisis sejak awal.

Memang awalnya dia pun sempat curiga pada Seokmin, apalagi melihat latar belakangnya. Seokmin jelas sekali memiliki dendam pada Ayah dan Kakak tirinya. Hal itu yang kemudian menjadi bahan praduga Myungho.

Namun, jika menilik bagaimana khawatirnya Seokmin pada Jeonghan, dia mengurungkan dugaan tersangka pada Seokmin. Dia tahu bahwa sejak dulu Seokmin sebenarnya sudah menaruh hati pada Jeonghan, hanya saja gadis itu lebih memilih Seungcheol ketimbang Seokmin.

Pernikahan keduanya pun memang atas dasar rasa cinta Seokmin juga rasa dendam dirinya pada Seungcheol. Sekali dayung dua pulau terlampaui. Dia mendapatkan cintanya, juga merebut apa cinta yang kakaknya miliki.

"Kau membela dia?" sorot Seungcheol mulai menajam, tak terima ketika gadis yang berstatuskan sebagai tunangannya itu membela Seokmin.

Tapi Myungho segera menggelengkan kepalanya. Dia tak membela siapapun, dia hanya mengutarakan apa yang menjadi hasil dari analisisnya.

"Cheol, kamu tahan dulu, okay. Seokmin tidak mungkin bisa bergerak lebih jauh dalam kondisi seperti ini. Kamu tidak bisa bergerak dalam kondisi emosi seperti ini, yang ada malah nanti terjadi pertumpahan darah lagi." nasihat Myungho seraya mengusap lengan sang tunangan.

"Darah harus dibalas dengan darah." desis Seungcheol seraya menghempaskan tangan Myungho.

Pria itu berbalik hendak menyusul Seokmin dan memberikan pukulan pada adik tirinya itu. Namun, Myungho bergerak cepat. Gadis itu kembali menarik tangan Seungcheol dengan kuat lalu menarik tengkuk pria itu. Dan yang terjadi selanjutnya adalah Myungho menyatukan bibir mereka hingga bersua.

Seungcheol masih terdiam, rasanya dia masih terkejut hingga tak mampu menggunakan otaknya untuk memberi perintah gerakan pada saraf-sarafnya.

Myungho semakin menarik tengkuk Seungcheol, semakin menekan bibir mereka saling melekat. Tanpa pergerakan.

Ciuman kedua mereka sejak hari pertunangan dua bulan yang lalu.

Seungcheol yang tengah dibalut emosi, ternyata mulai hilang kendali. Dia ikut hanyut dalam ciuman itu hingga dia yang memulai melumat bibir tebal milik Myungho. Kedua tangannya dia lingkarkan pada pinggang sang kekasih, menyatukan tubuh mereka tanpa jarak.

Menunjukkan sebuah pemandangan menyakitkan bagi si ibu hamil dara yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka. Perempuan itu meremat ujung dress hitam yang ia gunakan, menyalurkan rasa sesak dalam dadaya melihat adegan itu.

Zit Vast 2 : Bad Party | SVT GSWhere stories live. Discover now