Part [ 09 ]

208 35 16
                                    

Yerim duduk di depan pemandangan sore lewat balkon kecil yang tersambung langsung dengan kamarnya, segelas cocktail ada di genggaman gadis itu dan isinya tersisa setengah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yerim duduk di depan pemandangan sore lewat balkon kecil yang tersambung langsung dengan kamarnya, segelas cocktail ada di genggaman gadis itu dan isinya tersisa setengah.

Di meja terdapat setumpuk berkas yang ia bawa pulang kerumah untuk dikerjakan, akhir-akhir ini Yerim tidak betah berada di kantornya sendiri.

"Hah..." Yerim menghela nafasnya dan menyenderkan tubuhnya pada sofa.

"Apa kau yakin ingin memutuskan kontrak kerjasama dengan perusahaan Jungkook? Jangan gila! Kau baru saja melaunching barang-barang yang membuat perusahaan mu menjadi semakin meningkat pesat sahamnya."

"Coba pikirkan baik-baik, jangan karena kau membenci Jungkook kau melakukan hal bodoh yang bisa merusak reputasi perusahaan mu sendiri. Ini adalah kesempatan mu untuk maju rim, jangan buta hanya karena kebencian mu terhadap Jungkook."

Nasehat dari temannya terus terngiang-ngiang jelas di kepala Yerim, gadis itu berpikir keras apakah ia harus mengakhiri kontrak nya dan tidak akan bertemu lagi dengan Jungkook atau tetap bekerjasama dengan perusahaan pria itu.

Ada benarnya perkataan dari temannya itu, jika ia menyudahi kontrak tersebut maka reputasi perusahaan nya akan hancur.

Tetapi jika dia terus menjalankan kontraknya sampai kapan ia akan dipertemukan dengan si bajingan itu?

Jika saja di awal Yerim membatalkan rencana kerjasama nya dengan perusahaan milik Jungkook, waktu itu perasaan Yerim sudah tak enak. Mendengar marga yang tertera di nama perusahaan milik si pemuda Jeon membuat nya menduga-duga.

Mungkin ini semua tak akan terjadi, drama baru saja akan di mulai dan entah sampai kapan berakhir nya. Yerim tau pria bernama Jeon Jungkook itu adalah seseorang yang tetap teguh pada pendiriannya.

Ia tau suatu saat nanti Jungkook akan berusaha mati-matian untuk mendapatkan hatinya, namun Yerim tak akan membiarkan itu semua terjadi. Jungkook tak akan mendapatkan hatinya maupun kepercayaannya.

Yerim meraih ponselnya dan menekan satu nomor untuk di telefon, dan tak lama dari itu panggilan nya langsung terhubung.

"Ryujin, batalkan rencana pemutusan kontrak dengan perusahaan JeonCrop. Saya berubah pikiran, dan surat yang sudah ku buat buang saja."

"Baik, Miss."

Telefon pun tertutup, Yerim bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke pagar pembatas lalu memegang pembatas itu sambil menatap lurus ke depan.

"Mungkin kau punya banyak kesempatan untuk mencuri perhatian ku, namun aku tak akan membiarkan mu mendobrak pintu hati ku dan mengobrak-abrik isi nya dengan sesuka hati mu."

"Aku bersumpah untuk tidak pernah luluh padamu lagi, kau adalah musuhku Jeon Jungkook."

******

My Love My Enemy [ On-Going ] Where stories live. Discover now