🐞13🐞

102 13 0
                                    

Marinette lupa caranya bernafas.

Adrien sang putra mahkota mengulurkan tangan di depan altar pernikahan.

Terlihat tepat seperti di dalam setiap mimpi.

Dengan kemeja, vest, jas, jubah serba putih berhias berbagai sulaman emas dan manik-manik permata zambrud serta mahkota putra mahkota dengan lambang keluarga kerajaan terukir diantara permata. Serasi dengan rambut pirang sempurna dan pahatan karya Tuhan dari ujung kepala sampai ujung kaki, Marinette jatuh cinta pada pria itu lagi dan lagi.

Manik hijau itu menatap sayu. Seluruh suara bising dalam catedral membaur, buyar, dan perlahan senyap. Mr Ramier kw di belalang altar berbicara lantang namun yang didengar sang lady adalah rentetan kalimat yang keluar dari putra mahkota mempesona di depannya.

"I do.."

Yang kemudian senyuman yang selalu berhasil membuat Marinette merasa meleleh itu tergambar disana.

Mitos mengatakan kalau menyimpan foto orang yang disuka dibawah ranjang maka orang tersebut akan menyukai balik, karena itu kenapa dia punya sekitar dua ratus lembar guntingan majalah dan cetakkan glossy paper wajah Adrien Agreste disana, itu adalah sebagian kecil dari usaha yang Marinette Dupain Cheng lakukan agar bisa ada di posisi ini.

Berdiri berhadapan diatas altar yang sama dengan Adrien Agreste yang menggenggam tangannya dan menatap penuh cinta, menggumamkan kalimat janji suci dan dia akan menjawab dengan kata "ya.." kemudian jemari lentik itu mengangkat veil di depan wajah Marinette yang memerah, dan...

Cuu..

Ok, yang jelas gadis itu baru sadar kalau yang barusan dia tidak sedang melamun atau bukan khayalan manapun.

Ingat berapa detik usaha Ladybug dari Paris mengembalikan kesadaran Chat Noir dari panah sihir Dark Cupid hari Valentine lalu? Seperti itu kawan-kawan, hanya saja sekarang kejadiannya terjadi dalam posisi vertikal. Dan yang baru sadar adalah Marinette.

"Dengan berkat Tuhan, saya nyatakan pernikahan putra mahkota Adrien Athanase Agreste dan putri mahkota Marinette de la Agreste resmi.."

Sir Ramier.. duh,

Audience yang masih membatu karena 'serangan' tiba-tiba dari Adrien mulai kembali mencair dengan dua tepukan tangan Countess Alya de Ceisaer. Suara tepukan tangan riuh rendah mengiringi gerakan pengantin wanita yang melayang di udara karena sang pengantin pria mengangkatnya dengan kedua tangan. Jantung gadis itu terasa pindah ke telinga.

Marinette meremas buket putih di pelukannya dengan wajah bersandar tepat di dada bidang sang suami. Putra mahkota memangku dia dan 6kg baju pengantin mewah putih itu dengan enteng, berjalan menuju keluar ruangan gereja digiring para bridesmaid setengah berlari. Baru di depan kereta kencana, dia merebut buket bunga mempelai wanita dan melemparnya ke belakang.

"Yang dapet nyusul!"

Putri mahkota baru yang penasaran mengintip dari balik pundak Adrien, Lady Alya mematung dengan buket pengantin di tangannya.

***

Maid Nadya, kepala maid kastil duke Dupain pernah menjelaskan tepat sehari sebelum Lady Marinette Dupain Cheng dijemput kereta kerajaan ke ibukota. Tentang apa saja yang terjadi dalam acara pernikahan kerajaan de Liberte Athanasius. Selain ucapan janji suci, pemberkatan, tidak ada kontak fisik kedua mempelai sampai hari baik yang ditentukan cenayang kerajaan untuk melakukan malam pertama. Jadi dia pikir hidupnya aman sentosa sampai beberapa hari ke depan.

Nyatanya Marinette sekarang duduk ditengah ranjang hias setelah kejadian heboh yang terjadi dalam setengah hari. Suara gemercik air terdengar samar dari ruangan sebelah, lebih berefek mungkin karena hanya ada dia di ruangan luas itu, atau kupingnya jadi lebih sensitif karena orang kedua yang ada di sana adalah Adrien.

Under the Same UmbrellaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt