🐞3🐞

170 19 0
                                    

Puluhan kuda berzirah, berderap berlarian membentuk bintik-bintik di belakang terlihat dari kejauhan. Musim dingin di kerajaan de Liberte Athanasius berurusan dengan salju dan es tebal di seluruh tempat. Meski raja terkenal dengan kekejaman dan putra mahkota adalah seorang tiran, mereka mengeluarkan dekrit kerajaan bahwa setiap bangsawan di seluruh penjuru de Liberte Athanasius tanpa kecuali harus melindungi seluruh rakyat terlantar tanpa rumah dalam kastil selama musim dingin. Dekrit itu memerintahkan untuk mengutamakan anak-anak.

".. lalu kalian balik adonannya, tekan seperti ini dan lipat!"

"Oohh.."

Marinette mengenakan pakaian hangat dengan celemek renda di luar, membuat croissant, bagguette, cinamonroll, pizza, dan sebagainya. Para tuna wisma yang mengungsi di kastil duke membantunya membangun tungku tambahan di luar sesuai intruksi sang lady.

Perempuan dan anak-anak berkumpul di meja besar yang diletakkan ditengah kerumunan, belajar mengikuti apa yang dilakukan Marinette. "Wilayah teritorial duke lumayan luas, saudara-saudari. Banyak daerah yang masih tak terjamah bukan perkotaan saja. Dasar kebutuhan itu sandang, pangan dan papan. Kumodali kalian semua dengan keahlian membuat roti yang bahkan putra mahkota tergila-gila memakannya!"

"Aku ingin membuka toko roti ketika besar nanti!" Kata anak berambut coklat dengan gigi copot dua didekat pinggang Marinette.

"Itu baru semangat, Cila!" Marinette mengompori, "uang jajanku cukup membekali kalian modal pekakas untuk bertahan hidup, biji-bijian, tepung dan anak-anak ayam. Pergilah ke lahan yang diberikan ayah padaku dan bangun perkampungan maju. Anggap musim dingin ini kamp pelatihan khusus bertahan hidup dariku, mengerti?!"

"Ya, my Lady!"

Sorak-sorai masyarakat tuna wisma yang mengungsi di kastil duke Dupain terdengar mirip prajurit yang bersemangat ke medan perang. Marinette berhasil membakar hasrat mereka mengubah nasib.

"Jangan lupa datang padaku setelah kalian semua sukses ya!"

Marinette tidak hanya mengajarkan bagaimana membuat pastry. Dia mengumpulkan masyarakat ke beberapa bagian dan mengajari mereka berbagai bidang bergiliran. Seperti menenun, menjahit, berkebun, mengenali makanan beracun di alam, membuat perangkap, beternak, membuat berbagai pekakas dari kayu, dan sebagainya. Terutama menulis, membaca dan berhitung pada anak-anak.

Dia adalah Ladybug yang terpilih dari Paris.

"Marinette melakukannya lagi," kata duke Tom, mengamati putrinya melakukan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan siapapun pada para tuna wisma itu.

"Kau benar sayang, setiap tahun orang-orang yang mengungsi di kastil kita semakin banyak. Aku tidak tau apakah persediaan makanan akan cukup untuk pengungsi tahun depan."  Duchess Sabine berkomentar. Lantai dua yang hangat dalam kastil dengan perapian meliuk-liuk membuat orang-orang di dalamnya merasa nyaman.

"Lady Marinette mengatakan kalau yang orang-orang ini butuhkan bukan kepingan emas melainkan keahlian bertahan hidup dan membuat makanan." Maid Nadya melaporkan apa yang dia dengar dari sang putri tanpa menambah atau mengurangi setiap kata. "Beliau berkata padaku ingin membangun perkampungan baru di lahan yang diberikan atas namanya, karena itu lady bersikeras mengajari semua orang bahkan menyuruh maid dan kesatria kastil yang bisa membaca, menulis, atau berhitung untuk membantu."

Keduanya terkejut dengan gagasan sang putri. Marinette Dupain Cheng dibesarkan di dalam kastil namun pemikirannya maju ke depan. Itu adalah syarat utama untuk menjadi seorang ratu yang bijak.

***

Di waktu yang sama, putra mahkota memimpin satu pasukan membasmi monster di hutan Mangrove. Musim dingin akan berakhir dan monster-monster itu akan keluar di musim semi dan menghancurkan kota jika tidak dibasmi. Sejak Marinette sering membawa croissant ke istana, Adrien tidak bisa melihat lipan darat beracun seperti biasa lagi.

Under the Same UmbrellaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora