"Btw, kita nginep di mana?" tanya Cia.

"Villa di Ubud, Cia. Nanti ada mobil yang dateng jemput kita. Aku cuma nganter kamu bentar, besok aku harus udah di hotel tempat club aku nginep."

Cia mengangguk paham. "Oke."

Tiba-tiba, Nagara dan Valerie datang menghampiri kedua sejoli itu. Seperti yang kalian tahu bahwa Nagara dan Neron satu club bola.

"Hai, Cia! Kita ketemu lagi!" sapa Valerie pada Cia.

"Hai, Valerie! Gue kira lo nggak ke sini," ujar Cia tersenyum ramah.

"Ke sini, dong, soalnya Nagara mau main, sekalian mau nonton langsung pas club dia main di stadion," jelas Valerie.

Cia mengangguk paham. "Terus, lo tinggal di mana?"

"Di villa yang ada di Ubud," papar Valerie.

Mata Cia seketika memicing. "Apa jangan-jangan villa kita deketan?"

"Mungkin," jawab Valerie.

"Semoga deketan, ya, biar gue bisa jagain lo, apalagi lo lagi hamil, takutnya kenapa-napa kalo sendirian," ungkap Cia.

"Iya, memang deketan, Cia. Gue udah nanyain Neron sebelumnya." Kini Nagara yang menyahut.

Cia mengacungkan jari jempol. "Bagus kalo gitu."

Di sisi lain, Neron menatap mobil yang datang dari kejauhan ke arah mereka. Ia menengok pada Cia. "Kayaknya mobil kita udah dateng. Ayo naik ke sana."

Mereka pun turut melihat ke arah tatapan Neron. Benar saja, mobil itu berhenti tepat di depan mereka.

"Kita satu mobil sama Valerie dan Nagara, Si Monyet ini bego ga nyari mobil dulu sebelum ke sini buat Valerie, soalnya rencananya dia mau langsung ke hotel club." Neron memberitahu.

"Lo yang bego," cibir Nagara.

"Ayo masuk," ajak Neron pada mereka.

Mereka mengangguk, lalu masuk ke dalam mobil. Supir yang menjemput mereka menggunakan mobil Fortuner, sehingga bisa menampung empat orang. Kini Valerie duduk dengan Cia di tengah, sedangkan Neron dan Nagara duduk di jok belakang.

"Selamat datang di Bali," ujar sang supir. Supir ini Neron sewa dari kenalannya di Bali.

"Matur suksma, Bli Putu," balas Neron.

"Cia, tau nggak?" Valerie membuka topik.

"Nggak tau," jawab Cia.

Valerie berdecak malas. "Iyalah gak tau, soalnya gue belum bilang."

"Prik, ga jelas," cibir Nagara.

Valerie mengalihkan atensinya ke Nagara. "Diem lo netijen julid."

"Nyenyenye," ejek Nagara.

Valerie kembali ke posisi semua, ia tak mau memperpanjang perdebatan dengan Nagara karena hanya akan membuang tenaga. Ia kembali bicara pada Cia. "Cia."

"Kenapa, Vale?" sahut Cia.

"Gue pengen makan ayam betutu di villa lo. Boleh, ya?" Valerie menatap Cia penuh harap.

"Boleh, kok. Nanti gue pesenin lewat Bagong Food, ya," jawab Cia sembari tersenyum.

"Yey, makasih!" pekik Valerie kegirangan.

"Makan mulu," ejek Nagara.

"Biarin!" seru Valerie menjulurkan lidah pada Nagara.

Nagara menggeleng heran. "Kita naruh pakaian lo di villa dulu, baru ke villa Cia. Oke?"

Neroncia✔️Where stories live. Discover now