⊳⊰ DUA ⊱⊲

144K 13.9K 624
                                    

Fazura berpegangan kuat pada ujung jaket Bumi. Kepalanya tertunduk dibelakang Bumi yang berjalan didepannya memasuki rumah besar.

Bumi tuli atau bagaimana? Jelas jelas ia mengungkapkan keburukan nya namun lelaki itu...

Kepala Fazura menoleh kearah pintu yang masih dekat dengan nya. Kabur sekarang adalah pilihan bagus namun lagi lagi hal itu digagalkan Bumi yang menarik lengannya dengan lembut.

Fazura menggeleng menatap Bumi yang juga tengah menatapnya tajam.

"Orang tua gue udah pada tidur, besok gue yang ngomong ke mereka." jelas Bumi setelah menatap isi rumahnya yang sangat sepi. "Ayo ke kamar gue,"

Tanpa menunggu persetujuan Fazura, Bumi lebih dulu menarik Fazura menaiki tangga menuju lantai dua tepatnya kamar Bumi.

Pintu kamar terbuka, kamar yang awalnya hanya menampakkan kegelapan kini terlihat jelas seberapa luas nya.

Ranjang king size yang muat di tempati 3 orang, lemari abu abu putih besar di sudut kamar, sofa panjang di dekat jendela, pintu balkon yang tertutup rapat oleh tirai hitam tipis, jangan lupakan adanya meja yang berisikan perangkat komputer dan beberapa buku.

Fazura yang masih berdiri diluar kamar menatap Bumi yang sudah masuk kedalam kamar. Bumi membuka jaket nya belum menyadari Fazura yang berdiri diluar kamar.

Kepala Bumi menoleh ketika ekor matanya menangkap kearah pintu yang masih terdapat Fazura. Menghela nafas lalu ia menatap perempuan itu, "Masuk, Azura."

Fazura terlihat menggeleng. "Aku mau pergi aja,"

Bumi berdecak, langkahnya maju mendekat dan menarik Fazura masuk kedalam kamarnya setelah itu ia menutup pintu kamar nya dengan rapat dan dikunci.

"Udah ketemu Bumi jadi gak bisa kemana mana lagi." Bumi tersenyum miring melihat ekspresi pasrah Fazura.

Tangan nya terangkat mengacak puncak kepala Fazura.

Dengan jarak tinggi mereka yang berbeda, Bumi mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajah pucat Fazura.
"Kalo lo gue biarin keluar, lo bakal coba bunuh diri lagi gak?"

Fazura langsung menggeleng, "Gak janji."

Sabar.

Bumi meremas tangannya gemas.
Kembali berdiri tegak, Bumi berjalan menjauhi Fazura.

"Tidur, ngelanturnya besok lagi."

Setelah mengatakan itu, Bumi masuk kedalam kamar mandi yang ada didalam kamar besar tersebut meninggalkan Fazura yang bingung ingin melakukan apa.

Kabur? Pintunya dikunci Bumi.
Tapi.. Kuncinya menggantung.

Fazura melirik pintu kamar mandi yang tertutup kemudian matanya kembali menatap pintu kamar.

Perlahan, ia mendekat kearah pintu.
Tangan nya bergetar meraih kunci yang menggoda untuk ia putar. Namun, lagi lagi ia kalah cepat.

Seseorang dibelakangnya lebih dulu menarik kunci dan dilempar ke sembarang arah membuat Fazura terlojak kaget dan langsung berbalik.

Namun berbalik adalah pilihan yang salah.
Ia malah dihadapkan dengan tubuh shirtless milik Bumi.
Perut yang membentuk kotakan samar membuat jantung Fazura berpacu kuat.

Fazura langsung kembali menghadap ke pintu membelakangi Bumi.

"Udah gue duga." suara Bumi terdengar dekat ditelinga nya yang memerah.

•••••

"Aku di sofa aja, kamu yang dikasur." Fazura melangkah mendekati sofa panjang yang terdapat didekat jendela.

BUMI [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang