"Oh, aku abis Nebus obat untuk mama lagi sakit di rumah, btw nenek kamu sakit?!."

"Bukan nenek aku tapi nenek nya dara, sekarang aku harus buru-buru ke sana karena tadi pagi aku mendapatkan pesan kalo kondisinya memburuk jadi aku harus cepat-cepat ke sana."

"Benarkah?! Kalo gitu aku boleh ikut menjenguk?!."

"Tapi gimana dengan obat mama kamu?!."

"Nanti biar aku telepon satpam untuk mengambilnya ke sini, sudahlah ayo kau bilang buru-buru kan?!."

Najwa mengangguk lalu masuk ke dalam koridor rumah sakit di ikuti oleh jaehyuk, sesampainya mereka di ruang rawat nenek Najwa langsung masuk dan melihat dokter seokjin yang sedang memeriksa keadaan nenek.

"Dokter, ada apa dengan nenek saya?!."

"Kanker yang sempat hilang di dalam paru-paru nya kini datang kembali dan kanker ini lebih ganas dari yang sebelumnya itu makanya kondisi pasien makin memburuk setiap harinya."

"A-apa." Tubuh Najwa melemas dengan mata yang berkaca-kaca untung saja jaehyuk sigap menahan tubuh Najwa.

"Dokter, apa anda tidak bisa melakukan sesuatu untuk menyembuhkan pasien?!." Tanya jaehyuk.

"Satu-satunya jalan yaitu kemoterapi namun beberapa Minggu terakhir pasien sempat menunda kemoterapi nya mungkin karena itu juga kanker yang sempat menghilang kini datang kembali, kami tidak bisa memastikan apa kemoterapi selanjutnya bisa berjalan baik atau sebaliknya karena kanker yang baru ini sudah menyebar bahkan ke jantung pasien."

"Gak! Dokter mungkin salah hiks, nenek pasti sembuh kan dok hiks, saya mohon dok hiks saya mohon sembuhkan nenek saya hiks."

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk penyembuhan pasien, tapi kemungkinan nya kecil karena dilihat dari segi medis kanker tersebut sudah menyebar keseluruhan organ tubuh bahkan sampai ke jantung jadi kemungkinan pasien bertahan hidup hanya 10% saja."

"Gak hiks, nenek pasti sembuh nek hiks, Najwa mohon bertahan untuk dara nek hiks, Najwa mohon hiks."

"Najwa, tenangkan diri mu." Ujar kakek yang mengelus pundak najwa.

"Kalo gitu saya permisi dulu." Dokter seokjin pun keluar dari ruang rawat nenek.

"Nenek hiks, nenek Najwa mohon hiks nenek harus sembuh nek hiks." Najwa terus menangis dengan menggenggam tangan nenek yang tertidur pulas.

"Najwa sudah nak, nenek pasti sembuh kok." Ujar kakek.

"Aku gak bisa seperti ini terus kek, kita udah banyak membohongi dara tentang kondisi nenek mau sampai kapan dara harus terus-menerus kita bohongi kek."

"Membohongi dara?! Maksudnya?!."

Jaehyuk yang masih belum mengerti dengan ini semua pun mulai bertanya-tanya sebenarnya ada apa ini?.

"Dia siapa Najwa?!." Tanya kakek.

"Dia jaehyuk teman sekolah nya dara dan teman aku juga." Ujar Najwa.

"Halo kek, saya jaehyuk maaf sebelumnya jika tidak sopan datang ke sini."

"Tidak! Tidak apa-apa saya senang bisa bertemu dengan teman dara."

"Maaf jika saya lancang sebelumnya, tapi sebenernya ada apa?! Kenapa kalian membohongi dara?!." Tanya Jaehyuk.

"Biar aku yang jelaskan di luar." Ucap Najwa.

Najwa membawa jaehyuk duduk di kursi rumah sakit Di depan pintu kamar rawat nenek.

"Jadi gimana?!." Tanya jaehyuk.

[✓] Kaka Kelas Dingin Mencintaiku • YoshiWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu