"Aku takut hiks, aku takut sendirian di sini hiks tempat ini menyeramkan."

"Stt Iyah kita kembali ke tenda ya, sudah jangan nangis ada aku di sini."

Yoshi mengelus rambut dara memberikan ketenangan kepadanya, dara yang masih menangis itu dibiarkan membasahi baju yoshi sampai dirinya bisa tenang sampai di mana suara tangisan itu mereda Yoshi melepaskan pelukannya dan menatap wajah dara dengan menghapus air matanya.

"Gak ada apa-apa di sini jadi jangan takut lagi ya, sudah berhenti nangisnya udah ada aku di sini."

Dara hanya menganggukkan kepalanya saja dan sesekali menghapus air matanya yang masih turun.

"Kamu tidak apa-apa kan?!."

"Aku baik-baik saja, tapi kaki aku kayaknya terkilir akibat tersandung tadi."

Yoshi melirik ke arah kaki kanan dara,"Apa sakit?!."

"Entahlah, seperti nya tidak terlalu." Dara mencoba berdiri namun saat berdiri kaki nya terasa sakit dan hampir saja jatuh jika Yoshi tidak menahannya.

"Sepertinya parah, ya sudah biar aku gendong belakang."

"Tidak perlu, aku bisa jalan kok."

"Sudahlah jangan bandel kalo di bilangin, ayo cepat naik."

Dara mau tidak mau pun menuruti perintah Yoshi untuk di gendong belakang, merasa sudah Yoshi pun jalan menuju kembali ke tenda dengan dara yang memegang senter.

"Apa aku berat?!."

"Tidak juga."

"Benarkah?! Padahal aku makan nya banyak."

"Bagus dong."

"Bagus?! Kok bagus si?!."

"Iyah bagus, itu berarti kamu doyan makan lagi juga kalo kamu tidak mau berat badan terlalu Naik kamu bisa selingin dengan olahraga, tapi menurutku badan kamu segini juga udah bagus kok."

"Haha nenek juga bilang gitu kalo aku selalu tanya soal berat badan."

Yoshi tersenyum manis mendengarnya entah kenapa rasanya cukup nyaman bisa berdua seperti ini dengan dara jika dia jahat mungkin dia lebih memilih untuk meminta alam agar memberhentikan waktu sementara untuk bisa berduaan dengan dara.

"Kak Yoshi."

"Hm?!."

"Terimakasih." Ujarnya,"Terimakasih sudah menolong ku, aku tahu pasti aku sudah merepotkan Kaka kan?!."

"Sudahlah, tidak perlu di pikirkan sudah menjadi tanggungjawab aku untuk menjaga murid-murid lain, kalo pun posisinya bukan kamu tapi murid yang lain mungkin aku juga akan menolongnya sama seperti aku menolong kamu."

Entah kenapa tiba-tiba saja perasaan nyeri di hati itu muncul saat mendengar ucapan Yoshi barusan.

"Kenapa dengan perasaan ku?! Kenapa rasanya sakit sekali mendengar ucapan nya?! Apa aku terlalu berharap jika dia datang karena khawatir dengan ku?! Ah dara ada apa dengan mu." Batin dara.

Di tenda Bella dan para cowok masih mengerubungi Marcella di sana.

"Tidak seharusnya kau membiarkan dara sendirian di hutan, sella." Sarkas Hyunsuk.

"Aku sudah bilang kan, aku mana tahu kalo dia bakalan tersesat seperti ini, lagi juga salahkan saja dianya kenapa lambat sekali jalan nya."

"Kalo pun dia jalan nya lama seharusnya kau menunggunya, memang ya satu tim dengan mu itu buat masalah terus!." Sarkas Jeongwoo.

"Apa kau bilang ha! Aku tidak pernah berbuat masalah ya!!."

"Oh ya?! Lalu sekarang apa ha?! Bukan masalah begitu?! Kau pikir dengan dara jalan sendiri tanpa menggunakan peta dia bisa tau rute nya?! Sedangkan dia sendiri saja memiliki phobia kegelapan bagaimana bisa dia melihat papan petunjuk arah." Ujar Jihoon.

[✓] Kaka Kelas Dingin Mencintaiku • YoshiWhere stories live. Discover now