8. stark tower is your baby

Mulai dari awal
                                    

"I'm not in." balas Tony beralasan sambil salah satu robot melepas helm armor. "Actually I'm out." sambil berjalan menuju gedung masih dengan robot-robot melepas baju besi nya.

JARVIS membalas. "Sir, I'm afraid he's insisting."

"Carilah alasan, JARVIS. aku ada kencan." tepat disaat armor terakhir di lepas. Tony memasuki gedung dan beralih mendekati Pepper yang sibuk melihat layar.

"Level nya masih tetap stabil, aku pikir." tutur Pepper menggigit bibir, Tony menimpali. "Tentu saja, aku sendiri terlibat di dalam nya membuatku bertanya-tanya bagaimana rasanya, menjadi jenius?" sambil melempar Earbuds ke meja.

Pepper menyeringai, berbalik melihat Tony. "Yah, aku rasa aku tidak akan tahu. ...now would I?"

"What do you mean? semua ini, ...berasal darimu." balas Tony. Pepper menyangkal. "Tidak, itu semua.. berasal dari ini." sembari menunjuk Arc Reactor di dada Tony.

Pria itu membalas lagi. "Give yourself some credit, please." lalu menaruh dua tangan di kedua lengan Pepper. "Stark tower is your baby. ...berikan 12% untuk dirimu."

Namun Pepper nampak tak terima. "12%?"

"Dengan perdebatan bisa jadi 15%"

"12%? my baby?" Pepper berjalan menjauh dari Tony yang mencoba memperbaiki penjelasan. "Yah, aku yang melakukan pekerjaan berat nya. ...literally, I lifted the heavy things." tapi tetap Pepper malas merespon walau terlihat ia pura-pura.

Tony tak menyerah. "Maaf, tapi, kekacauan keamanannya? ...that was on you. my private elevator-"

Pepper mengambil dua gelas dan anggur lalu menuangkannya. "Oh, you mean our elevator?"

"Ya, lift itu penuh dengan pekerja bangunan." balas Tony seolah menyerah. Pepper terlihat menahan tawa, Tony melanjutkan. "Aku akan bayar itu, komentar tentang presentasi nya dengan cara yang lain, bukan?"

"Tidak akan semudah itu." Pepper menggeleng. kemudian Tony mendekati gadis itu yang memberi gelas anggur pada nya. "Begini saja. gedung selanjutnya akan ada 'POTTS' di menara."

"Di kontrak nya." sanggah Pepper yang ingin melakukan cheers, namun Tony sontak gagap dan bingung. "Uh, ...Hubungi ibumu, kita rundingkan?" membuat Pepper tertawa.

Hingga JARVIS memotong pembicaraan. "Tuan, ada telepon. kurasa, protokol ku telah ditembus." hingga panggilan dari seseorang datang pada Tony. "Mr. Stark, kita harus bicara."

Tony yang malas membalas mengambil ponsel. "Kau sedang berhadapan dengan robot buatan Tony Stark, silahkan tinggalkan pesan."

"This is urgent."

"Then leave it urgently."

Namun tak disangka jika Coulson menelepon tepat di dalam lift yang terbuka di hadapan mereka. membuat Tony dan Pepper terkejut, Tony membalas. "Pembobol keamanan. itulah kau."

"Tn. Stark." sapa Coulson lelah. Pepper kemudian tersenyum lebar. "Phil! come in." dengan Tony ikut menyapa. "Phil."

"Aku tak bisa lama." Coulson keluar dari lift, dengan Pepper dan Tony mendekati sembari membawa gelas anggur. Tony menunjuk Coulson. "Nama depan nya agen."

"Come in, kami sedang merayakan." ucap Pepper senang dengan ditimpal Tony terlihat menahan jengkel. "Itu sebabnya dia tak bisa lama-lama."

Coulson lalu menyerahkan berkas. "Kami ingin kau melihat ini, secepat mungkin." namun Tony beralasan tak mau. "Uh, aku tidak suka menerima itu."

Hiraeth [1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang