00 the first avenger.

Bắt đầu từ đầu
                                    

Pria itu berjongkok, menyisih salju yang menutupi benda biru merah tersebut. membuatnya bertanya-tanya, ia memanggil rekan nya. "Letnan. ...apa ini?"

Sambil sang letnan itu mendekati si pria berjaket, ia ikut mengamati benda yang ditemukan. namun mata nya pun membulat tak percaya. "Ya Tuhan... markas, sambungkan dengan kolonel."

"Ini jam 03:00 pagi, pak." balas salah satu petugas di markas, namun letnan menangkis. "Aku tidak peduli ini pukul berapa. ...yang ini sudah menunggu cukup lama."

Sambil senter menerangi benda merah biru yang membeku. dengan bentuk bintang terpampang, seperti sebuah tameng.

Tameng dari sang legenda yang menghilang.




[]



Entahlah, butuh berapa lama agar dia terbangun.

Mata tertutup, masih dalam keadaan tak sadar. terbayang suara angin kencang yang kemudian berganti jadi radio yang tengah menyiarkan siaran langsung pertandingan.

"Bola melengkung, tinggi dan keluar untuk bola pertama. ...Dodgers seri, 4-4."

Tepat saat kedua mata biru nya terbuka untuk pertama kali. memandang lemas langit-langit, terus diam hingga sadar sesuatu setelah mendengar siaran radio yang masih menyiarkan pertandingan bisbol.

"Penonton tahu dengan sekali ayunan pemukulnya, dia mampu menciptakan permainan baru."

Ia mengernyit bingung. ada apa ini? merasakan dirinya terbaring di ranjang, dia pun melihat ke samping. "Sungguh ini hari yang indah di lapangan Ebbets. ...Phillies berhasil menyamakan angka 4-4. tapi Dogders punya 3 orang di pos."

Hingga ia segera bangkit dari ranjang, dengan tubuh pegal dan pandangan berkunang. mencoba berpikir apa yang sudah terjadi.

Bukankah dia saat itu jatuh di lautan bersama jet yang ia kendarai? bagaimana bisa dia ditemukan secepat itu?

Dia mengernyit, mendengar penyiar radio yang begitu semangat. "Pearson mengenai kepala Reiser di Philadelphia bulan lalu. apakah dia akan membalasnya? ...Pete membungkuk, ini lemparannya. ...dia memukul, melesat ke kanan! melewati Rizzo."

Pria itu menoleh ke arah radio, terengah dan memandang makin bingung. "Akan mencetak tiga angka, Reiser menuju pos ketiga! Durocher akan menyambutnya. ...bola nya datang, tapi mereka tidak akan mengenainya."

Disaat itu pula pintu ruangan terbuka. membuat ia terkejut dengan kedatangan wanita berkemeja putih berdasi, menyapanya. "Selamat pagi, ...atau tepatnya selamat sore."

Tentu dia bingung. siapa wanita ini memangnya? "Dimana aku?"

"Kau di ruangan pemulihan di New York." ucap wanita yang nampaknya seorang perawat itu. sedang ia masih diam. melihat ke jendela, mengernyit saat mendengar siaran radio. "Dodgers memimpin, 8-4. Dodgers! semua orang berdiri, pertandingan yang luar biasa."

Kemudian ia kembali melihat si perawat. "Dimana aku sebenarnya?" sedang wanita itu mengernyi kecil. "Aku tak mengerti."

"Pertandingan itu. ...itu bulan Mei 1941, aku tahu karena aku ada disana."

Sontak membuat perawat wanita membeku, mata membulat. semakin pria itu menaruh curiga. ia bangkit dari ranjang, berjalan mendekati si perawat. "Aku tanya sekali lagi, ...dimana aku?"

Si perawat pun terlihat menekan tombol remot seolah memberi sinyal darurat. "Kapten Rogers.."

"Siapa kau?!"

Hingga tiba-tiba pintu terbuka, terlihat dua agen yang datang akibat sinyal darurat yang dikirim si perawat. sontak mata Steve Rogers membulat sempurna, langsung tanpa basa-basi menjebol dinding ruangan yang ternyata palsu tersebut.

Tersisa dua agen terkapar. dengan si perawat yang mencoba menghentikannya. "Captain Rogers, tunggu!"

Namun tetap, Steve berusaha kabur dari tempat itu. sang perawat yang tak punya pilihan segera mengambil Walkie Talkie. "Semua agen, kode 13. aku ulangi."

Sedang Rogers sampai di koridor dengan banyak agen berlalu lalang. makin bingung dia dibuat, dengan si perawat memberi informasi darurat. "Sekali lagi aku ulangi, semua agen, kode 13."

Steve panik tak karuan. dia mendorong satu agen dan kabur, sedang banyak dari agen yang mendapat kode 13 bergegas menangkap Steve yang ingin melarikan diri.

Steve keluar dari gedung, melewati pejalan kaki yang melihatnya terkejut. masuk ke jalan raya, celingak-celinguk tak percaya. sekitarnya semua sudah berubah total. Steve pun berlari melewati taksi dan kendaraan berlalu-lalang.

Sampai dirinya berhenti di The Time Square. makin bingung saat pemandangan yang Steve lihat hanyalah layar LED besar dan pergedungan menjulang penuh warna-warni.

Steve yang masih terkejut langsung disambut banyak mobil hitam yang terparkir, dengan banyak agen yang dikirim untuk mengepungnya.

Sampai Steve pun dipanggil seorang, "Tenanglah, prajurit."

Rogers berbalik, melihat pria satu mata tertutup yang mendekati. Steve menatap bingung sambil agen itu melanjutkan. "Dengar, aku minta maaf soal pertunjukan kecil tadi. tapi.. kami pikir lebih baik kami jelaskan padamu pelan-pelan."

Steve pun bertanya tak mengerti. "Jelaskan apa?"

Agen bernama Nick Fury itu terdiam. "You've been asleep, Cap. ...for almost 70 years."

Sontak Steve membeku, makin membeku. mata membulat dan dada yang begitu berat, tak mungkin sampai setengah abad dia tak ditemukan. Fury hanya diam melihat Steve yang seolah tak bisa menerima fakta menyedihkan itu.

Steve dengan mata berair melihat sekitar lagi, Fury bertanya. "You gonna be okay?"

Rogers lalu menjawab. "Yeah. yeah I just, ...I had a date."





To be Continued.

AUTHOR NOTE: hello readers! ini fis the author. I just want to say thank you so much sudah membaca cerita ku yang berjudul Hiraeth. ini adalah buku pertama dari SAUDADE yang jadwalnya harus dibuat undur karena suatu alasan! terima kasih sudah menunggu buku ini untuk rilis di Wattpad dan begitu semangat untuk menantikan awal dari cerita SAUDADE!

but anyway, pelase vote dan komentar sebagai dukungannya. thank you once again!

Hiraeth [1] ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ