Di sisi lain Cian melambaikan tangan. Dia benar-benar menikmati perhatian pengasuh dan pengawal. Aku justru cemas mereka telah terjerat dalam kelompok sekte penggemar Cian.

“Haus?” Oscar menyerahkan segelas jus dan aku langsung menandaskannya.

Belum sempat aku menjawab, satu per satu hadirin pun memperkenalkan diri kepadaku. Biasa, bisnis. Dengan kemahiran seorang pekerja kapitalis, aku menampilkan senyum profesional dan keramahan kepada siapa pun yang datang menyapa. Lalu, ketika pasangan suami istri tiba, jantungku seolah akan melompat ke luar dari rongga dada.

“Duke Asherah? Anda hadir bersama Madam Elodile?”

Oscar menyambut tangan wanita muda berambut putih yang memperkenalkan diri sebagai istri Duke Asherah. Napas seolah terhenti. Hanya satu kata itu. Elodile. Aku lupa nama istri Oscar, tetapi begitu seseorang menyebut namanya, sudah pasti aku bisa mengenali.

Elodile? Dia seharusnya menjadi istri Oscar! Ibu Heroine ada di sini? Heeeee!

“Putriku merengek tidak mau ditinggal,” Duke Asherah menjelaskan. “Dia benar-benar mirip istriku.”

‘Oscar, istrimu ditikung pria lain! Kau kalah start! Poor, Oscar.’

Selama perbincangan aku mengasihani nasib Oscar. Seharusnya Elodile menikahi Oscar, tetapi entah bagaimana berakhir bersama Duke Asherah.

Tunggu! Duke Asherah berkata mengenai putrinya? Berarti Heroine sudah lahir!

‘Aaaa calon menantuku!’

“Halo, Lady Green,” Elodile menyapa. Senyum indah menghias wajahnya, membuatku didorong keinginan menari balet. “Senang berjumpa dengan Anda.”

“Terima kasih,” jawabku sembari tersipu.

“Hei,” Oscar menyela, “mengapa kau tidak mau tersipu ketika aku memujimu?”

“Count, itu karena istriku terlalu menawan,” Duke Asherah membalas. “Andai kalian bertemu putriku, pasti kalian akan terserang keinginan memuji dan menimangnya.”

“Putraku juga menggemaskan, Duke.” Oscar tidak mau kalah. “Lihat,” katanya sembari menunjuk Cian yang tengah makan kue bersama pengasuh dan pengawal. “Terlihat seperti putra peri.”

“Wah, dia manis sekali,” Elodile memuji. “Bagaimana bila dia bertemu putri kami? Sepertinya mereka bisa menjadi teman bermain.”

‘Oke, Besan!’ Aku langsung mengamini ide Elodile dalam hati.

“Tentu saja,” Oscar menyetujui. “Kalian sebaiknya sering berkunjung ke sini.”

Setelahnya mereka pergi, membiarkan hadirin lain menyapa.

Akan tetapi, begitu melihat Julian ada di antara mereka, tubuhku langsung kaku. Hawa dingin menjalari aliran darah, membuatku kesulitan bergerak. Oscar yang menyadari perubahan suasana hatiku pun langsung menarik, mendekapku, dan berkata kepada Julian, “Halo, Duke.”

Aku tidak bisa mengetahu ekspresi Julian karena wajahku menempel di dada Oscar, menghindarkanku dari keharusan menyapa.

“Selamat atas pertungan Anda, Count.” Nada suara Julian terdengar dingin, seperti ribuan jarum es menusuk kulit dan menyebabkan nyeri. “Saya tidak menyangka Anda akan bertunangan dengan seseorang yang selama ini saya tidak duga akan muncul di sini sebagai pasangan Anda.”

Jemari Oscar membelai kepalaku, seolah hendak mengatakan bahwa aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu aku takutkan. “Cinta memang datang di saat tidak terduga, Duke.”

“Anda terlihat sangat bahagia.”

“Oh tentu saja,” Oscar membalas. “Bisa bersama pasangan sebaik Celine pasti saya bahagia. Wah, mengapa Anda terlihat kecut sekali, Duke?”

“Barangkali karena saya merasa ada seseorang yang mencampakkan saya.”

“Wah, pasti lady yang sangat pengertian hingga tidak bersedia meluangkan waktu bersama Anda.”

Oscar benar-benar terlalu LUAR BIASA!

“Count, boleh saya tahu kapan Anda bertemu dengan Lady?”

Oscar makin erat memelukku dan aku mencengkeram bagian depan pakaian Oscar karena terlalu takut. “Sejak masih di akademi,” jawabnya, lancar. “Kami seperti bulan dan bintang. Dia ingin jadi penemu, saya ingin jadi pengusaha. Begitulah hubungan kami. Anda lihat, warna rambut kami pun serasi. Bunga dan daun.”

‘Oscar, kau memang menawan! Huuu-aku ingin menghadiahimu dengan pujian tampan.’

***
Selesai ditulis pada 8 Maret 2022.

***
Apa yang akan Julian lakukan?

A. Seret Celine.
B. Cari pacar baru.

Salam hangat,

G.C

Survive as Hero's Mother  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang