4

5.5K 504 6
                                    

Mungkin, mungkin saja keajaiban itu akan datang diakhir cerita.
Mungkin, mungkin juga aku memang tidak ditakdirkan untuk bahagia.

Sidang perceraian akan terjadi sore hari nanti dan karena hal itu pagi ini Renald, Kaka Alessia mendatanginya.

"Seharusnya kamu menolak perjodohan itu, lihatlah saat ini seorang janda tanpa anak setelah lima tahun pernikahan. Bukankah itu akan menjadi rumor yang paling dipercayai orang-orang?"

Alessia bisa melihat senyum sinis terukir diwajahnya. Netra safir yang berpijar cerah seperti melihat mangsanya sering kali membuat Alessia tidak nyaman.

"Rumor seperti apa? Aku yang mandul atau grand duke yang memiliki kelainan?"

"Bukankah itu salahmu? Yang tidak bisa memuaskannya diranjang sampai sampai dia membawa cinta pertamanya sebagai simpanan yang berkedok pelayan?"

Mendengar hal itu membuat Alessia tersenyum manis. "Ah, sepertinya aku tau darimana asalnya rumor konyol tersebut"

Bukan hal yang aneh lagi jika saat perceraian terjadi pihak wanita selalu menjadi yang paling dirugikan. Apalagi jika wanita tersebut yang pertama kali menceraikannya.

Mata safir dalam wajah tampan itu menyipit, melihat bagaimana Alessia tetap tenang meski telah disinggung dengan sangat jelas.

"Aku akan mendukungmu untuk posisi marquess selanjutnya," Alessia melihat netra yang persis sama dengan netranya menatap tajam kearahnya. Dan sebelum Renald berucap Alessia melanjutkan perkataannya. "Tentu saja itu tidak gratis."

Mata yang semulanya menyipit tajam kini kembali normal. Senyum manis terukir diwajah tampannya. " Aku tau jika adik  manisku bukanlah orang yang begitu murah hati, jadi apa yang kamu inginkan Darling?"

Tubuh Alessia menegang sesaat setelah mendengar panggilan menjijikan itu, "Jangan menggangguku, apapun yang aku lakukan jangan pernah menganggu dan mengusik kehidupanku."

"a high price for a freedom huh."

Dan senyuman miring Alessia adalah balasan atas pernyataan tersebut.

***

Pagi ini lili disibukan dengan persiapan kepindahannya. Lili tidak tau kemana dia akan pergi bersama nyonya karna itulah saat ini lili membawa banyak obat obatan, selimut, pakaian simple, dan  uang receh. Apapun perlu disiapkan karna mungkin saja nyonya nya akan membawa dia ke daerah terpencil. Villa diatas gunung atau mungkin ke kerajaan tetangga yang terkenal akan empat musimnya.

Kemanapun itu lili akan senantiasa mengikuti. Semakin jauh tempat yang dituju semakin baik. Nyonya nya tidak akan terlalu terluka saat suatu hari jika mendengar bahwa grand duke akan menikahi Selena. Dan demi apapun lili akan berusaha semaksimal mungkin membuat nyonya nya bahagia, ditempat barunya itu dan jika bisa melupakan grand Duke sepenuhnya.

"Sepertinya kamu sangat bersemangat lili." Suara bernada datar itu tidak membuat lili menghentikan aktivitas nya.

"Setidaknya ketuklah pintu saat hendak memasuki kamar seorang wanita Louis."

Dengan langkah acuh tak acuh Louis mendekati lili dan membantunya.

"Jangan salahkan aku, pintu kamarmu terbuka lebar sejak tadi. Ngomong-ngomong kotak ini mau ditaruh dimana?"

Echoes: Dancing with DeathWhere stories live. Discover now