25

699 68 10
                                    

1 tahun kemudian.


Hidup Halilintar kini terasa begitu hampa. Sudah satu tahun Yaya meninggalkan nya, tapi pria itu tidak menemukan jejak Yaya sama sekali, bahkan Amato yang mempunya lebih banyak koneksi di bandingkan diri nya juga belum menemukan Yaya.

Tapi setidak nya Halilintar bersyukur bahwa Amato belum menemukan Yaya, Halilintar berharap ialah yang pertama kali menemukan Yaya dan melindungi wanita itu. Terlebih lagi Halilintar yakin bahwa Yaya saat ini sudah melahirkan anak mereka.

Nak? Hah...

Halilintar meneteskan mata nya, betapa hina diri nya sebagai seorang suami tapi tidak ikut merasakan perjuangan Yaya untuk melahirkan buah cinta mereka.

"Kau menangis lagi.."

Halilintar hanya diam, tangis nya semakin pecah. Ia seperti sudah berkhianat dengan Yaya saat ini. Larinya yang tercinta membuat nya harus di jodohkan paksa oleh ayah nya Amato. Meski belum menikah tapi Amato menyuruh gadis yang bernama Hanna ini untuk tinggal bersama Halilintar agar gadis itu bisa mengambil hati Halilintar dan keluar dari keterpurukan nya, lalu Halilintar akan kembali memberikan Amato cucu.


Sedangkan anak yang bersama Yaya? Tentu Amato akan tetap mencari mereka.


Helaan nafas panjang keluar dari Hanna menatap iba pada Halilintar, ia sebenar nya memang berniat untuk masuk lebih jauh di kehidupan Halilintar, tapi melihat bagaimana kacau nya Halilintar di tinggal oleh sang istri membuat Hanna mengurungkan niat nya.

Pria ini sudah memiliki brewok dan rambut yang tidak terurus, penampilan yang acak-acakan di tambah mata yang sembab karena terus menangis. Tidak dapat Hanna ukur sebesar dan sedalam apa rasa cinta dan sayang Halilintar terhadap Yaya.

"Setidak nya makan dulu, kau mau nanti Yaya di temukan tapi keadaan mu sudah tidak bernyawa?" Tanya Hanna yang membuat Halilintar menatap nya dengan mata nya yang memerah serta bengkak akibat menangis.


"Hey, mana ceo dingin yang ku kenal?! Yang ada ceo penuh drama!" Gerutu Hanna sebal lalu kembali meninggalkan Halilintar sendirian di kamar nya.

Sedangkan Halilintar menatap makanan yang di bawa oleh Hanna, hal itu membuat ia tersenyum tipis mengingat wajah kesal Yaya yang dia omeli karena selalu gagal dalam hal memasak.

-------

Kaizo, Fang dan Ying juga turut membantu untuk mencari keberadaan Yaya saat ini. Mereka sama dengan orang suruhan lain nya, tidak menemukan jejak Yaya sama sekali.

Ying awal nya sempat marah mendengar penjelasan dari Halilintar.  Tapi setelah ia melihat keadaan Halilintar yang begitu terpukul membuat Ying merasa kasihan.

Halilintar di paksa oleh ayah nya untuk menjadi manusia kejam. Tapi Halilintar tidak bisa, karena hati nurani Halilintar masih ada. Pria itu menjelaskan bahwa yang di dengar Yaya hanya kesalahpahaman karena niat Halilintar adalah jika Halilintar menyetujui nya maka masih banyak waktu untuk nya untuk melawan ayah nya. Tapi Yaya mendengar nya lalu pergi tanpa bertanya apa alasan Halilintar atas jawaban nya itu.


Di sini barulah Ying, Fang dan Kaizo ikut susah payah mencari Yaya. Bahkan Ying dan Fang sampai menunda pernikahan mereka meski anak mereka sudah lahir.


"Kenapa tidak menganggap si jilbab pink ini mati saja?" Tanya Fang yang mendapat tatapan tajam dari Kaizo serta Ying. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil, entah kenapa Kaizo merasa sangat ingin mencari Yaya ke sebuah desa yang terpencil bahkan jauh dari internet.



"Apa kau mau di anggap mati?" Tanya Kaizo yang membuat Fang menggelengkan kepala nya, tentu saja tidak mau! Pertanyaan bodoh macam apa itu?

Plak!

"Awhhh"

Fang memegangi bagian belakang kepala nya yang mendapat geplakan dari Ying yang duduk tepat di belakang nya.




"Kamu sendiri tidak mau! Jika otak mu tidak sampai jangan memberikan usul sembarangan!" Kesal Ying, Fang hanya menunjukan cengiran nya pada Ying. Kaizo hanya menggelengkan kepala nya.

Nasib nya memang sudah di takdir kan menjadi bujang lapuk yang harus menjadi obat nyamuk pada pemuda yang sedang kasmaran.





"Abang Kaizo si pecinta janda. Sudah 3 jam lebih kita berkeliling di desa ini. Tapi tidak bertemu, desa ini tidak besar dan seharus nya akan mudah menemukan Yaya jika dia memang ada di sini, kasihan anak ku bersama nenek Ying yang pikunan."


Kaizo berpikir sejenak, memang benar yang di katakan Fang. Sudah 3 jam mereka mengelilingi desa ini, desa ini kecil dan hanya terdapat sedikit penduduk, jika Yaya memang benar di sini sudah pasti akan mudah mereka temui, bahkan mereka sudah bertemu dengan lima kali dengan orang yang sama.

Tapi kenapa Kaizo masih enggan untuk pergi?


"Yang di katakan Fang ada benar nya, ku rasa Yaya tidak ada di sini." Ujar Ying yang setuju dengan pendapat Fang.



"Bagaimana kalau satu putaran lagi?" Tanya Kaizo yang membuat Ying serta Fang saling bertatapan seakan mereka saling bertanya untuk jawaban dari pertanyaan Kaizo.

"Satu putaran, lalu pulang?" Tanya Ying memastikan dan di angguki oleh Kaizo.

"Ok, jalan!" Sery Ying yang bersemangat. Kaizo tersenyum tipis sebelum ia kembali menuju arah yang sama untuk mengitari desa ini.

"Sebenar nya aku tadi memberi tahu mu untuk tidak menyetujui nya." Ujar Fang yang merasa kecewa Ying tidak paham dengan arti dari tatapan nya tadi.

Ying hanya terkikik geli sebelum ia memeluk leher Fang dari belakang.


"Maafkan aku landak sayang.." Ujar Ying mencubit gemas pipi Fang, pemandangan yang mesra tapi kemesraan itu sirna saat Kaizo menginjak rem secara mendadak.

"Abang!" Protes Fang dan Ying bersamaan, tapi Kaizo hanya terdiam mematung di tempat duduk nya.

"Bang, tidak sawan karena melihat keuwuan kita kan?" Tanya Fang, lalu dengan gemetar Kaizo mengangkat tangan nya untuk menunjuk kearah depan.

"I-itu.."

Fang dan Ying yang penasaran pun melihat ke arah tunjuk Kaizo.

Mata mereka membulat karena reaksi yang sama dengan Kaizo terjadi.

"Yaya!"





Tbc.

ELEMENTAL LOVE : HALIYA (MY COLD HUSBAND) TAMAT. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang