21. Not Me

551 84 7
                                    

Ryujin ngelirik Asahi yang dari tadi diam aja. Padahal dia sama Mashiho sibuk diskusi tentang topik study group mereka hari ini.

"Heh bengong terus, gue coret nama lo kalau numpang nama doang," tegur Ryujin sambil menyenggol lengan kanan Asahi.

Asahi berdecak kemudian mengambil alih pulpen di tangan Ryujin dan menuliskan pendapatnya.

"Lo masih berantem sama Winter ya?" tanya Ryujin sambil menyedot milkshake-nya.

"Iya masih," sahut Mashiho, malah dia yang jawab.

Ryujin geleng-geleng kepala. "Lo sih bego, udah tau Winter kayak gitu buat ngebelain malah dimarahin. Ya kesel lah dia."

"Gue gak marahin, gue cuma bilang jangan kayak gitu," sanggah Asahi.

"Ya sama aja lah. Winter kayak gitu kan buat belain lo, bukannya makasih lo malah ngelarang. Gimana dia gak tersinggung," semprot Ryujin balik. "Harusnya lo makasih ke dia. Winter kayak gitu karena dia sayang sama lo, dia gak mau lo diomongin macem-macem sama orang."

Asahi menghela napas. "Gue cuma gak mau dia dicap buruk juga."

"Ya samaa anjir!!" Ryujin greget banget. "Winter juga mikirnya gitu. Dia gak mau lo diomongin macam-macam. Makanya dia ngomong begitu, belain lo di depan semua orang. Harusnya lo bilang makasih ke dia, bego!" kata Ryujin kemudian menoyor kepala Asahi.

Mashiho geleng-geleng kepala lihat kelakuan dua temannya. Tapi dia setuju sama yang Ryujin bilang.

"Bener, Sa. Harusnya lo makasih sama Winter. Ngaku aja deh, sebenarnya semua yang Winter bilang hari itu tuh apa yang mau lo bilang ke mereka tapi gak bisa, kan?" tanya Mashiho.

Asahi diam.

"Bego," sungut Ryujin lagi kemudian merebut kembali pulpennya. "Kalau Beomgyu kayak lo gini bakal gue jitak sih. Untung Winter baik."

Mashiho bergidik. "Ngeri, nanti lepas kepalanya," ujarnya mengingat tenaga Ryujin Shin yang sangat dahsyat untuk ukuran cewek.

"Udah deh mending secepatnya lo ajak Winter ngobrol berdua. Mau sampai kapan kalian diam-diaman? PA lo berdua udah tahu kan? Jangan sampai mama papa lo berdua juga tahu, makin merembet masalahnya."

***

Terhitung 3 hari nggak teguran sama Asahi, tadi malam waktu belajar bareng sambil Zoom meeting bareng Petrichor akhirnya Winter ceritain alasan dia akhir-akhir ini bete.

Minju ikutan kesel, kesel sama anak Klub Fotografi yang ngomongin Asahi, kesel sama Asahi juga. Dia reflek bilang mau marahin Asahi tapi kata Hyunjin nggak usah ikut campur.

Jujur sebenarnya Minju, Jaemin, sama Hyunjin agak kaget denger cerita Winter kalau dia sama Asahi berantem dan nggak teguran 3 hari. Soalnya buat Minju sama Hyunjin yang udah dari bayi bareng mereka berdua, mereka tuh sangat jauh dari kata berantem.

Meskipun Winter keras kepala dan Asahi tukang ngalah, tapi mereka saling jinak satu sama lain.

Akhirnya Hyunjin malam itu bilang ke Winter, kalau emang masih kesel yaudah tenangin diri aja nggak usah teguran dulu. Tapi nanti kalau udah tenang baru deh ajak Asahi ngobrol berdua ngomongin ini.

Winter lega sih abis cerita ke temen-temennya. Makanya besoknya, mood-nya pelan-pelan udah balik ceria lagi.

Seperti biasa jam makan siang mereka berempat ke kafetaria bareng-bareng. Karena sama-sama pengen steak, mereka antrinya bareng kemudian langsung nyari tempat duduk setelah dapat pesanan masing-masing.

"Winter.."

Baru banget mau ngangkat pisau, tiba-tiba seorang siswa perempuan datang ke meja mereka dan manggil Winter. Mereka berempat langsung ngeliatin cewek itu bingung, soalnya nggak ada yang kenal siapa dia.

InnefableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang