07. Surat

442 71 0
                                    

"Thank you, kids! Silahkan makan siang," ucap Mr. Alvin setelah bel istirahat kedua berbunyi.

"Thank you, Mr. Alvin!"

Setelah Mr. Alvin keluar, siswa kelas 11 IPA 2 juga berhamburan keluar. Winter ikut keluar, menuju lokernya yang berada di depan kelas untuk meletakkan buku paketnya.

Di Lazu, di depan setiap kelas ada loker yang digunakan para siswa untuk menyimpan barang-barang mereka seperti buku paket, baju olahraga, dan persediaan alat tulis cadangan.

Biasanya siswa Lazu juga meletakkan persediaan baju di sana buat dipakai selesai ekskul karena rata-rata setelah selesai ekskul (apalagi ekskul olahraga) semuanya bakal mandi.

Makanya Jaemin cuma bawa buku tulis sama pulpen, karena barangnya yang lain dia taruh di loker.

Loker di Lazu cuma bisa dibuka sama siswa yang punya loker karena sistem keamanannya menggunakan sidik jari.

Winter menempelkan jempolnya di kotak kecil di sebelah kiri pintu loker. Setelah jarinya tertempel, kotak kecil itu mengeluarkan cahaya hijau dan berbunyi 'tit' tanda loker itu mengenali sidik jari Winter dan kuncinya terbuka.

Setelah membuka pintu loker, Winter meletakkan buku paket Fisikanya di bagian rak atas tempat biasa Winter meletakkan semua buku paketnya yang ia tinggalkan di loker.

Saat ingin menutup kembali pintu lokernya, mata Winter tidak sengaja melihat sepucuk surat berwarna putih terselip di antara persediaan buku tulis Winter.

Winter terdiam sejenak kemudian menoleh ke belakang dan menatap sekitar lorong kelas yang mulai ramai dengan siswa Lazu yang ingin istirahat.

Gadis berponi itu mengambil surat tersebut dan membaca isinya.

so are you happy now? you know that you can't be happy.

Winter menghela napas. Dia kira teror ini berhenti, ternyata belum.

Sejak SD kelas 6, Winter selalu dapat teror seperti ini. Berlanjut sampai sekarang dia sudah SMA. Entah siapa pengirimnya dan apa motifnya.

Teror itu diterima Winter lewat banyak hal. DM Instagram, SMS, akun Twitter yang nggak pernah Winter pakai lagi, sampai ke e-mail pribadi yang dia pakai buat keperluan sekolah.

Isi pesannya macam-macam, kebanyakan berisi kata umpatan ke Winter atau pesan supaya dia hilang dan pindah, atau secara tersirat nyuruh Winter mati.

Winter udah ulang kali ganti nomor HP, atau blokir akun-akun bodong yang neror dia di Instagram, tapi peneror itu tetep muncul dan selalu dapat nomor terbarunya.

Dan yang paling bikin Winter takut adalah, kadang dia nerima chat berupa foto-foto Winter lagi di sekolah, di jalan, atau waktu Winter lagi kegiatan di luar.

Hal itu nunjukkin kalau peneror itu ada di sekitar Winter, entah siapa. Yang jelas, Winter yakin banget pasti orang terdekatnya, karena peneror itu selalu dapat semua informasi pribadi Winter.

Dan kali ini, di lokernya? Loker yang nggak bisa dibuka siapapun kecuali Winter sendiri?

"How can..." gumamnya sambil menatap surat itu.

Winter nggak pernah ngasih tahu siapapun soal ini, meskipun dia sempet stress banget karena takut. Bahkan dia nggak pernah ngomong ke Asahi atau Ms. Cassie.

Satu-satunya orang yang tahu soal ini selain Winter sendiri adalah Sunny. Karena Sunny pernah nggak sengaja lihat chat teror itu masuk waktu Instagram Winter log in di HP Sunny.

InnefableWhere stories live. Discover now