01

11.3K 1.2K 18
                                    

Zean yang mendengar suara yang muncul langsung memegang kepalanya karena suara itu menggema di kepalanya.

'Siapa?' batin Zean.

Zean ingin berbicara, tapi tenggorokannya kering dan sakit saat ingin berbicara, mulutnya hanya bisa terbuka tanpa ada suara pun yang terdengar dari mulutnya.

[Saya adalah Sistem, pencipta saya menciptakan saya untuk membantu Anda]

'Kau bisa mendengarku walau aku berbicara dalam pikiran ku?'

[Ya, karena sistem terhubung dengan jiwa Anda, jadi sistem bisa mendengar Tuan walau berbicara dalam pikiran, ini seperti telepati]

'Telepati?'

[Ya, saya bisa mendengar Anda jika Anda ingin berbicara dengan saya melalui pikiran Anda, karena saya terhubung dengan jiwa Anda, saya juga tahu semua kehidupan masa lalu Anda saat melihat ingatan Anda]

'Hei! Itu privasi!'

[Maaf Tuan, sistem tidak bisa melakukan apapun karena ketika sistem terikat dengan jiwa Anda, sistem akan langsung dikirim semua ingatan yang Anda miliki]

'Huft, ya sudahlah, tapi siapa yang menciptakan mu?'

Sebelum sistem menjawabnya, suara barang pecah mengagetkan Zean yang masih terbaring.

PRANG! TANG!

Zean melihat seorang wanita dengan pakaian suster rumah sakit, nampan yang dia bawa jatuh ke lantai, mangkuk yang berada di nampan itu juga ikut jatuh dan pecah.

Suster itu langsung mendekati ranjang pasien di mana Zean terbaring.

Suster itu langsung menekan tombol yang tak jauh dari ranjang itu.

"Nak, apa ada yang sakit?"

'Nak?' pikir Zean.

[Tuan, Anda terlahir kembali di tubuh seorang anak berusia 10 tahun, jiwa anak ini sudah pergi ke akhirat dan sudah tenang di sana, dan tubuh ini sudah koma selama 6 bulan]

'Begitu ya'

"Nak?"

"A...ir"

Suster itu dengan cepat mengambil gelas dan mengisinya dengan air yang ada di termos, dan langsung memberinya kepada Zean.

Zean dengan senang hati menerima gelas itu, menegak air di dalam gelas sampai habis.

Beberapa saat kemudian terlihat seorang pria dengan jas dokter memasuki kamar Zean di rawat.

Dokter itu langsung memeriksa Zean, setelah itu mengambil catatan dan menulis sesuatu di sana.

"Apa tubuhmu ada yang sakit?" tanya dokter itu.

Zean hanya menggeleng, tubuhnya tidak sakit, hanya kaku saja karena sudah lama koma.

Dokter itu kemudian memegang tangan kiri Zean, dan mengangkatnya sedikit.

"Coba jarinya di gerakkan"

Zean kemudian menggerakkan jarinya, jarinya bergerak perlahan, tapi sulit karena jari-jarinya kaku.

Dokter itu kemudian memijat tangan Zean perlahan untuk merilekskan otot dan syaraf tangan Zean.

"Coba gerakkan lagi"

Zean kembali menggerakkan jarinya, dan itu lebih mudah dari sebelumnya.

Dokter itu mengangguk, meletakkan kembali tangan Zean di ranjang rumah sakit.

Tangan dokter itu kemudian mengusap kepala Zean pelan.

"Siapa namamu?"

'Oh iya, siapa nama anak ini?'

Sistem DominasiWhere stories live. Discover now