BAB 7

3.3K 427 9
                                    

IMPRIMARE

Typo. Boys Love. CHANBAEK
••

"Ada apa?"

Chanyeol hanya diam, namun mengisyaratkan mereka semua untuk keluar.

Entah bagaimana dadanya terasa sesak ketika melihat Baekhyun yang duduk diatas lantai, dengan pakaian penuh kotoran. Tangannya terkepal karena marah ketika mendengar Minho berucap tak pantas pada Baekhyun.

"Setidaknya pakai baju yang tebal, bukan kemeja tipis seperti itu."

Memang tubuh itu nampak indah, dengan kemeja basah yang mencetak jelas tubuh ramping Baekhyun. Dulu Chanyeol tak pernah sekalipun tergoda, tapi entah mengapa sekarang Chanyeol merasa gerah.

Rasa kesal karena Seulgi memutuskannya mendadak hilang, berubah khawatir ketika melihat tubuh kecil itu bergetar karena kedinginan. Muntahan kekesalan dan rencana pembalasan yang akan di berikan pada Baekhyun, sudah hilang tak bersisa. Ini sedikit aneh, karena Chanyeol tak pernah seperti ini.

Baekhyun mengangguk pelan, ia mencoba berdiri. Namun nyaris saja jatuh kalau saja ia tak berpegangan pada tembok. Kepalanya berubah pusing karena tubuh bau dan rasa dingin dari bajunya,

"Maaf, aku tidak mengatakan apapun pada orang-orang. Tidak tahu juga mengapa dosen juga tahu mengenai pemukulan itu."

"Kau mengatakan pada Seulgi kalau kau adalah pasanganku?"

Baekhyun mendongak, ia tampak begitu terkejut. Seraya menggeleng pelan, ia berucap, "aku tidak pernah berbicara dengan Seulgi selain di mobilmu itu. Kami hanya beberapa kali berpapasan."

Chanyeol menghela napas, gadis itu rupanya sangat pintar menebak. Bahkan orang-orang tidak bisa menyadarinya. Mungkin ia melihat sulur kecil yang tidak tertutup dengan plester diam-diam.

"Kalau tidak ada lagi yang dibicarakan, aku akan membersihkan diri."

"Kau tidak apa-apa?" tanya Chanyeol ragu.

Baekhyun mengangguk, walau tubuhnya berkata lain. Ia tak akan selemah ini jika tidak sedang sakit, diam-diam mengumpat kesal ketika pusing makin menjadi.

Chanyeol melepas jaket yang tengah dipakainya, entahlah ia hanya ingin melakukan ini. Tanpa alasan yang jelas, ia menjadi sangat khawatir.

"Cuci dengan bersih saat mengembalikan nanti," tubuh bergetar di balut lembut dengan jaket sewarna abu milik Chanyeol.

Chanyeol terkekeh melihat jaketnya yang menutupi sempurna tubuh kotor Baekhyun. Jaket pas milik Chanyeol nampak kebesaran, nyaris setengah paha menutupi. Dia terlihat sangat ... menggemaskan.

"Chanyeol, maaf tapi aku sangat pusing."

Lelaki bertubuh mungil itu limbung ke depan, membuat tubuhnya jatuh dalam pelukan Chanyeol. Sementara Chanyeol sangat terkejut, apalagi saat tanpa sengaja menyentuh tubuh yang sedikit panas itu.

"Shit! Apa yang ku lakukan pada orang sakit."

🍁

Sudah sejak beberapa menit lalu Chanyeol melakukan kegiatan yang sama. Berjalan  mondar-mandir di dalam kamarnya. Ibu jari berulang kali di gigit gemas. Melirik sekilas pada Baekhyun yang kini ada di ranjang.

Baekhyun masih kotor, hanya rambutnya yang sempat Chanyeol bersihkan walaupun hanya dengan lap seadanya. Memang apa yang bisa di lakukan dengan orang pingsan begitu? Mata masih tertutup cantik, jaket miliknya yang kebesaran masih membalut tubuh mungil yang kadang gemetaran.

Apa yang harus dilakukan?

"Chanyeol, kau sudah mengganti bajunya?" tanya Ibu dari balik pintu setelah mengetuk pelan.

IMPRIMARE [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang