chapter 4

31 5 0
                                    

Gulf memijat pelipisnya, dia pusing bukan main kemudian dia merebahkan tubuhnya di sofa panjang miliknya, Gulf memejamkan matanya terlihat jelas bahwa pria itu sudah tidak tidur berhari hari karena mata panda nya yang terlihat sangat jelas

Ceklek...

Mild masuk kedalam ruangan Gulf dan duduk di sofa tunggal milik Gulf, memperhatikan sahabatnya itu dengan raut sedih dan sedikit khawatir

"Gulf kau tidur lah dulu, sudah tiga hari kau tidak tidur"ucap mild sambil menatap Gulf yang berbaring sambil memejamkan matanya

"Tugas ku masih banyak mild"jawab Gulf serak, dan tersirat nada kelelahan didalamnya

"Oh ya?, aku tidak perduli tentang tugas mu yang banyak itu, tapi aku peduli pada kondisi mu"tegas mild

"Pergilah"usir Gulf, namun membuat mild menghela nafasnya

"Aku tak akan pergi sebelum kau beristirahat Gulf, win memberi tau ku bahwa nanti malam adalah malam pernikahan mu"ucap mild mencoba mengingatkan Gulf

"Aku tidak peduli"jawab Gulf acuh

"Gulf!, win meminta mu untuk pulang"ucap mild lagi mencoba meyakinkan pria itu

"Dia meminta ku pulang agar aku bisa menikah dengan pria sialan itu!?, Cih yang benar saja"jawab Gulf berdecih pelan

"Tidakkah kau berpikir jika win di suruh oleh si tua itu untuk menyuruh mu pulang? Bayangkan apa yang akan di lakukan si tua itu pada adik mu?"tanya mild kesal

"Memarahi nya sampai adik ku menangis"jawab Gulf enteng

"Ya itu benar maka kau harus pulang, jadi silahkan beristirahat dengan tenang di ruangan mu tuan Presedir, aku akan mengerjakan beberapa berkas itu"ucap mild lalu memaksa Gulf untuk masuk kedalam kamar yang ada di ruang itu, setelah memastikan sahabatnya itu istirahat mild mulai mengerjakan beberapa tugas di laptop miliknya

Di lobi seluruh karyawan hampir berteriak histeris setelah melihat siapa yang datang ke perusahaan ini, Mew suppasit jongchevevat putra sulung keluarga Jong mendatangi perusahaan putra sulung keluarga trai

Mew melangkah kearah meja asisten pribadi milik Gulf yang terlihat sedang fokus mengerjakan sesuatu

"Permisi"ucap Mew pada mild

"Ah ya ada apa?"tanya mild tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop nya, karena dia berpikir itu adalah seorang karyawan ataupun tamu tak di undang

"Bisakah aku bertemu dengan Gulf"ucap Mew pelan

"Maaf tapi tuan Gulf sedang beristirahat, kau sudah punya jan... Astaga tuan Mew maaf atas ketidak pedulian saya"ucap mild langsung bangun dari tempat duduknya dan membungkuk kan tubuhnya, untuk meminta maaf atas perlakuan tidak sopan nya

"Haha tidak apa apa, jadi apa Gulf sedang beristirahat? Aku ingin menemuinya apa bisa?"tanya Mew lagi sambil tersenyum ramah

"Maaf tuan tapi tuan Gulf sedang beristirahat dan tidak boleh di ganggu"jawab mild setenang mungkin

"Apakah calon suami nya juga tidak boleh mengganggu nya"tanya Mew lagi

"Maaf tua... APA!!!!, A-anda bilang calon suami nya"kaget mild bahkan dia sudah  berteriak keras, berdoa saja agar Gulf tak terbangun karena teriakan kagetnya

"Ya saya calon suaminya"jawab Mew bingung karena mild berteriak, dan sekarang priaa itu mengedipkan matanya terkejut

"Ah maaf kan saya tuan, tuan Gulf sedang beristirahat di kamar pribadinya mari saya antar"ucap mild saat hendak membuka pintu seorang karyawan memanggil nya

StrangerМесто, где живут истории. Откройте их для себя