CHAPTER 1

162 13 3
                                    

Prangggggg

Gulf membanting sendok nya keatas piring nya, nafsu makannya seketika menghilang karena ayahnya kembali membahas perjodohan yang sudah berbulan-bulan lamanya tidak terdengar oleh Gulf

"Saya tidak mau melakukan perjodohan ini"ucap Gulf datar dengan nada dingin yang sungguh kentara

"Jangan membantah Gulf ini sudah kita bicarakan dari beberapa bulan yang lalu, aku sudah menyuruh mu untuk mempersiapkan diri"sentak ayah Gulf, sambil menatap putranya yang hampir beranjak dewasa itu

"Apakah anda pikir saya tertarik dengan perjodohan ini, tentu saja tidak!!. Biarkan saya menikmati masa muda saya dahulu"ucap Gulf menyuarakan isi hatinya

Seluruh orang di meja makan itu hening, perdebatan seperti ini memang selalu terjadi jika Gulf dan ayah mereka di satukan dalam ruang lingkup yang sama

"Masa muda yang mana yang kau maksud?, Kau tidak pernah menikmati nya kau hanya membuang masa muda mu"ucap ayah Gulf sinis dan menatap miris pada anak sulungnya itu

"Anda tidak tau apa apa tentang saya, yang jelass saya tidak ingin menerima perjodohan ini"jawab Gulf datar, dab menatap nyalang bola mata hitam pekat seperti miliknya di arah berlawanan, kemudian dia membuang wajahnya kasar

Gulf beranjak bangun dari tempat duduknya meninggalkan meja makan, tak ingin rasanya dia memperpanjang masalahnya dengan ayahnya itu, namun saat kakinya sudah naik di gundukan pertama anak tangga ayah nya kembali berseru keras

"GULF KANAWUT TRAIPIPATTANAPONG!!!!, TERIMA PERJODOHAN INI DAN TINGGAL KAN DUNIA KOTOR MU ITU!!!?" Teriak ayah Gulf keras membuat seluruh keluarga tersentak kaget, Gulf menghela nafasnya kemudian kembali menatap intens kearah meja makan yang di kelilingi oleh 4 orang itu

"Berhenti mengatur saya, anda tidak mengetahui diri saya sedikit pun, dunia yang anda bilang kotor bagi saya itu adalah surga"jelas Gulf dingin, bahkan ekspresi nya tak berubah sama sekali

"Anak kurang ajarr, keras kepala dan pembantah seperti mu tidak pantas di keluarga kami"sinis ayah Gulf menatap miris dan memberikan pandangan remeh pada pria muda itu

Gulf menaikkan satu alisnya, seolah bertanya apakah ayahnya serius tentang itu?

"Oh ya, bukan kah seluruh sifat dalam diri saya ini mengalir dari anda, ingat lah pak tua saya adalah duplikat anda, bahkan saya sendiri membenci diri saya karena menuruni sifat anda itu"ucap Gulf lalu berbalik keluar dari rumah itu, tanpa memperdulikan ocehan tak jelas yang terlontar dari mulut ayahnya

Mark menatap kepergian Gulf dengan tatapan emosi, dia meremas rambutnya dan berdecih pelan untuk menghilangkan emosi nya

"Aaaaarrrrrgghhh, sampai kapan anak itu akan terus membantah"amuk mark tak terima dengan sikap dingin Gulf

"Tenang kan diri mu, Gulf perlu waktu untuk menerima semua ini"ucap ibu Gulf menepuk pelan pundak suaminya, dia hanya bisa berbicara jika Gulf sudah pergi, dia benar-benar netral tak memihak kepada keduanya

Mark membuang nafas kasar dan berat, kemudian menatap dua manusia yang makan dengan pelan dan senyap

"Win dan primly ingat lah jangan pernah menurut tingkah laku phi kalian itu!!"bentak nya membuat dua orang itu berjengkit kaget

"Baik ayah"jawab dua orang itu lalu melanjutkan makannya dengan tenang, mencoba terlihat biasa saja meskipun dalam hati mereka diselimuti oleh ketakutan.

Ayah Gulf Mark traipipattanapong seorang pengusaha sukses di Thailand hampir seluruh orang yang tinggal di Thailand mengenal keluarga traipipattanapong

Keluarga kaya yang memiliki visual yang tidak main main ayah yang tampan dan ibu yang cantik keturunan Korea sukses membuat semua wajah anaknya nyaris di katakan sempurna

StrangerWhere stories live. Discover now