17 - Sakit Gigi

579 80 8
                                    

(BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN TERLEBIH DAHULU!!!)
---
Selamat Membaca
*

*

*


Athena melihat-lihat etalase cafe yang ia datangi. Berbagai macam pilihan donat, pastry, kue dan sebagainya. Sebagai pecinta coklat dan makanan manis, berbagai hal yang tertangkap di matanya, rasanya ingin Athena beli semuanya. Namun Athena ingat, ia harus mengurangi mengkonsumsi makanan tersebut. Sebab, akhir-akhir ini giginya terasa sakit.

"Hufft!" Athena memegang sebelah pipinya. Rasa nyeri dan sakit mulai terasa kembali.

Gadis itu semakin yakin, kalau sakit giginya ini disebabkan karena gigi berlubang!

Kayaknya!

Akan tetapi, permasalahannya bukan hanya sampai disitu saja. Permasalahannya juga terdapat pada Athena itu sendiri. Sebab, Athena itu merupakan orang yang malas ke dokter.

Jujur saja, Athena tak punya trauma atau masalah terhadap seorang dokter, dirinya hanya benar-benar malas saja. Luar biasa! Begitulah Athena!

Semoga saja sakit giginya ini tidak semakin parah.

Athena menghembuskan napas berat. Lalu kembali memperhatikan berbagai jenis dessert yang ada dihadapannya itu. 'Semuanya terlihat menggiurkan... Ottoke!'

"Kenapa?" Tanya Arsen yang masih setia berdiri di belakang Athena. Pemuda itu cukup sabar untuk terus menunggu sembari memperhatikan Athena yang bolak balik memilih makanan apa yang mau dibeli namun tak ada satupun yang dipilih nya.

"Pengen borong semua!" Sahut Athena sembari melihat-lihat berbagai macam kue dan roti yang tersaji di etalase.

Arsen menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Athena. Pemuda itu pun menoleh ke arah meja yang sebelumnya menjadi tempat makan dirinya dan Athena di cafe ini. Terlihat dengan sangat amat jelas, bahwa masih ada beberapa kue yang belum habis dimakan.

'Ada aja yang kayak dia ya!' Arsen menghela napas. "Pilih secukupnya, kamu nggak liat diatas meja kita, masih ada yang belum habis!" Ucap Arsen. "Jangan kalap Athena, jujur aja... kamu pasti kekenyangan kan?! Makanya pada nggak habis!"

Athena menoleh ke arah meja mereka sebentar, lalu tak lama gadis itu kembali lagi melihat-lihat etalase. "Ya... Enggak tuh! Nanti itu bakalan aku habisin kok!" Elak Athena.

Arsen hanya menggeleng memaklumi. Pemuda itu masih setia mengamati Athena. Namun, lama kelamaan Arsen menyadari sesuatu.

Athena, gadis yang berada di depannya itu benar-benar memilih semua kue dan roti yang tersaji di etalase!

'Dia... Sungguh serius ingin membeli semuanya!' batin Arsen tak menyangka. "Athena! Kamu beli semuanya?" Tanya Arsen memastikan.

Athena terhenti sejenak, mencerna kilat pertanyaan Arsen. [Kamu beli semua roti dan kuenya?]
"Ah... Iya... Kenapa? Aku beli bukan buat aku sendiri kok! Sebagian nanti buat bundanya Mas Tampan, sebagian buat mama dan sisanya buat aku!" Jelas Athena.

Athena pun kembali memilih kue yang akan ia beli. "Tolong yang ini dua! Dan i-"

Nyut!

Pergerakan gadis itu terhenti, dan secara spontan ia memegang pipinya.

"Sakit gigiku ini... Aish!" Gumam Athena sambil meringis. "Tambah yang ini juga ya mas!" Lanjut Athena cepat.

"Kenapa?" Tanya Arsen karena merasa ada yang aneh dengan tingkah Athena.

Athena | (Not) A Figuran |Where stories live. Discover now