1.Prologue

513 187 232
                                    

Talk to talk; this story hanya karangan semata bagi author, thanks yang mau mampir baca.

don't talk a lot, just read it and don't forget to leave a trail~

Terlihat beberapa orang menikmati hari liburnya, tak luput dengan dua orang yang tengah tertawa lepas melihat tingkah kedua anaknya yang berlarian di iringi canda tawa.

Sesekali kedua orang itu bermesraan jika ada kesempatan, seperti mencium bibir sesekali melumat kecil bibir yang membuat mereka candu satu sama lain.

"Papa!" Panggil salah satu dari mereka

"Lihat! Dia basah!" Adunya dengan pipi gembul yang lucu

"Aduh kenapa bisa basah sayang? Kamu pipis di celana?" Tanya sang ibu

Dengan polos dia menatap kedua orang tuanya dengan mata yang menahan tangis, sedikit menggeleng menjawabnya.

"Terus kenapa dong?" Tanya sang ayah yang merasa gemas dengan kedua anaknya ini

"Tadi.. anak itu....ughh...ti-tiba-tiba.... huwaaaaa...." Tanpa menyelesaikan omongannya dia menangis sekencang-kencangnya membuat beberapa mata menatap gemas anak itu.

"Shhtt.... Udah jangan nangis, ini dipakai Shhtt...." Tenang sang ayah dengan mengganti celana anak kesayangannya

"Mama! Tadi anak itu tiba-tiba lempar air ke kakak." Ucap anaknya yang satu dengan menarik pelan baju ibunya, ohh jangan lupakan suaranya yang masih belum terlalu mahir berkata huruf 'r' itu.

"Oh ya? Lalu?" Respon ibunya

"Lalu... Dia malah lari dan ga minta maaf." Lanjutnya

"Nanti bilangin dia, buat minta maaf ya." Ucap ayahnya yang menyimak pembicaraan kedua orang yang sangat berharga menurutnya.

"Siap!" Ucapnya dengan tangan yang hormat layaknya prajurit mematuhi sang kapten

"Udah ya.. jangan nangis, lanjut main ya..." Ucap ibunya dengan mengusap lembut Surai kepala anaknya.

Anggukan kecil sebagai jawaban, lalu sang adik menariknya untuk kembali bermain di tengah taman yang tak jauh dari mereka berdua, sang ibu tersenyum melihat kedua putranya yang sangat akur.

"Kayaknya, kita harus buatin mereka adik." Ucap sang ayah tiba-tiba

Sang ibu melihat kaget ke arah suaminya,
"Y-ya? Hell! Gak semudah itu juga! Aku cape ngeluarin mereka berdua bersamaan tau. Beri waktu sedikit lagi ya." Mohon sang ibu yang mengingat bagaimana menderitanya dia saat melahirkan kedua anak kembarnya di kehamilan pertamanya.

Sang suami hanya tersenyum mendengar keluhan istrinya, dia mencium pucuk kepala istrinya sayang dan memeluknya.
"Gak ada penolakan." Final suaminya

Dengan pasrah sang istri hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, sedikit tersenyum saat mengingat dulu dia sangat mengejar suaminya di masa sekolah. Sangat lucu dimana dia menangis tanpa sebab dan kegirangan tanpa sebab hanya karena orang yang sedang memeluknya ini.

Dia menatap suaminya yang tengah menatap kedua buah hati mereka dengan senyum tampannya, tak sadar dia juga ikut tersenyum ketika melihat itu.

'aku gak mau kehilangan kamu lagi... Dan aku pasti selalu ada buat kamu... Makasih untuk semuanya, suamiku...' batinnya dengan senyum cantiknya menatap suaminya.

Yoh, penasaran?? Oke oke. Kisah dimana kedua bucin ini bertemu akan di mulai . . .

Di part selanjutnya

Deng Deng Deng...

Semoga menyukai karya random ini bestie:3
Bay bay

36,5° Melting Like a ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang