49. Mengikis Karang

Začít od začátku
                                    

"Maaf," gumam Rea.

Rea yakin, bunga itu pasti dari Kelvin. Bunga tulip putih, melambangkan permintaan maaf. Rea segera melempar bunga itu ke lantai, tidak mau mengambilnya lagi.

"Percumah, mau Mas Kelvin memberiku seratus bunga tulip pun aku tidak akan luluh. Luka yang Mas Kelvin berikan sudah teramat sakit untukku," gumam Rea.

***

Di tempat lain, Kelvin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Pikirannya benar-benar kacau, dia bahkan tidak memiliki niatan untuk datang ke kantor. Karena sekarang pun pikirannya masih Rea dan dipenuhi oleh perempuan itu.

Dalam diamnya, ada setetes air mata yang jatuh. Perpisahan bukan kemauan dia dan Kelvin juga tidak pernah mau melakukannya. Rea adalah hidupnya, belahan hatinya, semangatnya, tapi kini perempuan itu menghancurkan semua semangatnya.

"Rea, maafkan aku, dulu aku melihat seorang perempuan muda yang hendak melamar kerja di kantor. Perempuan pendiam dan juga malu-malu, karena itu aku tertarik untuk terus melihatmu. Saat kamu datang untuk interview kerja, saat kamu mengurus semua berkas-berkas untuk bekerja, aku melihat semuanya dan aku memperhatikanmu dulu," gumam Kelvin dengan pandangan lurus ke depan.

"Tapi, aku baru berani menemui kamu ketika hari pertama kamu bekerja. Mungkin kamu mengira itu hari pertama kita bertemu, padahal aku sudah mengamatimu sebelum itu. Dan kamu tidak tahu, jika aku dulu yang meminta HRD untuk menerima kamu traning di kantor, hanya karena aku ingin terus melihatmu di kantor."

Kelvin menerawang jauh kala itu, ketika dia melihat Rea yang sangat pendiam dan polos hendak melamar pekerjaan di kantornya. Kelvin kala itu seperti melihat sosok Ara ada di dalam diri Rea.

Dia memang salah, ketika itu pula Kelvin ingin menjaga Rea karena tidak mau Rea bernasib sama seperti Ara, namun dengan cara menikahinya karena hanya itu cara halal untuk menjaga Rea. Selama dua minggu sebelum pernikahan, Kelvin mencari tahu tentang kehidupan Rea. Tebakannya benar, kisah hidup Rea sangat mirip dengan Ara. Membuatnya semakin yakin untuk menikahi Rea kala itu.

Namun, seiring berjalannya waktu, Kelvin tidak lagi melihat diri Ara ada pada diri Rea. Kelvin benar-benar melihat Rea sebagai istrinya. Sebagai wanita yang dia cintai dan sayangi. Sebagai belahan hatinya, sebagai seorang perempuan yang paling berarti untuk hidupnya. Karena sejatinya, Rea adalah cinta pertamanya, karena selama ini dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun sebelum menikah dengan Rea.

"Maaf, jika aku dulu terlalu memaksamu untuk bersosialisasi. Karena, aku tidak tahu hidupku akan sampai kapan. Aku hanya ingin merubah kehidupan kamu menjadi lebih baik, menjadi kamu yang memiliki banyak teman dan tidak kesepian. Sehingga ... ketika aku sudah tidak dapat berada di sisimu lagi nantinya, kamu tidak akan kesepian," gumam Kelvin lirih.

Kelvin terpaksa menepikan mobilnya dia pinggir jalan. Dia menghapus kasar lelehan bening yang keluar dari matanya. Entahlah, dia merasa sangat sesak sekarang. Kelvin berusaha untuk menyunggingkan senyumannya itu.

"Aku tahu kamu masih marah kepadaku, kamu tidak ingin bertemu denganku. Namun, sekeras kepalanya kamu, aku akan berusaha untuk meluluhkanmu, membuatmu mau menatap mataku lagi. Tidak dengan cara memaksa, namun secara perlahan-lahan. Seperti halnya sebuah karang, ketika setiap hari ombak menerjang, karang itu akan terkikis secara perlahan-lahan."

Kelvin kembali melajukan mobilnya, dia akan pulang ke rumah saja. Besok dia juga akan kembali ke rumah kedua orang tua Rea dan mencoba untuk meminta maaf kepada Rea kembali.

My Boss Is My Secret Husband [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat