16 - LULUS ATAU TIDAK?

Mulai dari awal
                                    

Deriq memeluk Emerald erat, saat ini Cuma Emerald yang bisa bikin dia tenang.

•••••

2 hari setelah ujian Pendaftaran

Hari ini adalah yang paling ditunggu oleh semuanya, hari dimana Deriq akan diberitahu apakah lolos seleksi atau sebaliknya.

Semua anggota berkumpul di ruang tengah, kecuali Emerald. Dia tidak bisa ikut kumpul, katanya ada urusan penting di kampus.

TING

Dentingan di laptop Deriq, mengambil alih perhatian mereka.

Deriq langsung cepat-cepat membukanya. Dan benar saja, ternyata terdapat email dari univ tersebut.

"Go!" Star paling semangat diantara lainnya.

DEG

Raut wajah Deriq langsung berubah, yang dia harapkan tidak terjadi.

Rasanya dunia langsung hancur, apa yang dia usahakan gagal?

Badannya terduduk lemas.

Delard dan Star langsung mengambil alih laptop, dan melihat apa yang ditampilkan di layar.

Tidak lulus.

Hanya dua kata itu, membuat hati Delard, Star, dan terutama Deriq mencelos.

Tidak lulus? Delard bukannya kecwa dengan Deriq tapi justru khawatir dengan Deriq.

Keduanya menatap Deriq iba, sedangkan Edgar menghela napas. Dia sudah punya firasat seperti ini.

"APA DERIQ?!" Ucap Anneliese dengan keras dan tegas.

"GAK LOLOS? KAMU GILA YA!?"

"anne!" sentak Edgar, dia melihat Anneliese yang bersiap untuk memukul Deriq.

"KURANG AJAR! MAU DITARUH DIMANA MUKA SAYA HAH?!"

"MEMALUKAN!"

"BENAR-BENAR TIDAK ADA YANG BISA DIHARAPKAN DALAM DIRI KAMU!"

"UNTUK APA KAMU HIDUP HAH?!"

"PERGI DARI HADAPAN SAYA SEKARANG DERIQ!"

Anneliese memukul dan menoyor kepala Deriq berkali-kali, lalu mendorong-dorong Deriq agar pergi dari hadapannya.

Star langsung Melindungi tubuh Deriq, sedangkan Delard berusaha menahan Anneliese.

Deriq hanya bisa terdiam, sembari terus menangis.

Sakit dipukul oleh Anneliese, tapi dia juga benci pada dirinya sendiri. Kenapa dia tidak bisa mendapatkan nilai bagus?

Deriq tiba-tiba berdiri, dia langsung berjalan ke kamar. Membuat semuanya tertegun sebentar.

Sesaat kemudian terdengar suara pintu yang di dorong begitu keras.

BRAK

"ANAK KURANG AJAR! BERANI KAMU MELAKUKAN ITU PADA SAYA!"

Edgar langsung menarik Anneliese untuk dibawa ke kamar.

"Star kamu urus Deriq."

Pesan Edgar, yang langsung diangguki oleh Star.

Dia menatap Delard, lalu keduanya mengangguk, seakan tau pikiran satu sama lain.

Star langsung berlari menaiki tangga dan menggedor-gedor pintu kamar Deriq yang terkunci. Sedangkan Delard langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam saku, dan mencoba menghubungi Emerald.

Our StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang