11 - AMBISIUS

1 1 0
                                    


"Mommy ingin ngomong sesuatu"

Ucap Anneliese serius, membuat Deriq jadi gelisah sendiri. Takut dia harus menerima kenyataan pahit lagi.

"A-apa?"

Anneliese merubah posisi duduknya menjadi tegak menghadap Deriq, perlahan mengambil kedua tangan Deriq untuk digenggam.

"Kalau Mommy minta sesuatu, kamu akan lakuin?"

"Minta apa Mom?"

"Jawab dulu, kamu akan lakuin untuk Mommy?"

"Iya"

Jawab Deriq pasti, walaupun masih ada keraguan dalam hatinya, tapi yang terpenting sekarang bukan itu.

"Mommy minta kamu untuk daftar ke univ ini ya?"

Anneliese mengeluarkan ponselnya yang menampilkan poster pengumuman univ tersebut, dan menunjukkan nya kepada Deriq.

Deriq menautkan alisnya bingung, "kenapa mom? Kan aku udah masuk ke univ yang sekarang"

"beda Deriq."

Anneliese menggeleng.

"tapi kan aku udah masuk ke univ yang ini mom. Aku juga udah nyaman disini, ada Emerald dan Delard juga" jelas Deriq.

Dia tidak mau pindah univ.

"Deriq listen, kamu harus berani melangkah. Kalau di univ ini kamu bisa kejar cita-cita kamu gimana? Univ ini jauh lebih bagus dari pada univ kamu yang sekarang"

Anneliese memegang kedua bahu Deriq.

"Udah 2 semester aku disini Mom"

Deriq tetap kekeh tidak mau pindah univ, karna dia sudah terlanjur nyaman dengan univ ini.

Anneliese mendesah lelah, bagaimana lagi cara agar Deriq bisa pindah ke univ ini?

"Deriq please lakuin sekali ini buat Mommy." dia menyatukan tangannya memohon kepada Deriq

"aku gak suka liat Mommy mohon Sama aku. Tapi ini juga susah buat aku Mom, aku udah terlanjur nyaman disini"

"disana kamu juga akan nyaman kok, disana pertemanan nya lebih asik Deriq. Percaya deh sama Mommy."

Anneliese tidak berhenti membujuk anak-nya itu agar masuk ke univ tersebut.

"Permintaan yang lain?"

"No, permintaan Mommy Cuma ini"

"Kalau Mommy minta yang lain, aku akan usahain."

"Deriq!"

Anneliese menyentak tangan Deriq dan bangun dari duduknya. Menatap Deriq kesal, Deriq dibuat terdiam dengan perubahan sikap Anneliese.

"Kenapa sih?! Kenapa kamu gak pernah mau buat Mommy seneng! Kenapa kamu selalu buat Mommy susah dan kesal?!"

Anneliese memukul Deriq.

"Mommy Cuma mau kamu masuk ke univ ini! Dan buat Mommy bangga! Sesusah itu?!"

Deriq masih terdiam mencerna setiap perkataan Anneliese.

"Kenapa Kamu Cuma bisa bikin Mommy malu hah?!"

"Contoh Emerald yang selalu berusaha buat bantuin Daddy. Liat Star yang selalu di banggakan sama keluarga besar! Kamu apa? Diliat aja sama mereka enggak!"

"Setidaknya kalau kamu masuk ke univ ini, ada sesuatu yang bisa Mommy banggakan dari diri kamu Deriq! Mommy malu setiap kali pertemuan dengan keluarga ataupun teman-teman, anak-anak mereka berprestasi. Sedangkan anak-anak Mommy semua jadi biang onar! Lakuin sesuatu yang buat Mommy bisa banggain kamu sama seperti Star!"

Our StoriesWhere stories live. Discover now