09 - WEEKEND

4 1 0
                                    


Siang hari ini keluarga Tanrald sedang berkumpul dan sedikit berbincang-bincang.

Emerald yang duduk di lantai bersama dengan Star, Anneliese yang berada di meja makan karna sedang mengupas buah-buahan, dan para pria yang sedang duduk menonton TV di ruang keluarga.

"Daddy liat deh."

Star menunjukkan foto dirinya waktu masih bayi kepada Edgar, Edgar hanya tertawa menanggapi nya.

"Ngapain?"

Bisik Deriq kepada Emerald, karna sedari tadi Emerald seperti sangat sibuk dengan laptop-nya.

"Ngerjain tugas"

"Tugas apa?"

"skripsi"

"Skripsi apa?"

"jangan ngajak gue gelut deh ah!"

Emerald membalikkan tubuhnya kesal, Deriq terus mengganggu dirinya.

Sedangkan Deriq hanya tertawa cengengesan karna berhasil membuat kakak-nya itu kesal.

"Deriq." peringat Delard, dia menatap tajam Deriq.

Deriq mencebikkan bibirnya kesal, kenapa sih? Dirinya bosan, tidak tau akan berbuat apa. Jadi dia menjahili Emerald saja.

Akhirnya Deriq berdiri dan duduk di lantai, bersampingan dengan Star yang masih sibuk mengotak-atik album keluarga.

Katanya ingin melihat kenangan masa muda.

"Lo ngapain sih?"

"hm?"

Star tidak berniat untuk menengok kepada Deriq, bahkan melirik saja tidak minat.

Deriq tiba-tiba tersenyum jahil, seru nih kalau bikin Star marah lalu menangis.

"star."

"Hm?"

"Starlard"

"HM?"

sekarang suara star sudah mulai meninggi, membuktikan dirinya sudah mulai terpancing dengan Deriq, Deriq justru semakin terkekeh.

"Starlard"

Star mendiami, tau pasti kakak-nya ini hanya ingin memancing keributan.

Deriq yang tidak mendengar sahutan Star pun mengambil album dari tangan Star dan membuangnya ke sembarang arah.

"Akh! Kenapa sih?!"

Star memukul bahu Deriq kencang.

"Mommy!" adu Star, Anneliese yang sedang memotong buah-buahan itu hanya menggeleng kan kepala.

"Deriq" tegur Anneliese, Deriq hanya terkekeh.

Tiba-tiba ada tangan yang melingkar di lehernya, dan membawa dia paksa untuk mundur dan duduk di atas kembali.

Deriq mendongak, menatap Delard kesal.

Kenapa sih? Dia selalu mengganggu dirinya.

"lo kenapa sih? Mereka lagi sibuk"

Deriq menghempaskan tangan Delard dari bahunya kasar.

"Bosen"

"Nonton film aja di kamar"

"ayok!"

Deriq tiba-tiba berdiri dan menarik-narik tangan Delard untuk ikut berdiri juga.

" Kenapa?"

Deriq menautkan alisnya, bukannya tadi Delard mengajak dirinya nonton di kamar? Kenapa sekarang dia malah balik bertanya.

"Katanya mau nonton di kamar."

Our StoriesWhere stories live. Discover now