Mobil berhenti di parkiran kampus mereka, kampus yang mereka tempati cukup lumayan besar.

BRAK

"Santai wey!" Omel Emerald, saat Deriq menutup pintu terlalu kencang.

Deriq hanya cengengesan dan beralasan karna sedang membawa buku jadi tidak konsen.

Delard masih sibuk membereskan tasnya, jadi mereka harus menunggu Delard dulu deh. Emerald yang melihat Deriq terus berkomat-kamit, pun mendekati.

"pasti bisa kok."

Ucap Emerald memberi semangat kepada Deriq, mendapatkan respon positif dari Deriq.

"Apapun hasilnya Lo udah lakuin yang terbaik yang Lo bisa. Oke?"

"Oke! Doa-in makanya." Pinta Deriq.

"Doa gue gak pernah lupa buat lu pada"

"Apa?"

Deriq sebenarnya dengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Emerald, tapi dia ingin menjahili Emerald kali ini.

Karna biasanya kakak-nya yang satu itu tidak pernah berkata manis seperti itu, Emerald pasti sedang menahan gengsi-nya Sekarang.

"gak! Gak jadi! Udah sana ah!"

Emerald mendorong-dorong Deriq agar pergi dari hadapannya, Emerald menyesal sudah mengatakan itu di depan Deriq.

Biasa gengsi-nya terlalu besar.

"Udah?"

Tanya Emerald saat melihat Delard berjalan mendekati dirinya.

"hm"

Delard hanya berdeham dan mengangguk singkat sebagai jawaban, lantas Emerald dengan segera mengambil langkah untuk masuk ke kampus.

Tapi dia teringat akan sesuatu,

"Oh ya! Lard, apapun hasilnya nanti, Lo udah lakuin yang terbaik, oke?"

support Emerald, dia merasa bahwa jika sudah memberikan semangat kepada Deriq, maka dia juga harus memberikan semangat kepada Delard.

Kata-nya agar tidak membuat salah satu dari mereka merasa dibedakan.

"Hm"

"Dapat nilai berapa-pun harus terima ya! Nanti kasih tau gue hasilnya."

"Hm"

"gak usah merasa tersaingi atau down kalau dapat nilai yang lebih rendah dari yang lain, Lo pintar dengan cara yang berbeda"

"iya bawel."

••~••

Gadis dengan seragam putih abu-abu nya dan rambut panjang berwarna kecoklatan itu sedang berjalan menyusuri koridor sekolah, untung masih jam istirahat.

Gadis itu memang sering membuat kaum Adam terpesona. Banyak sekali pria yang menyatakan perasaan secara langsung, tapi di tolak mentah-mentah oleh nya.

Star tidak ingin memulai kisah cintanya sekarang, dia merasa ada banyak hal yang harus dilakukan dan lebih penting dari pada mempunyai hubungan dengan lawan jenis.

"Haiiiii"

Sapa Akasa dengan riang, Star memutar bola mata malas, mulai deh.

"Sendirian aja neng"

"Hahaha, iya nih bang"

"jalan sama Abang skuy"

Our StoriesWhere stories live. Discover now