Chapter 20

537 40 0
                                    

Tidak semua wajah bisa langsung ditebak sifatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak semua wajah bisa langsung ditebak sifatnya.

____

Suasana malam di taman kota terasa begitu indah bagi Kalinda. Lampu-lampu yang menerangi jalanan membuat kesan tersendiri bila terkena cahaya bulan. Senyumnya merekah, langkah kakinya membawa Kalinda mendekat ke arah bangku taman yang masih kosong.

"Di sini tidak ada yang menarik. Ayo cari tempat lain." Dari belakang terdengar keluhan Swara.

Ia duduk sembari menatap lelaki itu yang berdiri di depannya, "tapi bagiku sangat menarik. Mas duduk sini aja dulu...."

Kalinda terkekeh saat melihat wajah Swara yang masam, namun ia tetap menuruti ucapannya untuk duduk di sana.

"Mas tau tidak kenapa aku minta ke sini?" Swara menggelengkan kepala. "Karena aku sudah lama tidak pergi ke taman."

"Terakhir kapan?" Kalinda menoleh menatap suaminya, "emm... kalau nggak salah sih waktu masih SMA."

Swara mengangguk paham, "aku belum pernah ke taman kota sama sekali."

Kalinda yang mendengar itu tersenyum tipis, "kalau begitu pas kita ke sini." Swara hanya terdiam. Suasana seketika menjadi hening.

"Mas," diliriknya Swara yang menatap ke depan, "Alana itu siapa? rekan kerja?"

Ia menoleh. "Tau dari mana?"

"Tadi dia ngajak kenalan aku. Dia bilang kamu temannya."

"Dia bilang apa aja?" tanyanya retoris.

Kalinda mengerutkan dahinya, "cuma ngajak kenalan aja." Swara memalingkan muka.

"Jauhi dia." Ucapnya dingin, suasana seketika menjadi serius, atau mungkin sejak tadi sudah serius, namun Kalinda tak sadar.

"Kenapa? Kayaknya dia perempuan baik."

Masih dengan memalingkan muka, ia berkata, "tidak semua wajah bisa langsung ditebak sifatnya." Mendengar itu Kalinda terdiam.

"Sebaiknya kita kembali ke mobil, anginnya semakin kencang." Swara berdiri, ia menoleh menunggu Kalinda ikut berdiri, kemudian menggandeng tangannya dan berjalan pergi.

Di tengah langkah mereka, suara dari arah belakang terdengar memanggil. Kalinda berhenti, otomatis Swara juga ikut berhenti. Perempuan itu menoleh, lalu seketika matanya membola, di sana ia melihat Alana.

"Hay ...  kalian juga ada di sini, mau ke mana?" Swara mendengus kesal.

"Ini mau pulang." Jawab Kalinda ramah.

Garis Batas (End)Where stories live. Discover now