Chapter 4

538 51 1
                                    

Lalu, sekarang apa?__

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lalu, sekarang apa?
__

Kalinda menunduk, menatap lantai yang lebih aman untuk ia pandangi sekarang. Ia tak berani menatap manik mata Swara yang menatapnya mengintimidasi, ia hanya diam dan menghiraukan keberadaan sekaligus pertanyaan yang suaminya lontarkan barusan.

“Dari mana? Jangan membuatku mengulang pertanyaan ini lagi, Kalinda.”

Dapat Kalinda dengar nada menahan amarah dari orang di hadapannya. Apakah ia harus jujur atau berbohong untuk menjawab pertanyaan barusan, ia takut mendapat resiko yang di dapat saat memilih salah satu dari keduanya.

Ia meremas kuat ujung baju di sebelah kanan dan kirinya, hingga kedua genggamannya kini sibuk dengan itu. “Maaf,” lirihnya.

“Aku butuh jawaban, bukan permintaan maaf.” Swara masih sabar menunggu Kalinda membuka mulut untuk pertanyaannya. Ia menatap Kalinda yang terus saja menunduk sejak ia memergokinya  baru pulang.

Kalinda menghela napas pasrah, lalu memberanikan diri menatap lawan bicaranya. “Aku tadi habis mencari pekerjaan, tapi malah bertemu wanita yang sedang diganggu beberapa pria,” dilihatnya Swara yang diam mendengarkan, “lalu aku menolongnya, setelah itu dia menawariku pekerjaan di tempatnya bekerja setelah kami berbincang dan tau bahwa aku sedang mencari pekerjaan.”

“Lalu?”

Lagi-lagi Kalinda menghela napas, “tentu saja aku mencobanya, dia mengantarku sampai aku akhirnya diterima kerja di sana. Walaupun hanya sebagai OB, itu sudah bagus, bukan?”

Swara diam beberapa saat, ia menatap Kalinda yang seolah sedang  meyakinkan dirinya. “Aku sudah bilang padamu kemarin, jangan berusaha mencari pekerjaan. Kenapa kamu sangat sulit diberitahu?”

Meskipun nadanya tidak keras, namun kalimat itu mampu melukai perasaanya, “maaf, aku hanya ingin membantu mencari uang.”

Swara membuang muka, ia tidak suka melihat raut wajah yang Kalinda tunjukkan saat ini. Entah mengapa itu terlihat menjijikkan dimatanya.

“Terserah apa maumu.”

Setelah mengatakan itu Swara pergi meninggalkan Kalinda yang hanya menatapnya sendu. Kalinda tidak tau apa yang ada di dalam benak Swara, bahkan ia tidak pernah tau. Terkadang ia berpikir Swara seolah tidak ada masalah dengan pernikahan ini, namun terkadang ia juga merasa bahwa Swara tertekan dengan semua ini. Ia tau, tidak pernah ada kalimat untuk membahas kelanjutan hubungan mereka.

Apakah akan memulai untuk saling mencintai dan menjalin rumah tangga dengan baik, atau malah sebaliknya. Swara tidak pernah membahas itu semua.

Garis Batas (End)Where stories live. Discover now