tigapuluh lima

2.2K 274 186
                                    

SRAK

Yui menaruh se-pelukan kayu bakar di depan api yang sudah menyala dengan stabil. Gadis itu berinisiatif membantu Naruto yang hendak membawa Kayu dari persediaan pemilik penginapan yang memperbolehkan dengan cuma-cuma ketika mereka semua mencetuskan ingin bakar-bakar di sebuah halaman pada waktu pukul setengah delapan malam. Berbarengan dengan itu, sasori serta Sasuke datang sembari membawa ikan yang sudah dibersihkan serta ditusuk oleh kayu.

"Kau yang mengangkut semua kayu bakar itu?" Sasori mengerutkan alisnya ketika mendapati kayu bakar sudah tersedia di pinggir api. Tampaknya lelaki itu tak melihat Naruto yang juga membawa kayu dan hanya melihat Yui yang baru saja menaruh kayu bakar itu ke tanah.

"Tidak, aku hanya membantu Naruto."

Sasori menatap gadis itu yang kini tengah menambah kembali kayu bakar ke dalam api sehingga membesar. Merasa heran kenapa ada gadis yang bisa-bisanya mampu membawa kayu bakar sebanyak itu di tangannya, apa tidak berat untuk ukuran seorang gadis?

"Dimana Sai?" Sasuke mendekat ke arah api untuk mulai memanggang ikan.

"Mereka sedang memetik cabai di kebun belakang," sahut Yui.

"Memangnya boleh dipetik?" Sasori ikut menghampiri.

Yui mengangguk. "Pemilik penginapan sendiri yang menyuruhnya."

Yang dibicarakan akhirnya muncul sembari membawa kantung plastik berisi cabai. Mereka ternyata membawa juga daun bawang dan minyak serta saus tiram yang diberikan oleh pemilik penginapan beserta alat memasak yang diperlukan. Memasak di bawah langit malam menjadi pilihan mereka untuk mengisi perut yang keroncongan sejak siang tadi.

Keenam orang itu kini mendadak menjadi anak petualang, bahkan sudah dua bulan mereka tak kembali ke rumah. Sasuke sudah memberikan segala tanggung jawab cafe pada Kiba dan Genma yang tiba-tiba ia angkat jadi manager untuk menggantikan Sakura. Ino sendiri memang sudah resign dari pekerjaannya ketika dulu dilamar kekasihnya karena Sai tidak ingin Ino terlalu sibuk berkarir ketika mereka sudah menikah, meskipun pernikahan itu belum juga berlangsung sampai saat ini.

Sementara Naruto pun tak perlu khawatir dengan pekerjaannya, sebab uangnya sudah menumpuk untuk sekedar mengkhawatirkan kelangsungan hidupnya. Apalagi Sasori, menganggur bertahun-tahun pun tak akan membuatnya jatuh miskin, lelaki itu bahkan dengan sukarela berkata untuk menanggung segala kebutuhan Yui selama pencarian adiknya. Dan gadis itu malah asik-asik saja menikmati petualangannya sembari disokong dengan dana yang mengalir cuma-cuma.

Naruto hampir meneteskan air liurnya ketika ikan yang tampak sudah matang itu diberi irisan cabai serta daun bawang yang disiram air panas lalu ditambah saus tiram. Mereka memulai makan malam di bawah langit gelap yang ditaburi banyak bintang. Bibi dan paman pemilik penginapan pun menghampiri dan ikut menyantap hasil masakan para penjelajah.

Usai makan, mereka memilih bersantai sembari menikmati suasana malam dengan udara yang dingin namun tak terlalu menusuk kulit. Naruto tampak asik mengobrol dengan paman dan bibi. Melihat perangai Naruto, sudah tidak heran jika ia cepat akrab dengan siapa saja. Di sudut lain, Sai dan Ino memisahkan diri untuk berpacaran dan mengabaikan kehadiran para jomblo di sekitarnya. Sasuke juga sekarang termasuk jomblo karena ditinggal sang pujaan. Naruto dan Ino bahkan meledeki pemuda itu dengan sebutan duda menyedihkan.

"Wah ... aku jadi ingat dulu sering camping di halaman rumah atau di bukit dekat rumahku dengan Ayah." Sasori melirik Yui yang entah mengobrol dengan siapa. Gadis itu cerewet dan tak pernah berhenti membicarakan sesuatu yang random pada siapa saja yang ada di sekitarnya. Melihat bahwa dirinyalah yang berada di sisi gadis itu sekarang, maka Sasori memutuskan untuk mendengarnya bercerita.

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatWhere stories live. Discover now