sembilan

2.1K 323 35
                                    

Uchiha Sasuke menatap Sai yang kini tengah mengelap meja ruang tamu apartemen nya dengan ikhlas tanpa ada yang menyuruh. Kenapa hal remeh ini di bahas? Alasannya adalah, seumur Sasuke mengenal lelaki bernama Sai itu, --kira-kira sejak mereka kelas satu SMP-- orang itu tidak pernah rasanya melakukan hal semanis ini. Bukan berarti Sasuke beranggapan bahwa Sai itu manis, itu hanyalah mendeskripsikan sikap Shimura Sai saat ini. Disini Uchiha satu itu justru merasa risih bahkan mengeryit dan bergidig beberapa kali.

Secara garis besar, ada beberapa sikap yang mewakili Shimura Sai. Pertama, orang itu merupakan manusia yang tidak memiliki rasa empati. Kedua, Sai bermulut tajam tanpa peduli efeknya pada orang lain. Dan ketiga, Sai itu adalah pria brengsek, bukan hanya pada perempuan tapi pada temannya sendiri. Mungkin sekarang bisa dikategorikan sedikit jinak, dulu orang itu sering diragukan memiliki perasaan atau tidak. Dari beberapa faktor diatas lah mengapa hal seremeh macam Sai yang mengelap meja sampai jadi topik utama dalam pergolakan batin Sasuke.

Di beberapa kesempatan yang sangat langka, manusia pucat itu terlihat menunjukan remang-remang wujud kebaikannya. Mungkin jika bisa di takar hanya secuil, tapi itu perubahan besar yang patut di hargai. Contohnya, beberapa hari yang lalu Sai sempat peduli pada kesibukan caffe, dan setelah itu seakan tak peduli jika tempat itu roboh atau hancur sekalipun. Pokoknya dari semua kebaikan samar itu, rasanya itu cukup lumrah karena hanya sering terlihat di mata umum saja, mungkin karena untuk pencitraan semata. Selebihnya, tidak bisa diharapkan. Apalagi kelakuan di apartemennya, jangan kan mengelap meja, celana dalamnya tergeletak di washtafel saja, ia tak merasa punya malu. Dan detik ini Uchiha Sasuke melihat Sai mengelap meja yang kotor akibat sisa-sisa makanan yang sebelumnya berserakan, apalagi melakukan itu dengan senyuman? Itu bukanlah sebuah keajaiban yang baik, tapi patut dicurigai adanya kemungkinan orang itu kerasukan suatu roh.

Untuk beberapa menit, mata hitam Sasuke hanya menyorot Sai dengan raut penuh kecurigaan. Ini sudah pukul setengah delapan pagi, Sasuke sudah siap pergi ke art caffe. Namun ketika ia keluar kamar, ia mendapati meja yang semalam berantakan bekas makanan yang orang itu bawa sudah rapi, dan kini meja itu tengah di lap oleh Sai yang juga sudah berpakaian rapi, padahal hari ini pemuda itu libur. pada akhirnya, Sai menyadari bahwa ia tengah menjadi objek pandangan. Sai akhirnya menoleh.

"Ada apa?" Jawab pemuda pucat itu tenang.

Sasuke tak menjawab, ia tetap memasang raut curiganya. Namun, tiba-tiba ponsel Sai yang tergeletak di atas sofa berbunyi, mengalihkan pandangan keduanya. Sai segera memeriksa dengan semangat yang berlebihan dimata Sasuke.

"Hallo, Ino."

Dengarlah suara lembut pemuda itu untuk menjawab telepon. Akhir-akhir ini Sai kedapatan lengket dengan gadis pirang itu. Bahkan beberapa kali putra tunggal Shimura Danzo itu tertangkap akan menjeput Yamanaka Ino pulang bekerja. Bukan hanya itu saja, Sai bahkan selalu siaga duapuluh empat jam jika Ino membutuhkan nya. Sasuke tidak tau gadis pujaan Sai itu bekerja dimana, yang Sasuke tahu hanyalah Ino tinggal di gedung apartemen dekat gedungnya. Tapi disaat pemuda itu tengah bekerja, ia selalu menyempatkan membuat makan siang di caffe dan mengantar nya ke tempat kerja Ino.

Tunggu! Gedung apartemen mereka berdekatan?

Oh. Sasuke akhirnya tau, ini hanyalah akal bulus Sai yang ingin tinggal di apartemennya agar berdekatan dengan Ino. Dan pemuda itu bersikap baik, bahkan penurut pada Sasuke. Cih, tak akan Sasuke biarkan!

Sai berjalan sambil tersenyum menghampiri Sasuke usai menutup sambungan telepon.

"Hentikan tingkah menjijikanmu Shimura. Aku tidak akan membiarkanmu tinggal disini," Sasuke langsung ke intinya.

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang