"Siapa yang bilang Ray nakal hmm ?"

"Di buku dongeng yang Buna baca, ayah ducky pergi meninggalkan ducky dan ibu ducky karena ducky adalah anak yang nakal"

"Apakah papa juga seperti itu ?"

Suara bel terdengar membuat Jay menghela nafasnya lega, setidaknya ia bisa menghindar dari pertanyaan sang anak

Ray turun dari pangkuan nya dan berlari ke arah pintu

"Ayah datang !!!" Teriakan Ray membuat Jay menoleh, ternyata Jack datang

Kenapa Ray memanggil Jack ayah ?

Karena saat ada yang bertanya di mana ayah nya Ray langsung menunjuk Jack, Jack yang masih sendiri tidak mempermasalahkan nya

"Kau datang ?" Jack tersenyum pada Jay dan mengangguk, ia memberikan Jay bingkisan lalu menggendong Ray

"Lain kali tak perlu repot-repot membawa sesuatu seperti ini"

"Tak masalah selagi aku mau aku akan membawanya"

Mereka berjalan ke ruang tamu

"Ayah lihat... Buna membelikan ku mainan baru" ucap Ray memperlihatkan robot baru nya pada Jack

"Ah benarkah ? Apa kau suka ?"

"Tentu saja.. aku sudah lama menginginkan nya dan aku baru bisa beli sekarang untung saja belum habis terjual"

"Kenapa tak bilang padaku jika Ray sudah menginginkan nya" tanya Jack pada Jay, Jay menggeleng pelan

"Kau sudah banyak membantu ku, aku tak ingin merepotkan mu lagi.. lagipula aku hanya tak ada waktu saja untuk membeli nya bukan tak ada uang"

"Lain kali jangan ragu-ragu untuk mengatakan kebutuhan mu dan juga Ray, kau sudah ku anggap sebagai adik ku sendiri Jay"

"Aku mengerti"

"Apa semuanya baik-baik saja ?" Tanya Jack lagi

"Tentu"





______________

Pagi ini Arga sudah di buat pusing di kantor nya, pagi-pagi Bara sudah menelfon bahwa ia sudah mendapatkan apa yang di suruh oleh Arga, dan semuanya ada di kantor langsung saja setelah sarapan dan mengantar anak-anak ke sekolah Arga bergegas ke kantor

Dan benar saja...

Seperti dugaan nya....

Dia...

Memang ada disini

Di kota yang sama dengannya !

"Apa kau yakin bahwa dia orang nya ?" Tanya Arga pada Bara

"Seperti perintah anda bos"

Arga kembali menghela nafasnya frustasi, ia menyuruh Bara untuk keluar dari ruangannya meninggalkan nya

"Pagi my brother~" Arga mendongak saat suara tak asing masuk ke Indra pendengaran nya

"Hei ada apa dengan raut wajah mu.. ini masih pagi kenapa wajah mu seperti itu"

"Kenapa kau disini ?"

Pria asing itu duduk di sofa dengan kaki nya di atas meja

"Aku hanya ingin mampir" balasnya

"Ku pikir kau tak punya banyak waktu untuk bersantai"

Edgar tertawa renyah membuat Arga memutar matanya malas

Edgar adalah sahabat SMA nya, persahabatan mereka kurang lebih sudah terjalin 6 tahun, Edgar lebih dulu tinggal di London setelah tamat SMA sampai sekarang namun ia masih sendiri

"Jadi... Katakan padaku... Ada apa dengan raut wajah mu ?" Tanya Edgar lagi

"Tidak ada" balas Arga yang membereskan semua kertas-kertas di atas meja nya

"Cih.. aku sudah mengenal mu 6 tahun, kau pikir aku percaya ?"

Arga tak menjawab nya lagi, ia kembali fokus dengan pekerjaan nya walaupun pikirkan nya kemana-mana tapi ia tak bisa meninggalkan pekerjaan nya begitu saja

"Hei... Ingin makan di luar ?" Arga mendongak menatap Edgar bingung

"Ayo sarapan diluar.. aku belum sarapan sedikit pun"

"Baiklah"

Keduanya berjalan bersama untuk sarapan di luar, yang biasanya Arga duduk di kursi penumpang kali ini ia duduk di bangku pengemudi karena ia ingin memastikan 1 hal

Benar saja...

Mobil mewah Arga terparkir di depan bakery cake, tentu saja sang pemilik nya tak keluar, dari dalam mobil ia melihat seorang anak laki-laki yang berusia 3 tahun sedang bermain dengan kucing di luar

"Hei.. kenapa kita disini ? Kau ingin sarapan kue ?" Pertanyaan Edgar tak di gubris nya karena Arga fokus dengan anak kecil itu

Anak itu begitu mirip dengan mantan suaminya !

Lagi ia menegang saat yang di tunggu-tunggu keluar...

Ternyata memang benar...

"Dia kembali" gumam Arga dan itu di dengar oleh Edgar

"Siapa yang kau maksud... Tunggu... Bukan kah dia mantan suami mu ?" Arga tak menjawab nya

"Jangan bilang jika anak itu adalah anaknya.." sambung Edgar lagi

MY EX HUSBAND (END)Where stories live. Discover now