"Bahkan kalau gak ada gue, Taeyong gabisa apa-apa waktu itu, setan!"
Eunbelle terheran memilih untuk menggeser kursinya ke belakang, dan berdiri.
"gue balik, gue tambah gila kalau ngomong sama lo."
"Bluena gue urus,"
".."
"gue yang jemput."
"segitu sukanya lo sama anak gue?"
"gue sayang sama dia, salah? kalau iya, bagian mana yang salah?"
Mereka berdebat saling beradu tak mau mengalah. Gadis itu melenguhkan nafas panjang, sampai-
"kalau lo pengen punya anak kaya bluena bilang! gue bikinin sama suami gua! Kemungkinan 100% kalau cewek bakal mirip bluben, soalnya bobotoh mirip santang!"
"bang-sat jaga mulut lo anjing?" tanyanya mendesis karena mereka sekarang berada di kantin FK, Fakultas Kedokteran.
Go Eunbelle memangku pergelangan tangannya di atas meja mencondongkan wajahnya dekat dengan Jung Jeno.
"kenapa? gue jaga image khusus di FISIPOL bukan di FK, jadi jangan main-main lo sama gue."
"lo mau main-main sama gue?" Jeno menarik tangan saudari tirinya membuat kedua tubuh mereka makin tak berjarak.
"gue lumayan berposisi di kampus, serius lo mau main-main di FK? Satu orang yang nyari tentang gue sama lo, semua bakal kebongkar."
"mau lo apa?"
"Lo mulai lagi pengobatan sama hea." Ucapan jeno diluar topik pembicaraan membuat eunbelle memundurkan kursi yang dia tempati sebelumnya.
"Gue gak gila Jeno," balasnya penuh keyakinan
"Gue gak bilang lo gila, gue cuma takut lo kenapa napa."
"Hidup serasa ga hidup, udah biasa gue jalanin."
"Kenapa lo gak bilang dari pertemuan kita yang pertama kalau lo emang ga bahagia?"
"Emang apa yang bisa lo lakukan? Bangkitin Jaemin sebagai sumber kebahagiaan terbesar gue? Lo bukan Dewa ataupun Tuhan di dunia kita yang nyata!"
"Kalau emang dia masih hidup lo mau apa? Nikahin dia disaat lo udah berkeluarga?"
"Kalau dia hidup aku cuma mau lihat dia bahagia, dan gue bisa lihat senyumnya."
"Buat apa dia bangkit lagi untuk bahagia saat lo gak ngerasa bahagia sama taeyong?"
"Maksut lo?"
"Jaemin suka sama lo goblok! Berapa kali gue confess perasaan tololnya ke lo!"
".."
"Gue benci cara kotor taeyong dapetin lo!"
"Jeno!"
"Gue tau ini lancang, lo juga gabisa bohongin diri lo sendiri." Jeno menekan ujung puntung rokoknya.
Eunbelle meremas pergelangan genggamnya.
"Lo udah lama sakit, tapi bukan gila, lo cuma butuh sosok yang bisa memberi kesembuhan, gue udah bilang auhea, dan dia siap bantuin lo."
"Stop, gue gabutuh itu semua!"
"Lo gamungkin delusi ngelihat Jaemin kalau luka di dalam sini belum kering." ucap Jeno seraya menepuk kedua pundak saudarinya.
"Gue sayang kak taeyong, dia pengering semua luka gue yang masih basah. Gue bahagia sama dia meskipun dia sebagian besar penyumbang luka." jelas Eunbelle yakin membuat tamparan keras mahasiswa kedokteran di depannya.
YOU ARE READING
Script Swift
General FictionKita memang terlihat bahagia, tapi... Hai naskah, aku sudah sampai rumah. Go Eunbelle From: Script Swift (2021) ????cover by: naa.graphic
2.13 Memudakan Diri
Start from the beginning
