3 - Shonichi

70 20 13
                                    

Seperti biasa, sekolah selesai lebih awal di hari sabtu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti biasa, sekolah selesai lebih awal di hari sabtu. Jam dua siang, bel pulang sekolah sudah berbunyi. Kali ini aku tidak langsung pulang, sesuai perjanjian aku akan datang ke aula untuk berlatih bersama anak-anak marching band.

Suara langkah kaki teman sekelasku terdengar riuh. Mereka tak sabar ingin pulang.

"Ciee, anak marching band!" kata Saras menggodaku.

"Tau nih, jadi gak bisa jalan-jalan nih kita. Pulang cepet lho," sambung Nindy.

"Gak bisa, Nin. Anak marching band mau latihan dulu."

"Apa sih kalian? Stop deh."

Aku mulai memasukkan buku-buku ke dalam tas. Kemudian mataku melirik ke arah depan, Lingga berdiri dan berjalan keluar kelas. Aku mempercepat gerakanku.

"Ayo cepet, pangeran udah jalan keluar tuh! Cepet!" kata Nindy.

"Udah dong, biasa aja." Mereka senang sekali menggodaku ya.

"Yakin biasa aja?"

"Ah, udah deh. Aku duluan!" Tanpa basa-basi lagi, aku bergegas berjalan meninggalkan mereka berdua yang masih duduk di kursinya. Kalau diladeni terus, tidak akan ada habisnya bicara sama mereka.

Aku keluar kelas dan melihat sekitar, ternyata Lingga jalannya cepat juga. Dia sudah ada di ujung lorong saat kepalaku keluar. Tahu begitu, aku mempercepat jalanku. Ikut berjalan menuju aula sekolah.

Lorong sekolah cukup sepi, hanya ada suara sepatuku beradu dengan lantai yang menggema dalam kesunyian. Ya, lorong menuju aula memang sesepi ini. Siapa juga yang jalan ke sini sepulang sekolah selain marching band.

Dan cicak.

Tak lama berjalan, akhirnya aku sampai di aula. Samar-samar ku dengar suara orang mengobrol di dalam. Aku langsung cepat-cepat mendekat karena takut terlambat di hari pertamaku ini. Kubuka pintu aula dan langsung segera masuk.

Aku percaya diri dan langsung berucap, "sore!"

"Siang!" jawab Kak Ara yang sudah berdiri di tengah aula. Dan di sekitarnya para anggota sedang berkumpul mengelilinginya.

Sudah lama aku tidak ke aula yang luas ini. Ternyata lantainya sudah diganti, lebih putih dan bersih. Ada sebuah cermin raksasa di sisi kanan ruangan, biasa dipakai ekskul dance.

Mereka semua menoleh dan melihat ke arahku saat aku datang. Ada Lingga juga di sana, aku sedikit malu kalau dilihat banyak orang begini. Hanya senyuman kaku yang bisa kuberikan.

"Lho? Nawang?" panggil Lingga saat melihatku.

"Hai, Lingga. Hehe."

"Sini Nawang, gabung!" Aku segera berjalan mendekat, lalu berdiri tepat di samping Kak Ara menghadap ke arah anggota lainnya. "Oke, jadi akhirnya ada juga orang yang mau gabung ke tim kita. Setelah sekian lama menunggu!"

Last Year (TAMAT) Where stories live. Discover now