[Follow Dulu Sebelum Baca]
WARNING!!!
📌 Awal cerita masih berantakan.
📌Cerita ini murni dari pikiran author, jadi kalau misalnya ada kesamaan itu tidak di sengaja atau mungkin ada orang yg plagiat.
••••••
Menceritakan tentang sepasang manusia y...
"I love those who can smile in trouble." ~Leonardo da Vinci~ (Aku cinta orang-orang yang tersenyum walaupun dalam masalah).
Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.
Monica turun dari taxi dia berjalan dengan langkah lebar memasuki sebuah gedung besar dan tinggi.
Tidak lama kemudian, Della turun dari motor, dia memberi uang pada tukang ojek lalu bergegas mengejar Monica.
"Mon tunggu!" teriak Della yang sama sekali tak dihiraukan oleh Monica.
Sebagian karyawan menatap Della dengan heran. Mereka juga mulai terdengar berbisik saat melihat Della datang ke kantor hanya dengan baju piyama nya.
"Mon tunggu! Dengerin gue dulu" Della terus berusaha mengejar Monica dan pada akhirnya dia dapat menahan tangan Monica.
"Dengerin apa? Gue gak butuh penjelasan lo, gue harus nemuin bos brengsek lo itu", ucap Monica ngegas. Dia masuk ke dalam lift.
Seluruh karyawan menatap kepergian Monica dengan heran. Jiwa kepo mereka mulai meronta ronta ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Air mata Della keluar begitu saja. Dia mengusapnya dengan kasar lalu masuk ke dalam lift menyusul Monica.
Brakk!!
Monica membuka pintu ruangan kerja Darren dengan kasar.
Darren dan Chelsea yang berada di dalam terlonjak kaget. Bahkan Chelsea hampir saja terjungkal karena sedang selfi di atas meja kerja Darren.
Darren berdiri dia maju dua langkah mendekat pada Monica.
PLAK!!
Chelsea membelalakkan matanya sedangkan Darren memegang pipinya yang terasa panas.
"APA APAAN LO DATANG DATANG MAEN NAMPAR KAKAK GUE AJA", bentak Chelsea tak terima.
Monica tersenyum miring. "Laki laki brengsek, bajing*an gak punya harga diri, gak tahu malu", hina Monica dengan suara rendah namun penuh ketegasan, dia menatap Darren dengan mata menyala oleh api amarah.
Darren mengernyit, dia tidak mengerti apa yang Monica ucapkan.
"Berani banget lo ngehina kakak gue?" bentak Chelsea.
"Gue cuma ngomong sesuai fakta", timbal Monica santai.
"Fakta apa? Kakak gue laki laki baik baik, dia gak sejelek yang lo katain", tegas Chelsea.
Takkk!!
Monica melemparkan testpack yang di bawanya ke meja Darren.
Seketika Chealsea membulatkan matanya, dia menatap kakaknya dan testpack itu bergantian. Chelsea menatap Darren tidak percaya.
Dan saat itu juga Della sampai di sana, dengan nafas yang tidak beraturan, Della berjalan ke arah Monica.
