Della || Part 16

203 60 16
                                    

Happy Reading
(◍•ᴗ•◍)

Jam menunjukkan pukul 19.30. Della sudah siap dengan dress berwarna cream yang di pakainya, higheels di bagian kakinya dan wajahnya yang dipoles oleh make up membuat Della semakin cantik seperti bidadari.

"Wah Dell!! Sumpah lo cantik banget", seru Monica yang duduk di tepi ranjang.

Della menolehkan kepalanya menatap Monica kesal.

"Gak usah ngeledek deh Mon" Della merengut, dia mendudukan bokongnya di samping Monica.

"Ck, siapa yang ngeledek sih, emang lo beneran cantik kok", ucap Monica menatap Della.

"Gue yakin, bos lo pasti terpesona liat lo kayak gini", sambungnya seraya merapikan sedikit rambut Della.

Della memutar malas bola matanya.

"Kayaknya bos lo bakal ngelamar lo deh Dell, atau enggak mungkin dia bakal nembak lo", pekik nya heboh sendiri.

Della menepuk pelan bahu Monica. "Gak usah ngadi ngadi deh lo".

Pip pip pip

Della dan Monica mengalihkan atensi mereka keluar jendela. Keduanya sama sama terdiam dan saling lempar tatapan.

"Bos lo tuh" Monica turun dari ranjang berniat mengintip dari celah gorden.

"Bener?" tanya Della setelah Monica mengintipnya.

Monica mengangguk.

Della memejamkan matanya, jantungnya berdetak lebih cepat, tubuhnya tiba tiba gugup. Bayangan bayangan aneh mulai melayang di pikirannya.

"Kenapa malah diem, sana samperin", titah Monica.

"Kok gue takut ya Mon?" tanya Della dengan polosnya.

"Ck, nggak usah takut, bos lo gak bakal gigit, sana!" Monica mengusir Della dengan cara mendorong tubuhnya keluar kamar.

Della mendengus sebal, seenak jidat Monica asal mendorong nya saja. Tahu ini dandanan dapet susah, kalau rusak kan panjang urusan nya.

Dengan langkah gugup Della mendekat ke arah pintu utama. Dia membuka handle pintu dan mendapati Darren tengah berdiri di depan pintunya.

Darren yang awalnya tersenyum tenang, kini berubah menjadi cengo, dia menatap Della tanpa berkedip, bahkan bibirnya sampai sedikit terbuka.

Della yang di tatap seperti itu malah merasa semakin gugup.

"Pak" Della mengibaskan tangannya di depan wajah Darren.

"Ah iya" Darren tersadar. Dia mengerjapakan matanya beberapa kali setelahnya kedua sudut bibirnya melengkung ke atas. "Ayo".

Darren menggandeng tangan Della menuju mobilnya. Tidak lupa pula, ia membuka kan pintu mobil untuk Della.

"Kamu ke salon?" tanya Darren membuka percakapan. Saat ini dirinya tengah menyetir.

"Enggak Pak", jawab Della.

"Dandan sendiri?" tanya nya sekali lagi dan melirik Della sekilas.

"Enggak juga, Monica bantuin saya", jawab Della tersenyum tipis.

Darren mengangguk angguk. Dandan sendiri dengan ala kadar nya saja Della sudah terlihat sangat cantik, apalagi kalau dia di dandani oleh salon, wahh membayangkannya saja sudah membuat Darren senyum senyum sendiri.

"Kita sebenarnya mau ke mana Pak?" tanya Della, dia belum tahu bosnya akan membawa nya ke mana. Tapi tetap saja dia ngikut.

"Kita mau ke acara pertunangan teman saya", jawab Darren tanpa menatap Della.

Della {On Going}Where stories live. Discover now