Della || Part 17

207 55 8
                                    

Happy Reading
(◍•ᴗ•◍)

Della membuka kelopak matanya perlahan, dia melenguh, merasakan pegal diseluruh tubuhnya.

Della memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing, dia menolehkan kepalanya ke samping dan terkejut kala mendapati Darren di sampingnya.

Jantungnya berpacu lebih cepat, matanya berkeliling, nafasnya memburu. Della mencoba mengingat apa yang terjadi semalam dan..

Tes!

Buliran bening berhasil keluar dari pelupuk matanya, Della terduduk. Dia menyingkapkan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, air matanya langsung jatuh bercucuran, kepala nya menggeleng geleng, berharap ini bukan lah suatu kenyataan.

"Hiks hiks" suara isak tangis dari Della berhasil membuat Darren terbangun.

Darren membuka kelopak matanya dan terkejut melihat Della yang sedang menangis di sampingnya. Darren memutar memori otaknya mengingat apa yang telah terjadi.

Seketika Darren langsung tertegun, apa yang telah dia lakukan, sungguh Darren benar benar ah sulit sekali menjelaskan nya, dia menatap Della yang terisak di samping nya.

Rasa bersalah mencuat di dalam dirinya. Sumedh terduduk. "Dell-

"Jangan sentuh saya Pak hiks jangan" Della menepis tangan Darren dengan kasar.

"Kenapa Bapak lakuin ini semua sama saya? Kenapa? KENAPA PAKK?" Della menangis sejadi jadinya, hatinya terasa sangat hancur. Sesuatu yang sangat berharga yang selama ini dia jaga sudah hilang begitu saja dengan satu malam.

Della mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya, air mata terus saja keluar tanpa ada hentinya. Hancur sudah masa depan nya.

"Hiks hiks, saya benci sama Bapak", lirih Della di sela tangisnya.

"Maaf Dell, ini semua terjadi di-

"Bapak jahat", potong Della.

Darren benar benar tidak bermaksud melakukan semua ini. Ini semua benar benar terjadi di luar kendali. Dia merasa sangat bersalah pada Della.

"Maaf Dell" entah kenapa seperti tidak ada kata kata lain dalam diri Darren selain permintaan maaf.

"Kata Maaf Bapak bahkan gak bisa ngembaliin apa yang telah Bapak renggut" Della menjawab tanpa mau menatap Darren.

Darren menggelengkan kepalanya, sungguh dada nya terasa sesak saat dia sendiri telah berhasil membuat orang yang dia sayang terhancurkan oleh dirinya sendiri.

Darren menarik tubuh Della ke dalam pelukannya, menyalurkan ketenangan ke dalam dirinya. Sungguh Darren sangat sangat menyesal dan merasa bersalah.

"Kalau terjadi sesuatu sama kamu saya akan tanggung jawab", ucap Darren mengelus lembut rambut Della. Walau pun begitu, tetap saja Della masih menangis.

"Saya sudah kotor Pak, saya kotor", lirih Della dalam dekapan Darren. Buliran bening terus saja keluar berdesakan dari dalam matanya.

Darren menggelengkan kepalanya. Dia memejamkan matanya, menahan sesak di dadanya, tanpa sadar buliran bening jatuh dari kelopaknya.

Della ingin meronta, ingin menghajar Darren, ingin pergi jauh. Tapi dia tidak bisa, seluruh tubuhnya melemas, dada nya sesak, hatinya sakit, perih, hancur, yang bisa Della lakukan hanyalah menangis dan menangis.



Della dan Darren saat ini berada dalam mobil menuju rumah Della.

Awalnya Della menolak keras Darren mengantar nya pulang, tapi karena Darren memaksa dengan terpaksa Della pun menurut.

Della {On Going}Where stories live. Discover now