"Gina-ya, kau potong rambut?" serunya akhirnya. Menilik sedikit takjub ke arah Gina yang kini rambutnya hanya sebatas leher dengan gaya potongan Bob.

Gina yang sudah mendengar kalimat itu sebanyak lima kali dari member Bangtan pagi ini pun spontan menyematkan sunggingan. Tidak begitu merespon dan hanya memberi anggukan seadanya.

Namun berbeda dari ke-empat member lainnya yang memberi komenter berupa pujian atas penampilan baru Gina itu, Taehyung justru memberi tatapan ganjil yang terkesan menghakimi.

"Wae?" heran Taehyung. Suaranya menukik penuh curiga. "Kau tidak sedang patah hati kan?" selorohnya mengudarakan tanya tepat pada sasarannya.

Tak ayal sukses menarik atensi member lain dengan Gina yang kini membisu di tempat.

"Yakh, bagaimana bisa kau berpikir seperti itu?" Jimin menyela tanpa meluputkan sarapan dari aktivitasnya. Sedang member lain hanya tertarik tuk mendengarkan tanpa menimpali.

"Ani kuge, soalnya adikku juga seperti itu. Katanya itu ritual wajib wanita ketika sedang patah hati. Memotong rambut," jelas Taehyung penuh minat.

Sambil memasukkan satu potong panekuk ke dalam mulutnya, Jimin menyunggingkan sudut bibir, tampak nencemoh perkataan Taehyung. "Aku baru mendengar hal yang seperti itu."

"Yeah. Aku juga tidak begitu mengerti, tapi katanya sih begitu. Dan, ah!" Seolah mendapat ilham dari mana, Taehyung sontak menunjuk Jungkook yang sejak tadi duduk membisu di kursi depannya. Tampak bersemangat dari apa yang ia katakan barusan.
"Yakh, Jungkook-ah! Bukannya mantanmu yang dancer itu juga dulu begitu? Memotong habis rambutnya setelah putus denganmu?" tanyanya yang tidak benar-benar bertanya. Justru tampak seperti sedang mencari pembenaran, mencari dukungan.

Jungkook mengendikan bahu tak peduli. Lagipula dancer mana lagi yang dimaksud Taehyung ini.

Sejurus kemudian Taehyung berpaling ke arah Hoseok yang berada di samping Jungkook tadi. "Ah... Hoseok hyung! Mantanmu yang terakhir juga begitu kan?" lanjutnya dengan suara menggebu-gebu.

"Na?" kaget Hoseok. (Aku?)

Dan tanpa memperdulikan raut tercengang Hoseok, Taehyung sudah berseru menarik kesimpulan.

"Lihat kan? Wanita-wanita itu memotong rambutnya saat sedang patah hati!" katanya berdecak membenarkan diri. Bangga atas apa yang ia ketahui sedang member lain tidak. Bertingkah songong seperti biasanya.

"Jadi..." Taehyung hendak menoleh, berniat mengembalikan titik awal pembicaraan pada sosok Gina tadi, tepat sebelum seseorang menyelanya.

"Kau benar."

Kini Gina sudah berdiri di sisi Taehyung sambil tangannya meletakan sepiring panekuk di hadapan pria itu. Membuat Taehyung terkesiap kaget karena praduganya mengenai Gina ternyata benar. Lantas Taehyung mengerjap terperangah sambil menyoroti Gina yang muncul tiba-tiba di sisinya.

"Mwo? Jadi kau memotong rambutmu benar-benar karena sedang patah hati?" Suara itu keluar begitu saja dengan penuh ketidaksangkaan tanpa benar-benar Jimin maksudkan. Dan ketika ia sadar, lekas ia menangkupkan mulutnya.

Mendengar itu, Gina hanya mengendikkan bahu beserta seulas senyum simpul di bibir sembari ia meletakan sepiring panekuk lainnya di hadapan Jungkook. Setelahnya ia berpaling kembali menuju dapur.

"Kau sungguh baru putus dengan kekasihmu?" Dengan wajah takjubnya Taehyung bertanya. Seakan coba membuat semuanya jelas.

"Yakh!" tegur Hoseok dengan suara pelannya.

Pikirnya Taehyung keterlaluan. Sudah tau jelas gadis itu sedang patah hati, eh, tapi malah ditanyai seperti itu lagi. Tidak tau apa wanita yang sedang patah hati itu sangat sensitif dan mudah tersinggung. Sebab itu ia mengedip-ngedipkan mata seakan mengkode agar Taehyung berhenti, tapi yang ada, pria itu justru planga plongo tanpa petunjuk.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Where stories live. Discover now