32

418 48 0
                                    

Jungkook tidak pernah tau bahwa ia bisa merasa sekecewa ini hanya karena ia tidak mendapati adanya presensi seorang Gina di bagian kursi VIP yang terletak tak jauh dari area panggung itu. Padahal Jungkook sudah menunggu, karena Gina berjanji akan datang dan menyaksikan betapa memukaunya penampilan Bangtan nanti. Tapi, yang ada gadis itu justru tak datang sama sekali.

Jungkook merasa seperti dibohongi. Dan ia tak senang dengan itu. Alhasil Jungkook pun melakukan pembalasan. Sebab ia masih cukup kecewa juga kesal dengan apa yang telah Gina lakukan.

Tanpa berniat menanyakan alasan ketidakhadiran Gina yang sudah tak penting lagi baginya, Jungkook pun memulai pembalasannya yang diawali dengan mengacuhkan segala pesan masuk dari Gina. Kemudian berlanjut dengan mengabaikan sosok Gina.

Seperti sekarang, bila biasanya Jungkook akan berseru memanggil nama Gina sesaat mereka bertemu, maka lain halnya dengan ini, Jungkook benar-benar mengabaikan presensi seorang Gina.

"Jungkook-ah!"

Gina yang baru memulai cuci piring bekas sarapan pagi member pun berusaha menyapa Jungkook yang baru saja pulang entah dari mana di pukul sebelas pagi menjelang siang ini.

"Aku masak nasi goreng, kau mau?"

Seperti yang Jungkook sudah bilang, ia sedang dalam mode pembalasan. Maka tanpa menghiraukan Gina sedikitpun—Jungkook langsung melongos mengambil susu pisangnya lalu berpaling pergi.

Tak bisa berbuat banyak, Gina pun menghela napas. Mulai dari pesannya yang diacuhkan, Gina sudah cukup tau bahwasanya Jungkook sedang marah padanya perihal ia yang tidak menepati janji untuk datang.

Padahal, andai saja Jungkook tau alasannya mungkin pria itu tak akan bersikap begini.

"Sudahlah." Menggeleng kecil, Gina pun memilih melanjutkan kegiatan cuci piringnya.

Bertepatan dengan itu Namjoon memunculkan diri dalam langkah pelannya, hendak mengambil air minum, namun mendadak terhenti tepat di depan konter dengan raut begitu serius menatapi ponselnya.

"Akhhhhhhhh!!!"

Entah apa yang terjadi tiba-tiba saja Namjoon berteriak seolah sedang kesal. Terlihat dari guratnya yang begitu frustasi.

Tak ayal membuat Gina yang tengah fokus mencuci piring pun terserang keterkejutan hingga piring yang dipegangnya terlepas dan terjun bebas menuju permukaan.

Pyarrrr

Bunyi pecahan piring yang begitu menggema sekali lagi menghentak Gina dalam keterkejutan.

"Neo Kwaencanha?" Namjoon yang berdiri tak jauh dari Gina juga sama terkejutnya. (Apa kau baik?)

Astaga, kenapa kau tiba-tiba berteriak?! Kau membuatku kaget!

Gina ingin melayangkan protes seperti itu, tapi justru berakhir menganggukkan kepala. "Ne, na Kwaencanha." Kemudian melepaskan sarung tangan rumah tangga yang ia kenakan dan lekas berjongkok tuk  memunguti pecahan piring tadi dengan tangan kosong. (Iya, aku baik)

Namjoon yang masih berdiri di tempatnya pun beranjak menghampiri dan ikut berjongkok di depan Gina. "Let me help you," ujarnya melupakan sejenak kekesalannya tadi karena gagal sewaktu melakukan war pembelian buku yang diinginkannya.

"Ah, tidak usah, oppa," tolaknya selagi memunguti pecahan piring. "Nanti kau bisa terlu—ahhhh..." Gadis itu mengkhawatirkan Namjoon, tapi justru dirinya yang berakhir terluka. Karena ceroboh, jarinya kini berdarah akibat tertusuk serpihan kaca. Tidak begitu sakit, namun begitu perih. Hingga ringisan kecil sekali lagi keluar secara spontan dari birai yang pernah mendapat kecupan Jungkook itu.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang