TGIASH || °8° ANTA

21.4K 1.6K 5
                                    

"yang hidup pasti mati, yang datang pasti pergi dan yang pergi belum tentu kembali. Belajar menghargai baru mencintai."
_Ra

*****


"Syil, ni bocah gak mungkin kita bawa ke kelas kan?" Tanya Sella.

Tadi semenjak istirahat, Aya, Syila dan Sella tidak kembali ke kelas melainkan ke taman belakang. Dengan Anta yang masih dipangkuan Syila.

"Gak tau, gw juga bingung." Sahut Syila. Dia menunduk melihat Anta yang sedang memainkan jilbabnya.

"Mending kita nitip dia dulu deh." Ujar Aya. Dia duduk sambil menyender kan tubuhnya ke pohon.

"Gak usah lah, langsung bolos aja kita." Sahut Sella. Dia berdiri dengan antusias. Anta yang melihat hal itu lantas ikut turun dari pangkuan Syila dan berdiri di samping Sella.

"Umma, olos itu apa?" Dengan tatapan bolos, Anta bertanya pada Syila.

Syila mendelik tajam ke arah Sella.
Bisa-bisanya Sella mengatakan hal itu pada anak kecil. Sekarang bagaimana cara dia menjelaskan nya?

"Hm..anu... Apa ya." Syila benar-benar tidak bisa menjawab. Aya yang peka pun mengalihkan pembicaraan nya.

"Anta laper?" Tanya Aya sambil membalikkan tubuh Anta menghadap dirinya.

"Hm? Iya Anta apel." Sahut Anta. Aya terkekeh pelan dia menggendong Anta dan meninggal kan Sella dan Syila.

Syila menoleh menatap Sella. Sella menyengir lebar.

"Hehehe, peace." Sella mengangkat kedua jarinya.

"Jangan diulangi lagi." Ucap Syila. Sella yang mendengar itu langsung merangkul pundak Syila. Mereka pergi menyusul Aya dan Anta.

🌼🌼🌼🌼

Sesampainya di kantin, mereka mengedarkan pandangannya mencari Aya.Setelah menemukannya, mereka menghampiri Aya dan duduk.

"Sepi banget." Ujar Sella.

"Kan jam pelajaran." Sahut Syila.

"Kalian gak takut ketauan?" Tanya Syila.

"Gak lah, lagian kalo ketauan kita palingan dihukum lari keliling lapangan doang."

"Cuma, lo bilang cuma. Heh, kita lari itu panes. Yu now panas dis is hot."
Ujar Sella dengan bahasa Inggris yang sama sekali gak ada benernya.

Anta yang sedang mengunyah makanan mengerjapkan matanya pelan. Dia menatap Syila.

"Umma, ante Ella omong apa?" Ucap Anta. Dengan mata yang mengerjap polos membuat mereka gemas sendiri.

"Gak usah di denger, anggap aja cuma angin lewat." Sahut Syila. Dia mengelus kepala Anta. Anta lantas langsung mengangguk kan kepalanya dan melanjutkan makannya.

"Lagian lo sel, gak bisa bahasa Inggris mending diem deh. Gw bingung jelasin nya ntar kalo Anta nanya." Sahut Syila.

Sella menggaruk tengkuknya. Dia menyengir lebar. Setelah itu memesan makanan. Sella kembali dengan nampan ditangannya.

"Lo gak ikut makan Syil." Tanya Sella. Dia duduk disebelah Aya dihadapan Syila.

"Gak, gw masih kenyang." Sahut Syila. Tanpa ia sadari Anta naik kepangkuan nya dan mendongak menatap wajah Syila.

"Umma, umma mau dengel elita Anta gak?" Tanya Anta. Dia mulai menaikkan tubuhnya sedikit ke atas agar bisa menatap Syila. Syila yang mengerti lantas mengangkatnya dan meletakkan nya ke atas meja.

"Hm? Boleh kakak pengen denger." Sahut Syila. Sekarang, bukan hanya dia yang melihat Anta, tapi Sella dan Aya juga ikut mengalihkan pandangannya kepada Anta.

"Ote, dengel Anta elita ya. ante Lisa ilang umma ama Abi Anta uda gak ada ali Anta lahil. Ante Lisa uga ilang alo Anta ana halam. Anta mau nanya, anak halam itu apa?" Tanya Anta.

Dia mendongak menatap kearah Syila, aya dan Sella. Syila menatap kembali Anta.

Syila memegang kedua bahu Anta.
"Anta, denger kata kakak. Di dunia ini gak ada yang namanya anak haram. Mereka semua itu titipan Allah, termasuk kamu Anta. Jangan pernah denger kata buruk orang. Jangan hiraukan mereka. Mereka cuma mau kita terpuruk, terluka dan terjatuh." Sahut Syila dia menatap Anta dengan tatapan yang begitu lembut.

Anta mengangguk kan kepalanya pelan. Setelah itu Aya juga ikut memutar tubuh Anta kearah nya dan memengang kedua bahu Anta. Dia menatap Anta.

"Anta anak baik kan? Kalo memang Anta anak baik, anak pinter. Jangan dengerin kata orang, jalanin apa yang menurut kamu bener. Kami disini, kamu jalanin aja. Kamu ngak akan kehilangan langkah kamu kalo kamu masih ingat arah kiblat." Ucap Aya. Dia mengelus pelan kepala Anta.

Setelah itu Sella ikut melakukan hal yang sama. Dia menyentuh kedua bahu Anta dan memutar Anta menghadap dirinya.

"Anta dengerin kakak, kakak mungkin gak pinter ngomong sama anak kecil. Tapi kakak tau apa yang bener apa yang salah. Kamu masih kecil, nanti kamu pasti ngerti. Kalo kamu ngerasa sendiri dan ngak mampu bangkit. Pergi, cari kakak, terserah kamu. Mau kamu cari kakak Aya, kakak Ella kamu, mau pun umma kamu atau kak Syila. Kami bakal tetap disini dibelakang kamu. Ok, tetap yakin Allah selalu sama kita." Ucap Syila.

Mata Anta berkaca-kaca. Meski ia tidak terlalu mengerti omongan mereka, tapi ia mengerti maksud mereka.

"Makasih, Anta emang gak elti apa kalian ilang, api Anta elti aksud alian. Anta anji, alo Anta besal Anta akal bales kalian eltiga. Anta ayang alian." Ucap Anta. Dia menghapus air matanya yang mulai mengalir.

Syila menggendong Anta dan memeluknya. Aya dan Sella ikut memeluk Anta. Mereka semua akhirnya saling memeluk satu sama lain layaknya Teletubbies.

🌼🌼🌼🌼

Hai guys
Comeback lagi bareng Rara

Kayak biasa
Kalo ada typo tandain
Kalo ada saran ungkapin
Dan jangan lupa budidayakan vote

SEE YOU AGAIN GUYS
Bye 👋👋👋

THE GIRLS INSYAF AND SECRET HUSBAND || End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang