16. Fighting.

3.3K 750 72
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake berlarian ketika melihat anak-anak kelasnya tampak berlarian saat ini.

Semuanya panik, tidak ada waktu untuk merasa tenang lagi saat ini.

Waktu tersisa 1 hari 5 jam lagi, namun mereka tidak menemukan apapun dari tadi, jalan keluar saja mereka tidak ketemu.

Sunghoon menatap kearah pohon-pohon yang ada di sekitarnya, mencari sebuah petunjuk, namun semua pohonnya saja tampak sama dari tadi.

Lalu tidak ada waktu juga untuk memperdulikan orang lain yang sedang terjatuh.

Jake menoleh sekilas namun Sunghoon malah menyuruhnya untuk berlari.

Matanya tetap fokus juga menoleh kearah bawah karena jebakan ada dimana-mana.

"Lari Jake! Tidak ada waktu untuk mengurusi hidup orang lain," teriak Sunghoon membuat Jake kaget lalu lanjut lari.

Jay cuma bisa tersenyum, Sunghoon benar sih, tidak ada waktu untuk mengurusi hidup orang lain disaat hidup mereka juga dalam bahaya saat ini.

Apalagi semua yang tersisa saat ini tau, jika Jake mati maka Sunghoon akan ikutan mati.

Dan juga mereka terpisah, Sunghoon tidak bisa berjalan kearah Jake, karena itu akan melanggar peraturan yang dibuat oleh pembuat game.

Jake seperti orang tuli saat ini saat mendengar teriakan anak cewek di kelasnya yang terkena jebakan saat ini.

Dia tau, Sunghoon menyuruhnya untuk lanjut agar bisa selamat dari sini.

"Maaf, tapi aku tidak mau pasanganku mati hanya karena aku menghabiskan waktu untuk menolong kalian," ucap Jake sambil melewati anak cewek kelasnya yang tampak terkena jebakan disana.

Sunghoon hanya tersenyum saat menoleh kearah belakang dimana Jake berlarian saat ini.

Lalu dia berhenti dari jalannya saat melihat sebuah tanda petunjuk yang tertutup oleh pohon besar yang berada di hadapannya.

"Aku tidak tau mau percaya dengan petunjuk ini atau tidak, tapi sepertinya ini paling meyakinkan dibandingkan aku harus lari-lari seperti orang bodoh lagi," ucap Jay yang gak jauh dari Sunghoon yang cuma tersenyum miring saat ini.

Memang sih, ini sepertinya cukup meyakinkan, Sunghoon langsung berlarian belok kearah kanan mereka diikuti oleh Jay yang sama-sama mencoba mencari tau jalan keluar dari tempat ini.

Anak-anak kelas yang saat melihat dua cowok itu bingung, bukankah pembuat game berkata jalan keluarnya tinggal mereka jalan lurus saja? Kenapa mereka malah belok.

Jake tidak mengerti apa yang terjadi, namun dia ikutan saja belok ke kanan.

Anak-anak yang lain tampak tidak mau ikutan mereka bertiga.

"Pembuat game gak akan sebaik itu memberitahu jalan keluarnya hanya dengan jalan lurus terus hingga ketemu jalan keluarnya," ucap Sunghoon yang dari awal memang tidak mempercayai pesan yang dibuat oleh pembuat game.

Dia saja tega membuat permainan game ini, mana mungkin dia memiliki sedikit hati untuk memberikan clue jalan keluar dari hutan ini.

Jake menoleh kearah belakangnya ketika cewek yang memang menginginkannya mati juga berlarian kearah kanan juga.

"Aku tidak akan membuatmu bebas begitu saja."

Jake hanya mengeryitkan dahinya, lalu berlarian tidak memperdulikan Rayeon yang malah ingin membunuhnya itu.

Sunghoon saat tau pacarnya sedang berada di dalam ancaman, langsung melempar sesuatu kearah Rayeon.

Jay hanya menoleh sekilas lalu tertawa mengejek ketika tau Sunghoon baru saja melempar sebuah tangan kearah Rayeon.

Cewek itu langsung berteriak ketika memegang tangan yang baru saja dilempar oleh Sunghoon tadi.

Jake saat melihat itu hanya menggelengkan kepalanya sambil lanjut berlari.

Biarkan saja anak kelasnya berjalan kearah lain, dia lebih percaya dengan pacarnya saat ini.

Lagipula Sunghoon tidak mungkin menjebak dirinya sendiri untuk ke jalan yang salah bukan?

Rayeon mendecih saat tau dirinya malah tidak melihat Sunghoon, Jay, ataupun Jake lagi saat ini.

Mereka benar-benar tidak ada di manapun saat ini.

"Sialan!" teriaknya dengan kesal sambil berlarian lurus mencari keberadaan 3 orang tersebut.

Berbeda dengan Jake yang menoleh kearah belakang dan tidak ada siapapun lagi yang berada di belakangnya.

Lagipula mereka tadi berlari dengan cepat sekali, Jake bahkan merasa pegal saat ini.

Namun dia gak boleh mengeluh, kapan selesai jika dia harus mengeluh pegal ataupun istirahat.

Sekarang waktu tinggal 1 hari lagi, 5 jam mereka terbuang sia-sia karena pada akhirnya mereka lagi-lagi terjebak di hutan ini dan pohon-pohon yang tinggi ini.

Sunghoon mendengus, sialan apakah tanda petunjuk tadi menipu mereka?

Baru saja dia mau membuka handphonya, dia langsung terdiam ketika melihat ada banyak sekali notif yang keluar.

Notif dimana anak kelasnya pada mati, sekarang muridnya tersisa 7 orang lagi.

5 murid lainnya bisa saja mati karena jebakan yang terpasang di hutan ini.

Jake merasakan tubuhnya sedikit bergetar karena merasakan ketakutan, dia gak akan mati semudah ini, bukan?

Sunghoon yang memperhatikan Jake yang sedang ketakutan itu cuma bisa menghela nafasnya.

"Jake?"

Jake menoleh kearah pacarnya yang sedang tersenyum kearahnya saat ini.

"Kamu tau, kamu sudah berjuang saat ini, kalaupun kita mati disini ya sepertinya kita sudah berjuang untuk keluar dari sini," ucapnya sambil tersenyum kearah Jake yang malah menangis saat ini.

Jay saat mendengar itu malah melongo, yakin Sunghoon bakalan mati semudah itu?

Berbeda dengan Sunghoon yang berbalik sambil tersenyum menyeringai saat ini, Jay jadi bingung cowok ini sebenarnya mau buat mental Jake down atau bagaimana coba?

"Kamu mau mempermainkan mentalnya?"

Sunghoon saat mendengarkan pertanyaan Jay cuma mengeryitkan dahinya.

"Aku tidak berniat memainkan mentalnya, malah aku berniat membuat mentalnya menjadi lebih kuat, dengan ucapanku barusan, aku yakin dia saat ini sedang berpikir untuk bisa selamat dan membuatku ikutan selamat bersamanya, itu sebuah motivasi," balas Sunghoon sambil lanjut berjalan pergi dari sini.

Jay saat mendengar itu cuma menggelengkan kepalanya, tidak tau lagi dengan apa yang ada di pikiran Sunghoon.

Namun cowok itu memang gak main-main sama ucapannya.

Soalnya dia bisa melihat Jake saat ini mengusap air matanya dengan kasar lalu segera kembali berlarian dengan cepat agar bisa keluar dari hutan ini.

"Aku gak akan mati disini dan membuat Sunghoon ikutan mati disini, aku harus selamat!" ucap Jake dengan optimis sambil berlarian mengejar pacarnya yang sudah lari duluan saat ini.

Wah, Jay masih kagum dengan hal ini, Sunghoon benar-benar membuat Jake menjadi mendadak kuat saat ini, ternyata pembuat game itu boleh juga memasangkan seseorang ya.

Jay lanjut ikutan berlari, tidak ada waktu untuk bersantai saat ini, waktu tersisa tinggal 1 hari lagi.

Tbc.

Aku mencoba update walaupun gak jelas sama sekali, ya memang ada yang nungguin juga sih, wkwkw.

Santai aja, bentar lagi tamat.

Dahlah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.




















Salam,








Anaknya Taekook.

Darkness -sungjake✔Where stories live. Discover now