2. Choice.

6.2K 1.1K 256
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake kembali memperhatikan handphonenya, sial berharap jika dirinya gak akan kena perintah seperti itu.

Mengerikan saja jika dirinya disuruh membunuh seseorang atau melakukan hal yang gila ke tubuhnya sendiri, walaupun dirinya memang harus melakukannya jika ingin selamat.

"Masih tidak percaya?" tanya Sunghoon ke anak kelasnya namun semuanya menatap kearah Sunghoon sekilas lalu kembali fokus ke pekerjaan mereka.

Padahal aslinya sedang ketakutan semua, ya kemarin mengerikan sih bagaimana bisa mereka melihat kejadian itu di depan mata mereka sendiri.

Dan guru? Ya guru mereka tampak trauma saja melihat hal itu.

Bagaimana dengan sekolahan? Ya seperti biasa, tampak tidak ada yang terjadi.

Entahlah kenapa setiap sekolah yang muridnya mengalami hal ini semuanya seperti tampak menutupinya, sepertinya sekolahan ini juga tau kalau anak-anak disekolahan ini akan terkena hal ini.

Sepertinya game ini memang sebuah kutukan yang bisa datang dengan secara acak.

Telinga mereka langsung peka ketika mendengar suara notif yang tiba-tiba muncul dari handphone salah satu anak dikelas.

Jake menoleh kearah cowok dibelakangnya yang mendapatkan pesan itu, lho kenapa sekarang dirinya tidak bisa melihat pesannya.

Sepertinya pembuat game ini hanya memberikan contoh saja lalu setelahnya mereka tidak bisa membaca pesan dari orang yang mendapatkan perintah.

Sunghoon menoleh kearah cowok tersebut yang hanya diam saja, aneh padahal kalau memang mendapatkan perintah langsung kerjakan saja, dirinya mau mengulur waktu?

Bukannya selamat malah mereka akan terkena hukuman dengan cara tidak wajar.

Ya, tubuh mereka akan terluka dengan sendirinya, seperti ada yang menyiksa mereka namun tidak terlihat, apakah pembuat game ini sosok yang tidak terlihat? Tidak tau juga.

Tidak ada yang bisa menemukannya, jika terkena game ini mereka artinya kena sial.

"Hei, lakukan perintahmu, jika tidak hukuman akan datang nanti," pinta Jake sambil menyuruh temannya itu agar segera melakukan perintahnya.

Namun cowok tersebut menatap kearah Jake dengan tajam.

Jake reflek berdiri saat dirinya mau dipukul oleh Sungwon cowok dibelakangnya tadi.

Dia segera berlarian ke depan, sialan apakah dirinya yang akan menjadi target dari temannya itu? Dirinya mau dipukul?

Sungwon menatap kearah handphonenya dengan kesal, waktunya terus berjalan.

Perintahnya adalah memukul seseorang yang berbicara denganmu sampai pingsan, waktu yang diberikan adalah 10 menit.

Dimulai saat dia berusaha memukul Jake tadi, Sungwon bangkit dari duduknya dan mengejar Jake agar bisa dia pukul sampai pingsan itu.

Sunghoon cuma memperhatikan saja, dia memperhatikan jam tangannya itu.

Waktunya bahkan sudah berjalan 5 menit, namun Sungwon masih tidak bisa memukul Jake sama sekali, karena Jake berlarian untuk menghindar itu.

Mana mungkin juga dirinya rela dipukul sampai pingsan.

"Jake? Bukankah kamu sendiri yang menyuruhnya untuk mengerjakan perintahnya, kenapa kamu yang malah menghindar? Harusnya kamu berbaik hati dan rela untuk dipukul, bukan?" ucap anak kelas menatap mengejek kearah Jake yang malah berusaha untuk kabur namun tangannya ditahan oleh teman Sungwon.

Darkness -sungjake✔Where stories live. Discover now