14. Heartless.

4.3K 816 68
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sunghoon terbangun sambil membuka matanya dengan perlahan dan melihat semuanya sudah menjadi terang, walaupun belum terlalu terang sekali.

Dia membuka handphonenya dan ternyata sudah jam 6 pagi, matanya melihat kearah beberapa orang yang tidak jauh darinya termasuk Jake yang masih tertidur di bawah pohon.

Jangan lupakan ada mayat cowok di dekat Jake, siapa lagi kalau bukan Youngseo yang sudah mati kemarin malam.

Mengerikan ya, Sunghoon mau membangunkan Jake, namun dia yakin semuanya akan terbangun, itu membuat susah sekali.

Mau gak mau dia hanya bisa berjalan duluan, tanpa berniat membangunkan Jake.

Walaupun aslinya ketika dia sudah berjalan kearah depan, dia mendengarkan suara langkah kaki di belakangnya.

Ketika menoleh ternyata ada Jake yang tersenyum sambil melambaikan tangannya pelan.

"Aku sudah bangun lho dari tadi, tapi karena takut jalan sendirian kesana, jadi aku menunggu yang sudah bangun, ternyata kamu bangun, aku ikut jalan pasti," ucap Jake yang tidak terlalu jauh dari Sunghoon itu.

Sunghoon cuma menggelengkan kepalanya, berarti gak perlu susah membangunkan Jake.

Kakinya terus berjalan sambil melihat kearah bawah juga, atas tentu juga, jebakan ada dimana-mana, jika lengah sedikit, bisa jadi mereka akan mati terkena jebakan disini.

Sunghoon gak mau mati konyol hanya karena terkena jebakan sialan yang menyesatkan semua orang.

"Menurutmu apakah kita akan segera keluar?"

"Menurutku sih tidak semudah itu, Jake."

Jake yang mendengar balasan dari Sunghoon cuma menghela nafasnya, ya benar sih, mereka gak akan semudah itu untuk selamat dari hutan ini.

Apalagi hutannya seperti sangat menyesatkan sekali bagi mereka, lihat di semua pandangan mereka, mereka hanya bisa melihat pohon, dimana-mana hanya ada pohon.

"Makananmu masih banyak?"

"Masih, kenapa? Punyamu abis? Mau makananku?"

Sunghoon menggelengkan kepalanya, "Aku hanya bertanya, karena jika makananmu habis, makananku masih ada banyak."

Jake cuma tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya sambil berjalan kearah depannya.

Walaupun di jalanan penuh dengan jebakan sialan yang bahkan hampir memotong kakinya.

Dia berhasil menghindar, namun dia malah terkena jebakan yang lain membuat lututnya lecet, celana yang digunakannya saja sampai robek begitu.

"Kamu gapapa?"

"Gapapa, aku hanya kurang fokus saja, kalau mau jalan duluan, duluan aja sana," balas Jake sambil terduduk di tanah sambil membuka botol minuman yang ada di tasnya.

Dia segera menyiram dengan pelan lukanya tersebut, lalu menutupinya dengan bajunya yang barusan dia robek sedikit.

Sunghoon masih memperhatikan Jake yang menutupi lukanya itu.

"Hati-hati lain kali, Jake."

"Iya," balas Jake sambil bangkit dari duduknya dan segera lanjut berjalan, agak nyeri namun dia berhasil untuk menahannya.

Mereka kembali berjalan sampai mata mereka melihat ada beberapa teman mereka yang ternyata sudah berjalan di depan mereka.

Hebat, Jake pikir Sunghoon yang duluan, ternyata sudah ada yang lain.

Darkness -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang