13. Confession.

3.9K 833 258
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake berjalan dengan hati-hati menuju ke tempat lain, sialan masa dia harus tidur dengan kaki tergantung di hadapannya.

Masih mending dengan kaki, jika dia menoleh kearah atasnya, maka dia bisa melihat temannya yang tergantung disana.

Bukan gantung sendiri tentu saja, itu jebakan yang sudah dibuat disini.

Jika sial ya mereka akan tergantung, harus berhati-hati saja jika memang mau selamat.

Bahkan yang selamat juga gak tau berapa orang, masih ada 16 orang disini.

Jake selalu berharap dirinya selamat dan akan membuat Sunghoon juga selamat, jika dia mati, maka Sunghoon akan bernasib sama sepertinya yaitu ikut mati.

Baru saja dia mau duduk, sambil mencoba mengarahkan kakinya ke depan, Jake langsung kembali menarik kakinya ketika tau jika disana terpasang jebakan.

Terbukti dengan tali yang mengantung di hadapannya, jika kakinya terkena jebakan tadi, maka bisa dipastikan dia akan tergantung dengan posisi kaki diatas dan kepala di bawah.

Posisi itulah yang bisa membuatnya mati dengan perlahan karena aliran darah yang tidak berjalan dengan lancar.

Mati dengan perlahan adalah mati yang paling menyakitkan bagi Jake.

"Jake."

Jake menoleh kearah samping kanan dan kirinya, namun gak ada siapapun disana.

Bukan suara Jay ataupun Sunghoon, Jake merasakan tubuhnya mendadak merinding sendiri.

Walaupun di hutan ini ada berapa belas orang teman sekelasnya, tapi tetap saja seperti sedang sendirian di hutan pada tengah malam.

"Jangan menjadi penakut, Jake."

Jake menyemangati dirinya sendiri yang gak boleh kalah oleh anak cewek yang tersisa di kelasnya, termasuk Rayeon yang pernah ditolak beberapa bulan lalu oleh Sunghoon.

Dia gak tau sih tentang hal itu, bahkan dia tau karena Jay, Jay ini sumber gibah atau memang suka gibah sama anak cewek? Bisa tau semua gosip yang ada di kelas ataupun di lingkungan sekolah.

"Jake, woi."

Jake kembali menoleh kearah kanan dan kirinya, masih gak ada orang dia sudah membuka flash handphonenya.

Namun ada posisi yang belum dia cek, yaitu belakang.

Dia mengarahkan handphonenya ke belakang dan Jake terlonjak kaget ketika tau ada anak cowok di kelasnya yang menghampirinya dengan kondisi yang lumayan mengenaskan sekali.

Bajunya robek, kain bekas robekan bajunya itu untuk menutupi luka di kakinya, karena terlihat sekali darah di kain tersebut.

"Bagaimana bisa kamu seperti ini, Youngseo."

"Entah, aku menginjak jebakan beruang, berhasil menghindar, namun pinggir kakiku terkena," balasnya sambil tertawa kecil membuat Jake terdiam.

Bagaimana bisa dia mudah sekali tertawa padahal dia tau itu rasanya sakit sekali, terkena jebakan beruang di tengah hutan seperti ini.

Menyembuhkan luka sendiri dengan peralatan seadanya, bisa jadi luka itu akan berubah menjadi infeksi, mengerikan sekali.

"Kamu mau kemana?"

Youngseo menoleh kearah Jake yang menatapnya dengan bingung.

"Entah, aku hanya merasa hidupku gak akan lama lagi, jadi aku akan berjalan pergi hingga kakiku gak akan bisa berjalan lagi, tapi aku ingin kamu selamat Jake, semoga selamat ya, aku berdoa semoga kamu selamat."

Darkness -sungjake✔Where stories live. Discover now