"Matii gue chel, gue masih mau bahagia..."
"saya pak."
Seseorang gadis meninggikan tangan. Gadis yang tampak diam sedari tadi. Gadis yang datang lebih awal dalam kelas yang semula masih kosong. Ia masih menatap wajah tampan disana tanpa takut untuk menerima sanksi kecurangan yang telah dia akui.
Tatapan keduanya tampak nyalang seakan saling menindas dan memberi ancam satu sama lain.
"sebut nama dan nim."
"Eunbelle Lee, FSP/IK/21191618."
Semua tertegun dengan keberanian mahasiswa baru yang berani mengakui kesalahannya itu. Mereka menyangka apakah rumor tentang dosen bernama Lee Taeyong belum sampai di telinga gadis ini.
"Ji?"
"gue gabisa apa-apa, ini atmosfernya udah serem chel,"
"terus lo mau mengorbankan dia yang ngakuin kesalahan lo?"
Sedari tadi gadis berambut sebahu dan berambut panjang terus memulai topik perdebatan tanpa penyelesaian sama sekali
"tebakan gue berdasarkan kata kating, kalau cari masalah sama bapaknya bakal dikasih tugas bikin jurnal yang harus terindex scopus atau bakal ngulang makul ini tahun depan." ucap salah satu mahasiswa disana yang sedari tadi mengamati.
"kita emang mahasiswa baru, tapi gue baru tau cari informasi dan kepoin kating tentangseluk balik kampus terutama kepribadian dosen, pusat segala keresahan mahasiswa."
"mungkin tu bocah bukan tipe yang obser dulu, langsung gas aja dan baru nangis-nangis nyesel." balas mahasiswa disana sambil menyimpan rokok dari saku jaket ke dalam tasnya.
Semua pasang mata masih terdiam, tidak ada yang berani menyumbang suara sekalipun itu hanya bunyi gesekan sepatu dengan lantai ataupun suara bolpoin yang ditekan di ujung pena.
Semua terasa sungkan untuk bergerak sepeser centipun.
"Eunbelle Lee, keluar dari kelas saya."
Segera mendapat titah Eunbelle tersenyum segera mengemasi satu buku yang tadi ia pakai untuk menyangga kepalanya di atas meja untuk ia masukkan ke dalam tas ransel miliknya.
"masih mending disuruh keluar kelas, belum disuruh bikin jurnal terindeks scopus,"
"kayanya masih dimaklumi karena masih mahasiswa baru."
"sejenis peringatan kan?"
Mahasiswa lain masih memberi argumen-argumen tentang putusan ringan yang diberikan Bapak Dosen, Lee Taeyong.
"Eumbi, eh gatau gue lupa nama lo siapa tapi.. kenapa lo lakuin ini?" tanya perempuan yang sebenarnya adalah tersangka utama.
"gue denger tadi, kalau sampai lo ngaku ke dosen itu, hidup lo ga bakal bahagia." balas Eunbelle pada gadis yang menahan lengannya.
"lo ga denger rumor sadis pak Taeyong? please ini belum telat, tapi gue gatahu harus gimana, gue takut anjir."
"kebahagiaan itu lebih penting."
"tapi itu kebahagiaan gue, dan bisa jadi sengsara buat lo."
"iya, kebahagiaan orang lain memang."
"lo bego?"
"gue takut menyesal kalau ga ngetreat orang lain sebaik mungkin,"
"..."
"karena waktu lo di dunia gabakal ada yang tahu termasuk gue." Eunbelle melepas paksa tangan mahasiswa berambut sebahu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Script Swift
General FictionKita memang terlihat bahagia, tapi... Hai naskah, aku sudah sampai rumah. Go Eunbelle From: Script Swift (2021) ????cover by: naa.graphic
2.12 First Scene
Mulai dari awal
