Ch. 105 -Demon Slayer

6.2K 1.3K 50
                                    


"Saudara Fahai, apakah patung itu ada hubungan dengan Thunder Soul Monastery?"

Fahai menggeleng pelan, ini bukan pertama kali dia melihat patung itu sejak menginjakan kaki di Ironwood Empire namun ini adalah patung terbesar yang pernah dilihatnya.

"Patung itu adalah penyebab kuil yang kita tempati ditinggalkan pengikutnya."

"Oh, patung itu berkaitan dengan Burning Sky Monastery?"

Fahai kembali menggeleng, "Penderma Li, anda tidak pernah mendengar legenda Agarwood?"

Kali ini giliran Li Hao yang menggelengkan kepala, melihat reaksi tersebut Fahai mulai menjelaskan.

"Beberapa ratus tahun yang lalu muncul seseorang bernama Agarwood di Ironwood Empire, kemampuannya berada di puncak Nascent Soul..."

Menurut cerita Fahai, Agarwood adalah seorang rogue cultivator yang namanya baru terdengar setelah mencapai puncak Nascent Soul.

Agarwood adalah legenda yang amat terkenal di Ironwood Empire, bukan hanya kekuatannya diyakini mengimbangi Three Immortals tetapi jasanya juga tidak terlupakan.

Julukan orang-orang untuk Agarwood adalah Demon Slayer karena setiap harinya dia akan memburu Demonic Beast yang mengancam kehidupan orang banyak. Tidak terhitung lagi Demonic Beast yang terbunuh di tangannya namun setidaknya lebih dari seratus Demonic King Beast berhasil dimusnahkan olehnya.

Agarwood menghilang sekitar seratus tahun lalu secara tiba-tiba, diyakini dia telah gugur dalam salah satu misinya.

Salah satu alasan lain yang membuat Agarwood begitu terkenal, dia hanya memiliki seorang murid yang belakangan menikahi anak angkatnya. Muridnya itu adalah pangeran mahkota dari Ironwood Empire yang kini duduk sebagai Kaisar Ironwood Empire, sehingga anak angkatnya kini adalah Permaisuri Ironwood Empire.

"Permaisuri Ironwood Empire, Bai Huayue merupakan salah satu dari Three Immortals yaitu Jade Immortal, dia diyakini cultivator perempuan terkuat di Benua Bintang Timur. Permaisuri ini telah melindungi Ironwood Empire selama seratus tahun terakhir dari invasi dua Kekaisaran lain." Fahai menjelaskan.

"Jika anak angkatnya saja sehebat itu, bukankah berarti Agarwood ini lebih hebat lagi?"

"Tidak ada yang mengetahui pasti sejauh mana kekuatannya karena Agarwood selalu bertarung dengan Demonic Beast, hampir tidak ditemukan catatan dirinya bertarung dengan cultivator lain."

Fahai menambahkan setelah Agarwood menghilang, banyak yang mencari warisannya karena melihat kemampuan yang ditunjukan Bai Huayue.

"Kudengar warisan Agarwood ini masih dicari sampai hari ini, tidak kalah dari warisan yang muncul beberapa tahun lalu."

Tentu saja yang Fahai maksud adalah warisan Fang Mu dan Xiao Fan.

Li Hao, Fahai dan Naga Kecil kini berdiri amat dekat dengan patung Agarwood. Li Hao bisa melihat dengan jelas ukiran wajah di patung itu.

"Saudara Fahai, aku masih tidak mengerti. Kalau memang Agarwood ini sudah menghilang, kenapa masih banyak yang memujanya dan menjadikannya sebagai keyakinan?"

Fahai menjelaskan Agarwood membantu banyak manusia dan cultivator pada masa kejayaannya, sebagian dari orang-orang yang ditolongnya masih hidup hingga hari ini, beberapa bahkan mencapai Nascent Soul.

Keyakinan Agarwood tercipta dari orang-orang yang memiliki hutang budi pada Agarwood, mereka akan membantu siapapun yang memuliakan nama Agarwood di kediaman mereka.

Selain itu banyak juga yang percaya nama Agarwood menebar ketakutan yang hebat di kalangan Demonic Beast sehingga patungnya mampu mengusir Demonic Beast yang berusaha menyerang.

"Agarwood bisa dibilang sosok pahlawan bagi banyak orang terutama penduduk Ironwood Empire."

"Pahlawan ya?"

Li Hao melirik patung Agarwood sekali lagi, kali ini berusaha mengukirnya dengan sempurna dalam ingatannya.

**

Rombongan Li Hao tidak dipersulit untuk memasuki kota namun Li Hao menyadari penduduk setempat melemparkan tatapan sinis ke arahnya, lebih tepatnya pada Fahai.

"Saudara Fahai, apa kau menyadari tatapan mereka padamu? Apa penduduk dengan keyakinan berbeda selalu melakukan itu?"

Fahai tersenyum tipis, saat pertama kali mengalaminya beberapa waktu lalu, dia sama terkejutnya dengan Li Hao namun kini dirinya sudah terbiasa setelah kejadian ini berulang kali dialami selama di Ironwood Empire.

"Tidak perlu terlalu anda pikirkan, Penderma Li. Tatapan mereka beralasan kuat, kemungkinan mereka orang-orang yang kecewa karena harapan dan doanya tidak terjawab di masa lalu." Fahai tidak mengambil hati atas sikap para penduduk melainkan berusaha memahaminya.

Mendengar penjelasan Fahai, Li Hao memusatkan perhatiannya untuk mencari informasi tentang Violet Sun Sect. Sikap para penduduk membuat Li Hao berpikir sebaiknya tidak tinggal terlalu lama di kota ini.

Li Hao berhasil menemukan beberapa cultivator di jalanan namun tidak satupun dari mereka yang bersedia berkomunikasi dengannya. Sikap mereka semua serupa, menatap Fahai sejenak sebelum membuang muka atau mendengus kesal.

Sikap para cultivator itu lebih dingin daripada penduduk kota.

"Saudara Fahai, aku khawatir ada masalah dengan keyakinanmu ini. Apa kau yakin tidak ingin kembali dan melaporkan situasi ini pada kepala biaramu? Belum terlambat kalau ingin menggunakan kekuatan untuk mengambil alih umat dan melenyapkan keyakinan lain yang menentang kalian."

Fahai terbatuk-batuk karena pernyataan Li Hao, "Penderma Li, kau tau bahwa pernyataanmu bisa menimbulkan masalah besar?"

"Aku hanya berpendapat, lagipula situasi ini cukup berbeda dari yang kudengar. Bukankah Thunder Soul Monastery menolong banyak orang selama ratusan tahun terakhir? Apa perlu mereka bersikap seperti itu?"

"Oak!"

"Lihat? Naga Kecil pun setuju denganku."

Fahai menahan diri untuk tidak mengaruk kepala gundulnya, dia berusaha mempertahankan senyumannya sambil memberi penjelasan pada Li Hao.

Thunder Soul Monastery memang kelompok yang terhormat, di aliran putih setiap anggotanya dipandang serta diperlakukan dengan baik, apalagi oleh pengikut keyakinannya namun Thunder Soul Monastery memang tidak mendapatkan perlakuan yang sama oleh cultivator aliran netral dan hitam, terutama para rogue cultivator seperti yang barusan mereka temui akan bersikap dingin.

"Demi menolong banyak orang, anggota Thunder Soul Monastery seringkali harus ikut campur sebuah masalah tanpa diminta. Biarpun bisa menyelesaikan masalah itu tanpa pertumpahan darah, seringkali ada salah satu pihak yang tidak puas karena intervensi kami..."

Mulut Li Hao membentuk huruf O, kurang lebih memahami situasinya.

Salah satu tujuan besar Thunder Soul Monastery adalah menghentikan pembunuhan sesama manusia sehingga setiap kali ada konflik yang kemungkinan melibatkan pertumpahan darah, mereka akan ikut terlibat untuk menghentikannya.

Thunder Soul Monastery merupakan salah satu kelompok terkuat di Benua Bintang Timur jadi sulit bagi pihak yang memiliki masalah untuk menolak campur tangan mereka walaupun merasa keberatan.

Fahai menyampaikan lebih baik Li Hao bertanya sendirian agar para cultivator ini bersedia memberi jawaban, namun sebelum Li Hao menyetujui saran itu, Li Hao melihat ada seseorang yang berpakaian serupa dengan Fahai dan juga berkepala gundul.

"Saudara Fahai, mungkinkah itu biksu dari kuilmu juga?"

Fahai menoleh ke arah yang sama dan raut wajahnya sedikit berubah, sekarang Fahai mengerti alasan penduduk dan cultivator di kota ini bersikap dingin padanya.

Immortal DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang