Ch. 94 - Saudara

6.3K 1.6K 131
                                    


Tidak seperti yang Han Mei dan Taiyang Hai pikirkan, Li Hao tidak langsung meninggalkan Violet Jade City melainkan membeli perbekalan terlebih dahulu, terutama beberapa sumber daya karena dirinya ingin membuat lebih banyak pil.

Situasi itu membuat Li Hao meninggalkan Violet Jade City setelah Taiyang Hai melakukannya lebih dulu.

Li Hao dan Naga Kecil berjalan cukup cepat karena Li Hao khawatir Taiyang Hai akan menyusulnya namun setelah beberapa lama berjalan, Li Hao disambut oleh situasi yang mengejutkan.

Li Hao menemukan Taiyang Hai sedang bersandar di pohon, perutnya mengalami pendarahan dan beberapa inner disciple berada di tanah, tidak lagi bernyawa.

"Oak!" Naga Kecil menyadarkan Li Hao dari keterkejutannya sekaligus membuat yang lain sadar atas kedatangannya.

Yan Xingshu menoleh dan memandang Li Hao dengan aneh, Zhou Ma segera membisikan sesuatu pada Yan Xingshu terkait identitas Li Hao.

Li Hao tidak peduli pada Yan Xingshu, pelayannya maupun Zhou Ma. Li Hao bergegas menuju Taiyang Hai yang sudah mulai kehilangan kesadaran karena racun kelas dua yang menyerang tubuhnya.

Pelayan Yan Xingshu ingin menyerang tapi gadis itu menahannya, "Tunggu, ini akan jadi tontonan yang menarik, lagipula dia tidak berbuat apa-apa untuk menolongnya."

"Saudara Li? Apakah aku sudah mati? Ini mimpi?" Taiyang Hai menatap Li Hao yang sekarang jongkok di sampingnya dengan tatapan tidak percaya.

Li Hao mengerutkan dahinya, dia bisa melihat Taiyang Hai keracunan dari urat leher yang menghitam. Li Hao meletakan tangannya di pundak Taiyang Hai dan mulai menggunakan Thousand Poison Art untuk memulihkan racunnya, "Jangan bicara dulu, kau sedang keracunan, aku akan menolongmu."

Taiyang Hai mendesah pelan saat qi Li Hao memasuki tubuhnya, dia bisa merasakan racun dalam tubuhnya berkurang dengan cepat, sayangnya dia tetap tidak akan tertolong karena racun itu sudah merusak jantungnya dan dia kehilangan terlalu banyak darah.

"Saudara Li, terima kasih tapi aku tetap tidak akan tertolong, mereka tidak akan membiarkanku hidup." Taiyang Hai menatap Yan Xingshu dan pelayannya.

Li Hao menoleh dan dahinya semakin mengerut, "Kenapa mereka ingin membunuhmu?"

"Itu tidak penting, yang pasti mereka tidak akan melepaskanku." Taiyang Hai mengelengkan kepala sebelum menatap Yan Xingshu, "Kuharap kau melepaskannya, dia tidak tau apa-apa soal ini."

Yan Xingshu belum menyadari Li Hao sudah membersihkan sebagian racun Taiyang Hai, dia tidak menanggapi permintaan Taiyang Hai atau lebih tepatnya tidak peduli.

Taiyang Hai menghela nafas, dia sadar Yan Xingshu tidak berniat membiarkan Li Hao hidup, "Saudara Li, sampai akhir aku masih merepotkanmu."

"Kita bisa keluar dari sini, yang penting sekarang menutup lukamu."

"Mereka tidak akan membiarkannya..." Taiyang Hai tiba-tiba mengeluarkan beberapa spirit tool dari spatial ringnya dan melemparkannya ke arah Yan Xingshu.

Taiyang Hai menjentikan jarinya, seketika beberapa spirit tool menimbulkan ledakan yang keras bersamaan.

"Sekarang!" Taiyang Hai tiba-tiba berdiri dan mengajak Li Hao berlari, Naga Kecil mengikuti keduanya.

Semua terjadi begitu tiba-tiba, Yan Xingshu tidak siap menghindar. Pelayannya bergerak untuk melindunginya dari ledakan tersebut.

Ledakan beberapa spirit tool itu bisa membahayakan Yan Xingshu tapi tidak untuk pelayannya, selain pakainnya rusak dan sedikit luka bakar, pelayannya baik-baik saja.

Sayangnya Zhou Ma tidak seberuntung itu, biarpun bukan menjadi sasaran utama ledakan itu namun dampak pada dirinya begitu beras. Zhou Ma meronta kesakitan dan tubuhnya kini dipenuhi luka bakar.

Yan Xingshu berdecak kesal, dia tidak bisa membiarkan Zhou Ma mati. Yan Xingshu mengeluarkan pil penyembuh, merasa sayang menggunakannya pada Zhou Ma namun tidak memiliki pilihan lain.

Satu hal lagi yang mengganggu Yan Xingshu adalah seharusnya Taiyang Hai tidak bisa melakukan hal seperti tadi karena racun di tubuhnya.

"Jangan diam saja! Kejar mereka!" Yan Xingshu melampiaskan kekesalannya pada pelayannya.

Pelayannya tersenyum kecut, Yan Xingshu sama sekali tidak merasa perlindungannya perlu dihargai, pelayan itu segera menyusul Taiyang Hai dan Li Hao.

**

Li Hao menaikan Taiyang Hai ke atas Naga Kecil lalu mulai berlari. Li Hao tidak memiliki pil penyembuh namun memiliki spirit herb yang memiliki khasiat memulihkan, dia memberikan pada Taiyang Hai namun pemuda itu menolaknya.

"Saudara Li, sudah terlambat... Aku tidak akan bisa selamat." Taiyang Hai tersenyum tipis dengan darah mengalir dari tepi bibirnya, wajahnya begitu pucat, dia benar-benar kehilangan terlalu banyak darah.

Sebagian tubuh Naga Kecil berubah menjadi merah kehitaman karena darah Taiyang Hai.

"Mereka hanya mengincarku, tinggalkan aku di sini, mereka tidak akan mengejarmu..."

"Berhenti bicara! Aku akan menyelamatkanmu!" Li Hao mulai merasa panik, dia melihat kesadaran Taiyang Hai semakin melemah.

Senyuman Taiyang Hai semakin lebar, dengan sisa tenaganya dia menjatuhkan diri dari Naga Kecil, memaksa Li Hao dan Naga Kecil menghentikan langkah mereka.

"Apa yang kau pikirkan?!"

"Dengar, aku mengetahui kondisiku, aku tidak akan selamat. Tinggalkan aku."

Li Hao tidak mendengarkannya dan berniat mengangkat Taiyang Hai namun pemuda itu berontak.

Taiyang Hai bisa merasakan detak jantungnya semakin melemah dan kesadarannya menghilang, dia mengetahui waktunya tidak lama lagi, "Saudara Li, tidak perlu menolongku tapi bisakah kau dengarkan aku?"

Li Hao menghela nafas, kalau dia memaksa maka luka Taiyang Hai akan semakin parah jadi dia mengangguk pelan.

"Kita kenal tidak lama, hanya sekitar sebulan namun dirimu adalah orang yang paling dekat dan penting dalam hidupku, kupikir sebelum aku mati, aku berharap bisa bertemu denganmu sekali lagi dan langit mengabulkannya. Untuk ini, aku tidak akan terlalu membenci langit yang selama ini memperlakukanku tidak adil..."

Nafas Taiyang Hai semakin lemah dan terputus, suaranya menjadi lebih pelan.

"Saudara Li, aku memiliki saudara kembar namun kau yang benar-benar memperlakukanku sebagai saudara." Taiyang Hai memandang Li Hao sambil tersenyum lebar, "Andaikan aku bisa hidup lebih lama, aku ingin mengangkatmu menjadi saudara angkat, sayangnya itu tidak bisa terjadi..."

Taiyang Hai memandang ke arah langit sambil menghela nafas pelan lalu menatap Li Hao kembali, "Kuharap, dalam kehidupan berikutnya, langit berbaik hati dan menjadikan kita berdua sebagai saudara."

Li Hao mengepalkan tangannya keras, dia tidak bisa berucap apa-apa selain mengangguk pelan. Taiyang Hai tersenyum semakin lebar.

"Tidak kusangka kau akan bersedih untukku, selama ini kau selalu bersikap dingin. Aku senang kau adalah orang terakhir yang bersamaku sebelum melewati kehidupan ini." Taiyang Hai memejamkan matanya, "Sampai bertemu lagi, saudaraku..."

Suasana menjadi hening, Taiyang Hai menghembuskan nafas terakhirnya.

Immortal DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang