Ch. 54 - Kejamnya Dunia Cultivator

9.8K 2.1K 40
                                    

"Oak! Oak!"

Itulah suara pertama yang Li Hao dengar saat mendapatkan kembali kesadarannya, dia mencoba membuka mata tetapi menemukan dirinya kesulitan melakukannya karena ada cairan lengket yang menutupi seluruh wajahnya.

Li Hao menggunakan tangannya untuk mengusap cairan lengket yang bisa ditebaknya dalam hati adalah air liur dari makhluk yang memasang wajah antusias saat dirinya membuka mata.

"Naga Kecil, kau yang menolongku?"

"Oak!"

Li Hao menarik nafas yang dalam beberapa kali sebelum mengubah posisi tubuhnya, dia berdiri perlahan karena tubuhnya masih terasa lemas. Li Hao bisa melihat lubang pada jubah merahnya, namun luka yang disebabkan Yao Fang padanya sudah tidak berbekas.

Yao Fang mungkin tidak menduga bahwa jubah merah yang Li Hao gunakan termasuk spirit tool yang memiliki fungsi pertahanan sehingga Li Hao tidak menghembuskan nafas terakhir meskipun menerima serangan yang fatal.

Tentu kemampuan pertahanan ini tidak cukup membuat Li Hao seperti sekarang tetapi kemampuan Naga Kecil juga berperan besar.

Li Hao melihat sekitarnya dan menemukan banyak jasad yang terbaring di tanah, tidak semua jasad itu utuh, sebagian besar terbunuh dalam kondisi mengenaskan. Li Hao menoleh ke atas, langit sudah mulai gelap sehingga dirinya menebak telah tidak sadarkan diri selama beberapa jam.

"Oak..." Naga Kecil mengeluskan kepalanya pada tubuh Li Hao, membuat Li Hao tersenyum lembut.

"Aku mengerti, maaf tidak mendengarkanmu sebelumnya."

Li Hao kemudian memeriksa jasad-jasad tersebut, dia menemukan Yue Shan dan Han Feng dalam kondisi tidak bernyawa. Keduanya sepertinya terbunuh dalam satu serangan cepat, namun keduanya meninggal dalam posisi berpelukan, ekspresi mereka terlihat damai dan lega.

Li Hao menghela nafas pelan sebelum mengelengkan kepala, dia sendiri sudah mendengar kejamnya dunia cultivator dari cerita-cerita yang disampaikan Fang Mu maupun Xiao Fan selama beberapa tahun terakhir tetapi melihat situasi secara langsung benar-benar pengalaman yang berbeda.

Beberapa jam berikutnya, Li Hao membuatkan makam untuk para cultivator yang wafat, dia memakamkan Han Feng dan Yue Shan pada makam yang sama. Menurut Li Hao keduanya berharap demikian.

Li Hao melakukan ritual pemakaman yang sederhana, sesuai yang pernah diajarkan kedua gurunya serta memastikan jasad-jasad ini tidak disalah gunakan oleh Ghost Cultivator maupun Corpse Cultivator.

Sebelum setiap jasad dimakamkan, Li Hao mengambil spatial bag maupun sumber daya yang kira-kira berharga bagi cultivator. Li Hao mengumpulkan dan membuat daftar terkait semua itu karena dirinya berniat mengembalikan pada kerabat mereka yang wafat di Violet Sun Sect maupun Jade Sword Sect.

Benda paling berharga yang Li Hao temukan adalah pedang yang digunakan Tao Ming sebelumnya, meskipun memiliki sedikit retakan tetapi pedang itu tetap saja spirit tool profound low-tier.

Pedang itu kini tersarung rapi di pinggang Li Hao, dia berniat meminjamnya sementara waktu hingga mendapatkan pedang yang baru.

Selesai memakamkan semuanya, Li Hao menghampiri Naga Kecil yang sejak tadi memilih tidur di bawah pohon daripada membantunya membuat makam.

"Oak, Oak?" Mata Naga Kecil terbuka separuh saja, dia bahkan mengakhirinya dengan menguap.

"Tentu saja, akan lebih cepat kalau kau membantuku."

"Oak, Oak." Naga Kecil mengelengkan kepala.

"Baik, baik. Aku mengerti kau kehabisan tenaga karena menolongku."

Li Hao mengajak Naga Kecil meninggalkan lokasi tersebut. Dalam perjalanan, Li Hao menyampaikan hal yang mengganggu hatinya.

"Naga Kecil, apa kita kembali saja ke Gunung Bunga Persik? Dunia cultivator sepertinya bukan tempat yang cocok untukku." Li Hao tersenyum pahit.

"Oak! Oak! Oak!" Naga Kecil bereaksi keras terhadap pertanyaan Li Hao.

Li Hao mendengarkan sampai keledai itu berhenti bersuara, dia tertawa kecil setelahnya, "Baiklah, aku yakin kau bisa melindungiku. Mari kita arungi dunia cultivator ini sedikit lebih lama, bersamamu kurasa semua akan bisa kulalui..."

"Oak!" Naga Kecil mendengus sambil mengangkat kepalanya tinggi.

"Kalau begitu mari berikutnya menuju ke Violet Jade City..."

**

Li Hao tidak mengetahui letak pasti Violet Jade City namun selama melakukan perjalanan bersama Han Feng dan Yue Shan, ketiganya terus bergerak ke arah selatan jadi berdasarkan itu, Li Hao terus melangkah ke selatan dan berharap bertemu cultivator lain yang bisa menunjukan arah padanya.

Belajar dari pengalamannya, Li Hao memahami tidak semua cultivator ramah dan mudah diajak bicara seperti Han Feng dan Yue Shan, bahkan di aliran putih sekalipun ada yang bersikap arogan pada cultivator lain.

Pemahaman itu membuat Li Hao menjadi lebih waspada dan berhati-hati ketika bertemu dengan cultivator lain, dia juga menjadi lebih memahami dunia dikuasai kekuatan yang sering dikatakan oleh Fang Mu maupun Xiao Fan.

Agar dapat hidup tenang di dunia cultivator, seseorang harus memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri.

Namun kenyataan tidak sesederhana yang Li Hao pikirkan, dalam dua hari perjalanan, Li Hao belum bertemu dengan cultivator lain. Li Hao sempat bertemu beberapa manusia namun tidak satupun yang mengetahui lokasi Violet Jade City walaupun sering mendengarnya.

Ironwood Empire yang memiliki jumlah sekte aliran putih, netral dan hitam hampir berimbang membuat para cultivator jarang meninggalkan wilayah kelompok mereka kecuali dibutuhkan.

Pada hari ketiga, Li Hao mulai berpikir akan sulit menemukan lokasi Violet Jade City yang mungkin saja sudah terlewatkan olehnya.

"Naga Kecil sepertinya kita tidak akan bisa mencapai Violet Jade City, Apa sebaiknya kita ke utara? Mungkin suatu hari kita bisa memasuki wilayah Heaven Star Empire."

Fang Mu memang menyarankan Li Hao berlatih di wilayah Heaven Star Empire, Kekaisaran tersebut didominasi oleh sekte aliran putih sehingga relatif lebih aman untuk mengembangkan diri.

Naga Kecil sedang melamun saat Li Hao bertanya demikian, dia membuka mulut tetapi tidak ada suara yang keluar, melainkan tiba-tiba kedua telinganya yang panjang itu naik ke atas.

"Oak... Oak..."

"Hm? Suara? Suara apa yang kau maksud? Aku tidak mendengarnya."

"Oak... Oak..."

Li Hao mengerutkan dahi sebelum melangkah lebih cepat, sesaat kemudian dia bisa mendengar alunan musik secara samar-samar. Li Hao melirik Naga Kecil yang kini tersenyum penuh percaya diri ke arahnya, pendengaran keledai itu memang jauh lebih baik darinya.

Li Hao meningkatkan kewaspadaannya dan perlahan-lahan mendekati sumber suara tersebut.

Jarak antara Li Hao dan sumber suara itu semakin dekat sampai akhirnya Li Hao bisa melihat dua orang sedang duduk di bawah pohon besar. Salah satunya adalah seorang gadis berusia belasan tahun yang memainkan kecapi sementara yang lainnya pria sepuh yang sedang menghisap pipa.

Keduanya juga menyadari kehadiran Li Hao, sang gadis menghentikan gerakan tangannya ketika bertatapan dengan Li Hao, membuat alunan musik yang mengisi udara berganti keheningan.

Immortal DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang