ꗃ. twenty nine

5.2K 579 151
                                    

"Humph!"

Jake reflek menutup mulutnya rapat-rapat menggunakan tangannya, dia shock karena tiba-tiba ada yang mencium bibirnya.

Ya bayangin aja, lo masih shock, masih coba mencerna keadaan, dan masih berusaha mengoreksi penglihatan, tapi tiba-tiba ada yang nyipok bibir lo. Apa iya gak ter-kamchagiya?

Kalo aku sih better teriak begal.

Membegal hatiku, E E E EA.

Yaiyalah, kalo modelan Sunghoon siapa yang bakal nolak? Aku sih yes.







"Kenapa?"

Pemuda di hadapan Jake menaikkan sebelah alisnya bingung, apalagi saat melihat Jake yang tiba-tiba berjalan mundur. Dengan telunjuk yang ditudingkan ke arahnya.

"Lo...──"

"Lo siapa?!"

Ayolah, Jake masih belum bisa mencerna keadaan, dia masih ngebug. "Lo nggak mungkin Sunghoon!" Tudingnya.

Pemuda yang mengaku adalah Sunghoon itu melangkah mendekati Jake, membuat pemuda yang lebih pendek memasang wajah ketakutan. Hingga berancang-ancang untuk lari sebelum pergelangan miliknya di cekal.

"Lepas, orang asing!"

Si pelaku yang mencekal nampak tertohok, raut wajahnya berubah datar. Cekalannya ia lepas, lantas Jake pun langsung hendak berlari.

"Diam, atau saya perkosa kamu disini?" Ucapnya mengurungkan niat Jake.

Jake berbalik badan dengan takut-takut, menatap pemuda di hadapannya sambil menelan saliva gugup.

Perkosa katanya? The fuck.








Sret!

Pinggang Jake di tarik mendekat, netra Ambernya langsung bertabrakan dengan netra kelam milik Sunghoon.

Sial, Jake jadi merasa deja vu. Seketika ingatan tentang pupil mata biru milik Sunghoon kembali teringat, dimana saat itulah yang ternyata waktu terakhir Jake dapat melihat netra dan juga daksa Sunghoon.

Tiba-tiba Sunghoon menarik dan menurunkan kerah seragam sekolah milik Jake, hal itu sontak menarik keterkejutan dari sang empu.

"Mau ngapain?! Gue udah diem, tolong jangan perkosa gue ya bangsat!!" Ujarnya panik.

Sunghoon menulikan telinganya, dia terus mencoba membuka satu kancing seragam Jake hingga berhasil. Lantas ia segera mengenggam liontin Jake yang berbandol huruf S dan H. Ingat 'kan?

Netranya terus-terusan memperhatikan liontin itu, masih sangat bagus dan berkilau. Tak cacat atau berkarat sama sekalipun.

Kemudian dia berusaha mengambil sesuatu dari balik kemeja abu-abunya, lalu mengeluarkan benda itu dan memperlihatkannya kepada Jake.

"Ingat ini?" Tanyanya.

Jake blank. Dia tentu ingat benda apa yang pemuda di hadapannya itu perlihatkan.

Sebuah liontin yang dulu pernah dirinya berikan kepada Sunghoon, sebelum pemuda setengah kucing itu benar-benar menghilang dari hidupnya.

Kepalanya mengangguk pelan, rautnya masih terlihat sangat terkejut. "Jadi... Lo beneran Sunghoon yang dulu?" Tanyanya.

Yang ditanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum. "Iya, masih sama."

"Hanya berbeda daksa dan juga kehidupan yang baru, kali ini tidak ada alasan yang mengharuskan saya buat pergi ninggalin kamu lagi." Lanjutnya.

(✓) vestigial, sungjake. Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin