ꗃ. twenty one

3K 574 55
                                    

(n) timeskip.













.



















Terlepas dari kejadian beberapa minggu lalu, kini keadaan Sunghoon kucing sudah lumayan membaik. Ya walaupun masih bersikap lebih diam dari biasanya, tapi Jake tetap bersyukur dan merasa lega karena perkembangan Sunghoon.

"Mam dulu, ayo mam duluu!~"

"Waktunya makan malam!!"

Jake menaruh mangkuk khusus kucing yang sudah berisikan tuna kaleng di hadapan Sunghoon. Kucing itu tengah terduduk di lantai samping tempat tidur, menumpu kepalanya di atas kedua tangannya yang menempel pada lantai.

Sunghoon sedikit maju menghampiri mangkuk yang di letakkan Jake, memakan Tuna kalengan itu dengan lumayan lahap. Sang Tuan terus memperhatikan kucingnya makan, tak lupa dengan senyum gemas yang terpatri di wajah manisnya.

"Makan yang banyak yaa, biar jadi gembul lagi."

"Semangaatt! Dikit lagi kamu bakal sembuh total, nanti bisa berubah jadi manusia lagi deh─ anjeng ngawur."

Jake reflek menepuk bibirnya, merutuki perkataan yang ntah mengapa bisa ia ucapkan dengan lancar barusan. Untung orangnya masih dalam wujud kucing, semoga nanti lupa sama yang tadi. Homina-homina.

"Aku bukannya kangen loh ya, tapi tuh kayak aneh aja kalo gak ada cunguk yang bikin aku emosi terus."

"Mau bikin cepet tua apa gimana deh, ngeselin banget."

Jake terus-terusan nyerocos, tanpa menyadari bahwa kucing di sampingnya adalah orang yang dia sebut dalam curhatannya. Hadeh.

"Untung waktu jadi kucing gak terlalu ngeselin, ya walaupun masih rada-rada kek setan. Tapi gapapa, kalo sama anabul aku pasti bakal lemah lembut."

Dia tertawa kecil, netranya masih terus-terusan menatap Sunghoon sambil duduk bersila. Sedetik kemudian tawa serta senyumnya luntur, ia menumpu dagunya di atas telapak tangannya yang sikunya menumpu juga di atas paha.

Tangannya tergerak untuk mengusap pucuk kepala Sunghoon, membuat pola melingkar dan abstrak disana. Sunghoon sama sekali tak terganggu, kucing itu masih asik dengan makanannya.

Kemudian Jake berujar, "Cepet sembuh ya. Aku munafik banget kalo bilang nggak kesepian sama-sekali."

Jake melamun sembari tetap mengusap pucuk kepala Sunghoon. Seketika mood nya hilang ntah bagaimana.

"──Bulan ini aku belum berkunjung ke makam Mamah. Kayaknya besok aku harus kesana sendiri, ya..." Ucapnya lesu.













































*****

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, yang artinya cahaya matahari sudah mulai membangunkan semua orang dan menandakan bahwa aktivitas baru akan dimulai.

Tapi, Jake, pemuda itu belum bangun sama sekali dari tidurnya. Tak nampak terganggu, bahkan dengkuran halus masih terdengar jelas darinya. Dia masih terlelap sambil memeluk guling bebek kesayangannya.





Srett!

"Ugh... Lima menit lagi, please..."

Jake mulai terganggu dari tidurnya, penyebabnya adalah cahaya matahari yang menyinari wajahnya. Masuk melalui jendela kamarnya yang hordengnya sengaja dibuka.

Eh tunggu, sengaja dibuka?

Kedua mata itu mulai terbuka perlahan. Mengerjap beberapa kali, menyesuaikan seluruh cahaya yang masuk pada retina matanya.

Dirinya menatap ke arah jendela yang terbuka, ia bisa melihat persentase tubuh seseorang disana. Kelihatan buram, jadi ia mengucek kedua matanya untuk melihat lebih jelas.

Selesai mengucek dan mengerjapkan lagi beberapa kali, kini Jake terkejut bukan main. Kedua bola mata bulat itu membola kaget dengan spontan.

Netranya dapat melihat dengan jelas Sunghoon yang berdiri tegap disana. Kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana, dan dalam keadaan tanpa memakai atasan apapun. Alias shirtless.

Eh anjir, Shirtless???

"Sung..Hoon?" Gumamnya.

Si punya nama berbalik badan. Iya, sedari tadi posisinya sedang membelakangi Jake. Saat berbalik badan, Jake tambah terkejut.

"Kenapa gak pake baju?!"

Sumpah, luka lebamnya masih bikin Jake jadi ngilu. Apalagi ditambah...

Masih pagi loh anjrit, udah pamer atasan aja????? gk sehat!!!

"Gue kan udah pernah bilang, jangan pernah ngebugil lagi!!"

Sunghoon tak menjawab, pemuda itu malah berjalan perlahan menghampiri Jake yang masih ada di atas ranjang. Jake kok jadi ketar-ketir sendiri ya??

"Mau ngapain?!"

Lagi-lagi tak ada jawaban, dan Sunghoon sudah naik ke atas ranjang. Merangkak menuju Jake dengan hati-hati, mungkin lehernya masih terasa nyeri dan sakit.



Grep!

Tangan Jake di cekal saat pemuda itu hendak menjauh, kemudian pergelangan tangannya di tarik membuat posisi keduanya hampir menempel satu sama lain.

"Kamu nggak mau mandi? Katanya kemarin mau ke makam Mamah,"

































ꗃ. kinderjay,
December, 2021.

(✓) vestigial, sungjake. Where stories live. Discover now